Dibanding Ical, Prabowo Dianggap Lebih Dekat dengan Partai Islam

Prabowo harus bersaing dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie untuk mendapatkan dukungan partai-partai Islam.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 28 Apr 2014, 11:10 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2014, 11:10 WIB
Dibanding Ical, Prabowo Dinilai Lebih Dekat dengan Partai Islam
Aburizal Bakrie dan Prabowo Subianto. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Gerindra diprediksi tengah menjajaki koalisi dengan partai Islam sebagai pemenuhan syarat ambang batas pencalonan presiden. Capres Gerindra Prabowo Subianto dinilai memiliki kedekatan dengan tokoh Islam selama menjadi elite militer puluhan tahun lalu.

"Ini dikarenakan Prabowo Subianto yang pada masa Orde Baru dikenal sebagai salah satu tokoh dari fraksi Islam saat meniti karirnya di TNI. Tentunya sudah mempunyai hubungan historis yang panjang dengan para tokoh-tokoh partai Islam tersebut," ujar pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Vishnu Juwono di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (28/4/2014).

Meski demikian, bukan berarti langkah Prabowo menggaet partai Islam akan berjalan mulus. Prabowo harus bersaing dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical untuk mendapatkan dukungan partai-partai Islam.

"Prabowo dan Ical akan bersaing ketat untuk memenuhi syarat 25 persen jumlah suara atau 20 persen kursi DPR agar dapat mengajukan pasangan calon presiden dan wakil presiden," kata Vishnu.

Selain itu, realisasi Gerindra untuk menggalang kekuatan partai Islam semakin sulit setelah terjadinya kisruh PPP. "Akibat perpecahan internal dalam tubuh PPP, sehingga mereka menarik kembali dukungannya terhadap Prabowo," pungkas Vishnu.

Hasil quick count atau perhitungan cepat oleh lembaga Center for Strategic and International Studies (CSIS)-Cyrus Network, Golkar dan Gerindra menempati posisi kedua dan ketiga dengan perolehan suara 14,3% dan 11,8%.

(Shinta Sinaga)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya