Liputan6.com, Jakarta - Gonjang-ganjing Pilpres 2014 menimbulkan berbagai kekhawatiran di tengah masyarakat. Masyarakat dibuat bingung dengan klaim kemenangan kedua pasangan capres. Hal ini membuat Forum Rektor Indonesia (FRI) ikut angkat bicara.
Rektor Universitas Gadjah Mada Pratikno mengatakan, alangkah indahnya Indonesia jika Pilpres 2014 berjalan baik dan berakhir damai. Sebab, akan terjadi kemunduran hebat jika demokrasi yang sudah dijaga selama 15 tahun harus kandas karena konflik kepentingan pada Pilpres kali ini.
"Naif, kemudian setelah 15 tahun berhasil menyelenggarakan demokrasi justru sekarang set back ke belakang. Setelah 15 tahun berhasil mengawal demokrasi, tapi kok Pilpres 2014 kalau tidak aman akan jadi kemunduran," katanya di Sari Pan Pasific Hotel, Jakarta, Senin (14/7/2014).
Pratikno mengatakan, salah satu hal yang belakangan memprihatinkan masyarakat adalah kehadiran quick count atau hitung cepat lembaga survei. Kredibilitas lembaga survei kini dipertanyakan lantaran hasilnya berbeda-beda, cenderung berpihak kepada pasangan capres tertentu.
Terkait asosiasi lembaga survei yang berniat mengaudit lembaga survei yang melakukan hitung cepat Pilpres, Pratikno mengaku siap membantu menjadi tim independen dalam pelaksanaan audit.
"Kita siap mendukung menjadi bagian dari tim review independen untuk bisa menganalisis metodologi. Kita tidak mau mengambil peran dalam asosiasi profesinya, tapi kita siap mendukungnya," ucap Pratikno.
Dalam kesempatan itu, para rektor juga menyampaikan seruan moral yang ditujukan kepada para penyelenggara pemilu, mulai tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS) hingga Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat, untuk bekerja secara profesional.
Selain itu, FRI mengimbau kedua kubu pasangan capres-cawapres agar legawa menerima keputusan KPU pada 22 Juli mendatang. Baik menerima kemenangan atau menerima kekalahan dengan jiwa besar.
Baca juga:
Â
Kubu Prabowo-Hatta: Presiden Hasil KPU Representasi Tuhan
Koalisi Merah Putih Janji Jaga Pancasila dan Memajukan Indonesia
Suara Jokowi-JK di Sampang Nol, Anies Baswedan: Ini Mengagetkan
(Sss)