Kubu Prabowo Sebut Transkrip Mega-Basrief Palsu

Ketua tim pemenangan capres-cawapres Prabowo-Hatta menilai ada 2 kemungkinan yang menjadi target pembuat rekaman tersebut.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 20 Jun 2014, 21:15 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2014, 21:15 WIB
Mahfud MD
Mahfud MD (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Bengkulu - Ketua tim pemenangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud MD memastikan, rekaman pembicaraan antara Ketua Umum PDIP  Megawati Soekarnoputri dengan Jaksa Agung Basrief Arief adalah palsu. Hal itu berdasarkan bahasa yang biasa dipakai Megawati.

"Setelah saya dengar, saya pastikan bahwa rekaman itu palsu. Sebab Ibu Megawati itu tidak pernah berbicara menggunakan kata 'sampeyan' atau 'koe'," ujar Mahfud dalam peresmian tim kampanye di Kota Bengkulu, Jumat (20/6/2014).

Dia menjelaskan, jika memanggil seseorang, Megawati pasti menggunakan bahasa yang santun. Jika memanggil Basrief pasti menggunakan bahasa Pak Basrief atau Mas Basrief. Bukan dengan kata 'sampeyan' atau 'koe'.

Menurut Mahfud, rekaman itu jelas dibuat oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Tujuannya tentu saja membuat suasana pesta demokrasi Pemilihan Presiden 9 Juli 2014 nanti menjadi tercoreng.

Kata mantan Ketua MK tersebut, ada 2 kemungkinan yang menjadi target pembuat rekaman tersebut. Pertama untuk mendiskreditkan pasangan Jokowi-JK dan membuat opini seolah-olah ada intetervensi hukum. Kedua-seolah olah dibuat oleh tim Prabowo-Hatta dengan tujuan melakukan kampanye negatif.

"Spekulasi yang dilakukan sangat tidak baik. Sebaiknya semua pihak bisa memandang persoalan ini dengan jernih dan tidak membuat spekulasi yang terlalu jauh," tegas Mahfud.

Sebelumnya beredar isu mengenai adanya rekaman pembicaraan antara Megawati Soekarnoputri dan Jaksa Agung Basrief Arief mengenai kasus Bus Transjakarta yang menyeret capres Joko Widodo. Disebutkan, rekaman itu merupakan milik KPK. Namun hal ini langsung dibantah oleh Wakil Ketua KPK Bambang Widjajanto.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya