Liputan6.com, Jakarta - Kejayaan Islam di abad pertengahan disertai dengan pencapaian gemilang di berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti kedokteran, filsafat, sastra, matematika, astronomi, dan lain-lain.
Para ilmuan muslim, seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, banyak memberikan sumbangan bagi perkembangan teknologi dan kebudayaan modern dan sangat mengutamakan ilmu pengetahuan.
Seperti dijelaskan dalam surat Al Mujadilah ayat 11:
Advertisement
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat."
Ibnu Sina yang juga dikenal dengan sebutan Avicenna. Merupakan ilmuan muslim terkemuka di sekitar tahun 1000 Masehi yang banyak berkontribusi di bidang kedokteran.
Baca Juga
Bahkan ia dijuluki sebagai "Father of Doctors". Di antara 450 buku yang ditulisnya, karyanya yang paling terkenal adalah "Qanun Fi Thib". Berisi jutaan item pengobatan dan menjadi rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.
Ibnu Sina merumuskan bahwa kesehatan fisik dan jiwa saling berkaitan. Ia juga merupakan orang pertama yang bisa menggamnarkan anatomi tubuh manusia secara lengkap.
Selanjutnya Abu Qasim Al Zahwari. Merupakan ilmuan muslim penerus Ibnu Sina. Al Zahwari merupakan peletak kaidah-kaidah bedah yang menjadi pijakan bagi ilmu bedah modern.
Bahkan Al Zahwari membuat ilmu bedah menjadi spesialisasi tersendiri di bidang kedokteran. Al Zahwari juga menemukan metode dan alat-alat bedah baru, di antaranya benang jahit untuk luka bedah yang terbuat dari usus hewan yang masih dipakai hingga kini.
Namun karyanya yang paling fenomenal adalah At Tashrif, yaitu ensiklopedi kedokteran yang terdiri dari 30 jilid. Dan menjadi rujukan utama ilmu bedah di Eropa selama beberapa abad dan menjadi pijakan ilmu kedokteran modern.
Tokoh muslim yang berpengaruh di bidang kedokteran lainnya adalah Ali Bin Isa al Kahal. Merupakan ilmuan muslim yang berjasa di bidang kedokteran terutama untuk kesehatan mata.
Ia merupakan dokter spesialis mata terhebat di abad pertengahan yang pengaruhnya dirasakan hingga sekarang.Tulisannya Tashkiratul Kahhalin atau catatan seorang ahli mata adalah salah satu buku yang paling lengkap tentang penyakit mata dan menjadi rujukan para ahli mata di kemudian hari.