Kunjungi Papua, Jokowi Tolak Komentari Divestasi Freeport

Calon presiden dari PDIP Jokowi enggan berkomentar saat ditanya terkait kepentingan Amerika Serikat di Papua melalui PT Freeport.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 06 Apr 2014, 15:51 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2014, 15:51 WIB
[FOTO] Kampanye di Jayapura, Jokowi Optimis Menang
Jokowi melanjutkan roadshow politiknya ke Jayapura, Provinsi Papua, Sabtu (05/04/14) (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Papua - Calon presiden dari PDIP Jokowi enggan berkomentar saat ditanya terkait kepentingan Amerika Serikat di Papua melalui PT Freeport. Capres pertama yang datang ke tanah Papua itu mengaku enggan membicarakan mengenai adanya usulan divestasi PT Freeport dengan angka 50:50 dengan McMoran Copper and Golden Inc.‎

"Kalau bicara itu nanti, habis pelaksanaan pemilu legislatif saja," ujar Jokowi saat melakukan kampanye akbar di lapangan PTC Entrop, Abepura, Jayapura, Sabtu 5 April 2014.

Jokowi mengatakan, bila terpilih menjadi presiden akan memprioritaskan pembangunan di Papua. Terlebih potensi alam di Papua yang begitu besar. Bila dikelola dengan baik, ia yakin dari hasil alam saja dapat menyejahterakan rakyat Papua.

"Potensi yang ada di sini sangat besar, tapi potensi yang ada itu sebesar-besarnya dipakai untuk kemakmuran dan kesejahteeraan rakyat Papua," kata Jokowi.‎
‎
Pertanyaan itu muncul karena besarnya tuntutan masyarakat Papua agar PT Freeport yang kontraknya akan berakhir pada 2021 dan segera diperpanjang lagi, dianggap hanya mengeruk sumber daya alam Papua. Namun imbasnya tidak dapat dinikmati oleh hampir seluruh warga Papua. ‎
 ‎
Saat ini 90,64% saham milik PT Freeport dimiliki oleh McMoran Copper and Golden Inc dan 9,36% dimiliki Indonesia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya