Tim Transisi: Nawa Cita Masuk RPJM Mulai November

Tim Transisi mengatakan, program pembangunan SBY yang masih dipakai saat ini, belum memasukkan unsur Nawa Cita sebagai ciri khas Jokowi.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 24 Sep 2014, 11:08 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2014, 11:08 WIB
andi widjajanto

Liputan6.com, Jakarta - Tim Transisi Selasa kemarin menemui Bappenas untuk membahas rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) dan rencana pembangunan jangka panjang (RPJP). Deputi Tim Transisi Andi Widjojanto menerangkan, dalam rencana pembangunan itu perlu dimasukkan unsur-unsur yang diinginkan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).

"Kemarin kami bahas RPJM. Kita mau mengubah program yang dicanangkan Pak SBY," ujar Andi di Kantor Transisi, Rabu (24/9/2014).

Andi menjelaskan, dalam program pembangunan SBY yang masih dipakai saat ini, belum dimasukkan unsur Nawa Cita sebagai ciri khas Jokowi.

"Belum muncul kata-kata khas Pak Jokowi seperti Tol Laut, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Revitalisasi pasar, Desa petani berdikari," ungkap Andi.

Guna memasukkan unsur Nawa Cita, Andi menuturkan akan ada perombakan rencana pembangunan. Hal itu dilakukan dalam waktu dekat, tepatnya November mendatang.

"Memang akan ada perombakan dan dilakukan di November. Akan ada waktu antara November sampai Januari untuk membahas RPJM," tandas Andi.

Pertemuan Tim Transisi dengan Bappenas merupakan rangkaian dari proses transisi pemerintahan dari Presiden SBY ke Presiden Jokowi. Guna melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan Pemerintahan SBY, Tim Transisi yang dibentuk Jokowi sebelumnya telah menemui beberapa menteri koordinator dan menteri lainnya untuk berkoordinasi.  

Jokowi akan menggantikan SBY sebagai penguasa tertinggi di negeri ini setelah dilantik pada 20 Oktober 2014. (Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya