Permainan Populer Ngabuburit, Karambol Ala Arab Saudi

Carrom adalah salah satu permainan paling terkenal di wilayah Hijaz, Arab Saudi.

oleh Teddy Tri Setio Berty Diperbarui 09 Jun 2017, 19:20 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2017, 19:20 WIB
Ilustrasi bulan Ramadan (AP)
Ilustrasi bulan Ramadan (AP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Hijaz - Beragam kegiatan bisa dilakukan saat menjalankan puasa Ramadan. Tak hanya beribadah, bermain juga menjadi salah satu kegiatan yang kerap dilakukan menjelang waktu berbuka atau ngabuburit.

Di Hijaz, Arab Saudi, permainan populer saat Ramadan yang dilakukan sembari menunggu terbenamnya matahari dikenal dengan sebutan Carrom.

Permainan ini menitik beratkan pada jari-jemari, lalu mendorong kepingan kayu di atas papan hingga masuk ke dalam lubang yang berada di pinggir papan arena permainan. Sepintas mirip permainan karambol.

Berkat keseruannya, permainan itu menyebar luas hingga pelosok seluruh negeri. Meski bersifat tradisional dan lawas, tetap saja banyak peminat mainan itu terutama di bulan Ramadan.

Carrom berasal dari India dan populer di Hijaz dan wilayah Teluk Arab. Kini permainan tersebut menjadi sebuah tradisi dan warisan turun menurun yang harus dipertahankan.

Popularitas permainan ini terus meningkat selama bulan Ramadan. Bahkan beberapa kafe di wilayah tersebut menyediakan papan Carrom kepada pelanggan mereka.

Permainan ini terdiri dari papan kayu berbentuk persegi dengan empat lubang kecil di setiap sudutnya. Terdapat sebuah lingkaran di tengah-tengah papan. Masing-masing kepingan kayu yang berwarna hitam dan putih memiliki nilai.

Cara memainkan Carrom yaitu dengan memasukkan kepingan lawan ke dalam lubang yang kita adu dengan kepingan kayu lawan. Lalu menggunakan jari-jemari dan mengukur jarak sedemikian rupa, agar sasaran terukur secara tepat.

Pemain harus duduk bersila dan setiap orang akan diuji kemampuannya dalam memasukkan sebanyak mungkin kepingan lawan ke dalam lubang.

Carrom sangat menghibur banyak orang, terutama di pinggir-pinggir kota Saudi selama bulan Ramadan.

Salah satu peneliti sosial Khaled Al Awfi mengatakan, kaum muda Arab Saudi lebih tertarik pada permainan klasik selama bulan suci Ramadan.

Al Awfi menilai, Ramadan membantu menghidupkan kembali permainan terindah pada zaman dahulu. Berkat permainan ini, banyak anggota keluarga, kerabat, dan orang-orang terdekat berkumpul. Tak seperti permainan elektronik yang dimainkan secara individu.

Promosi 1

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya