Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan, tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Hong Kong antusias melakukan penyoblosan pemilu legislatif (Pileg) 2014 pada Minggu 30 Maret. Walau memang, banyak pula TKI yang belum terdaftar sebagai pemilih tetap.
Ketua KPU Husni Kamil Manik mengatakan, kemungkinan tak terdaftar sebagai DPT lantaran saat pendataan para TKI tersebut baru datang ke Hong Kong. Sedangkan yang lainnya mungkin juga sudah pulang ke Indonesia.
"Nah itu dia, itu kemungkinan pemilih-pemilih yang baru datang ke Hong Kong. Bisa saja yang lainnya sudah datang ke Indonesia," kata Husni dalam acara diskusi dengan tema 'Introduction to The Indonesian Legislative Election 2014 Forum' di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (1/4/2014).
Komisioner KPU bidang logistik Arif Budiman mengungkap, di Hong Kong pemilu telah diselenggarakan di Victoria Park yang merupakan area publik yang selama ini menjadi tempat kumpul TKI setiap Minggu. PPLN Hong Kong menyediakan 13 TPS di Victoria Park.
"Pemungutan dilakukan jam 9-5 waktu setempat. Proses dilakukan cukup aman tenang. Tertib walau banyak yang mengantre, antrean memang agak panjang," papar Arif.
Arif mengatakan, cuaca saat pemilihan agak mendung. Pada pukul 14.00 waktu setempat sempat terjadi hujan. TPS ditutup pukul 17.00 sesuai UU. Beruntung hujan tidak turun dengan lebat atau mengalami black rain.
"Kebetulannya kantor perwakilan dengan Victoria juga tidak jauh. Setelah selesai, lalu (kotak suara) di bawa ke kantor KJRI. Itu (black rain) terjadi malam dan hujan es. Jadi proses pemilu di sana tidak ada kendala sama sekali," papar Arif.
Arif mengatakan, pemilihan lewat drop box di Hong Kong tidak ada. "Pemilihan hanya dilakukan melalui pos dan TPS. Pemilih di Hong Kong, dominasi WNI pemilih perempuan."
Arif mengatakan, selain KPU, ada Bawaslu, Migrant Care, dan beberapa partai yang hadir yakni pewakilan dari PKS, Gerindra, PAN, dan lain sebagainya.
Saat ini, kotak suara sudah ditempatkan dalam satu ruangan yang aman di KJRI, tepatnya di ruangan Ramayana hall. Ruangan tersebut dipantau 24 jam. "Nantinya kotak suara ini akan dikirim bersama kaset CCTV tersebut," tandas Arif. (Raden Trimutia Hatta)
Advertisement
Baca juga: