Pansus Pilpres Dinilai Hanya Buang Energi dan Anggaran

Koalisi Merah Putih pendukung pasangan Prabowo-Hatta menginisiasi pembentukan panitia khusus (pansus) pemilu presiden 2014 di DPR.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 29 Agu 2014, 16:14 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2014, 16:14 WIB
Prabowo-hatta (7)
Prabowo-Hatta (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Koalisi Merah Putih pendukung pasangan Prabowo-Hatta menginisiasi pembentukan panitia khusus (pansus) pemilu presiden 2014 di DPR. Pansus ini, ingin dibentuk karena adanya dugaan indikasi kecurangan pada Pilpres 9 Juli.

Wakil Rektor Universitas Bhayangkara Charles Purba menilai, tidak ada masalah pembentukan pansus. Asalkan sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Dari sisi akademis, untuk masuk ke arah Pansus. Itu sah-sah saja. Tapi jangan menabrak konstitusi," ungkap Wakil Rektor Universitas Bhayangkara Charles Purba dalam diskusi di Bawaslu, Jakarta, Jumat (29/8/2014).

Charles mencontohkan, banyak hasil pansus di parlemen yang hasilnya tidak signifikan, misalnya, Pansus Bank Century. Ia pun menilai pembentukan pansus buang-buang biaya dan energi.

"Pansus Century sampai sekarang nggak ada hasilnya. Pansus itu hanya memakan waktu energi, serta anggaran," tegasnya.

Ia menambahkan pula, ada hal lebih penting daripada membahas soal Pilpres yang sudah terlewati prosesnya. Hal itu adalah wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Apalagi sekarang kita membahas subsidi BBM. Itu lebih penting. Kalau kita terus mengamati politik, tidak selesai-selesai," tandas Charles.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddiq mengatakan, panitia khusus pemilihan presiden (Pansus Pilpres) akan dibentuk oleh DPR periode 2014-2019 mendatang. Hal ini mengingat anggota DPR periode 2009-2014 memiliki waktu yang sangat sempit. Ketua Komisi I DPR ini menilai, Pansus Pilpres diperlukan untuk memperbaiki sistem pemilu yang akan datang. (Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya