Puasa Tercepat di Dunia, Negara Mana yang Berbuka Lebih Awal?

Ramadan dirayakan secara global, tetapi durasi puasanya berbeda-beda. Negara mana yang punya durasi puasa tercepat, kurang dari 12 jam?

oleh Woro Anjar Verianty Diperbarui 22 Mar 2025, 12:33 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2025, 12:33 WIB
Ilustrasi Anak Kecil Puasa
Ilustrasi anak kecil puasa (copyright Freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Setiap tahun selama bulan Ramadhan, umat Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa dengan durasi yang berbeda-beda. Fenomena puasa tercepat di dunia menjadi topik yang menarik untuk dibahas, mengingat perbedaan jam puasa ini sangat dipengaruhi oleh letak geografis suatu negara. Selandia Baru dan Chili menjadi contoh negara dengan puasa tercepat di dunia, di mana umat Muslim hanya berpuasa selama sekitar 11,5 jam per hari.

Perbedaan durasi puasa tercepat di dunia hingga yang terlama bisa mencapai 6 jam lebih. Hal ini terjadi karena negara-negara yang berada dekat dengan garis khatulistiwa memiliki periode siang dan malam yang relatif seimbang sepanjang tahun. Sementara negara yang terletak jauh dari khatulistiwa memiliki durasi siang yang sangat panjang pada musim panas, menyebabkan waktu puasa yang lebih lama.

Indonesia termasuk salah satu negara dengan puasa tercepat di dunia dengan durasi sekitar 12,5 jam per hari. Posisi Indonesia yang berada di dekat garis khatulistiwa menjadikan waktu imsak dan berbuka tidak terlalu jauh jaraknya. Fenomena puasa tercepat di dunia ini menjadi bukti keberagaman pengalaman ibadah yang dipengaruhi oleh aspek astronomi dan geografis Bumi.

Lebih jelasnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum informasi lengkapnya, pada Sabtu (22/3).

Promosi 1

Mengapa Durasi Puasa Berbeda-beda?

Perbedaan durasi puasa di berbagai negara disebabkan oleh beberapa faktor ilmiah yang berkaitan dengan rotasi dan revolusi Bumi. Rotasi Bumi menyebabkan terjadinya siang dan malam, sementara revolusi Bumi mengelilingi matahari menyebabkan terjadinya perbedaan musim. Kedua faktor ini sangat mempengaruhi lamanya waktu siang di suatu daerah.

Letak geografis suatu negara terhadap garis khatulistiwa menjadi faktor utama perbedaan durasi puasa. Negara-negara yang terletak di sekitar garis khatulistiwa seperti Indonesia, Malaysia, dan negara-negara di Afrika tengah memiliki durasi siang dan malam yang relatif seimbang sepanjang tahun, yakni sekitar 12 jam siang dan 12 jam malam. Hal ini menyebabkan waktu puasa di daerah-daerah tersebut cenderung stabil dan tidak terlalu panjang.

Berbeda dengan negara-negara yang terletak jauh dari garis khatulistiwa, seperti negara-negara di Eropa Utara, Amerika Utara, dan beberapa wilayah di belahan bumi selatan seperti Argentina dan Chili bagian selatan. Di negara-negara ini, durasi siang dan malam sangat bervariasi tergantung pada musim. Pada musim panas, waktu siang bisa mencapai 16-20 jam, sementara pada musim dingin, waktu siang bisa sangat pendek, hanya sekitar 4-8 jam.

Faktor musim juga sangat berpengaruh terhadap durasi puasa. Jika bulan Ramadhan jatuh pada musim panas di belahan bumi utara (seperti Eropa dan Amerika Utara), maka umat Muslim di wilayah tersebut akan mengalami puasa yang lebih panjang. Sebaliknya, jika Ramadhan jatuh pada musim dingin, maka durasi puasa akan lebih pendek. Siklus ini terbalik untuk belahan bumi selatan seperti Australia, Selandia Baru, dan Amerika Selatan bagian selatan.

 

Negara dengan Puasa Tercepat di Dunia

Puasa Rajab
Ilustrasi Berpuasa Credit: pexels.com/Hint... Selengkapnya

Berdasarkan data yang ada, beberapa negara memiliki durasi puasa yang relatif lebih singkat dibandingkan negara lainnya. Berikut daftar kota dengan puasa tercepat di dunia:

Daftar Kota dengan Puasa Tercepat di Dunia:

  • Christchurch, Selandia Baru - 11,5 jam
  • Puerto Montt, Chili - 11,5 jam
  • Karachi, Pakistan - 12 jam
  • Buenos Aires, Argentina - 12 jam
  • Cape Town, Afrika Selatan - 12,5 jam
  • New Delhi, India - 12,5 jam
  • Jakarta, Indonesia - 12,5 jam
  • Dubai, Uni Emirat Arab - 13 jam
  • Nairobi, Kenya - 13 jam

Christchurch di Selandia Baru dan Puerto Montt di Chili menjadi dua kota dengan durasi puasa tercepat di dunia, yaitu sekitar 11,5 jam. Durasi yang singkat ini terjadi karena kedua kota tersebut terletak cukup jauh dari garis khatulistiwa di belahan bumi selatan.

Karachi di Pakistan dan Buenos Aires di Argentina juga termasuk dalam daftar kota dengan durasi puasa yang singkat, yaitu sekitar 12 jam. Meskipun Pakistan berada di belahan bumi utara, namun Karachi terletak tidak terlalu jauh dari garis khatulistiwa, sehingga durasi siangnya tidak terlalu panjang. Sementara Buenos Aires yang terletak di belahan bumi selatan memiliki waktu siang yang relatif singkat saat bulan Ramadhan jatuh pada musim dingin di belahan selatan.

Cape Town di Afrika Selatan, New Delhi di India, dan Jakarta di Indonesia termasuk dalam kategori negara dengan durasi puasa sekitar 12,5 jam. Indonesia khususnya, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di garis khatulistiwa, memiliki durasi puasa yang relatif stabil sepanjang tahun. Hampir seluruh wilayah Indonesia memiliki durasi puasa antara 12-13 jam, menjadikannya salah satu negara dengan puasa tercepat di dunia.

Dubai di Uni Emirat Arab dan Nairobi di Kenya memiliki durasi puasa sekitar 13 jam. Meskipun durasi puasa di Dubai tergolong singkat, namun tantangan berpuasa di sana bisa jadi lebih berat karena suhu yang sangat tinggi, terutama jika Ramadhan jatuh pada musim panas. Suhu yang bisa mencapai 40-45 derajat Celsius pada siang hari tentu menambah tantangan tersendiri bagi umat Muslim yang berpuasa di negara-negara Timur Tengah.

Negara dengan Puasa Terlama di Dunia

Berbanding terbalik dengan negara-negara yang memiliki durasi puasa singkat, beberapa negara lain justru memiliki durasi puasa yang sangat panjang. Berikut daftar kota dengan puasa terlama di dunia:

Daftar Kota dengan Puasa Terlama di Dunia:

  • Helsinki, Finlandia - 17,5 jam
  • Nuuk, Greenland - 17 jam
  • Glasgow, Skotlandia - 16,5 jam
  • Ottawa, Kanada - 16,5 jam
  • Zurich, Swiss - 16,5 jam
  • Roma, Italia - 16,5 jam
  • Madrid, Spanyol - 16 jam
  • London, Inggris Raya - 16 jam
  • Paris, Prancis - 15,5 jam
  • Reykjavik, Islandia - 15 jam

Helsinki di Finlandia menjadi kota dengan durasi puasa terlama di dunia, yaitu sekitar 17,5 jam. Durasi puasa yang panjang ini terjadi karena Finlandia terletak sangat jauh dari garis khatulistiwa di belahan bumi utara, sehingga ketika Ramadhan jatuh pada musim panas, waktu siang bisa sangat panjang.

Nuuk di Greenland juga memiliki durasi puasa yang sangat panjang, yaitu sekitar 17 jam. Greenland yang terletak di dekat kutub utara memiliki fenomena "matahari tengah malam" pada musim panas, di mana matahari tidak benar-benar terbenam. Hal ini tentu menimbulkan tantangan tersendiri bagi umat Muslim yang tinggal di daerah tersebut dalam menentukan waktu berbuka puasa.

Beberapa kota di Eropa seperti Glasgow di Skotlandia, Zurich di Swiss, Roma di Italia, dan Madrid di Spanyol memiliki durasi puasa antara 16-16,5 jam. Sementara London di Inggris Raya memiliki durasi puasa sekitar 16 jam. Durasi yang panjang ini terutama terjadi jika Ramadhan jatuh pada musim panas di belahan bumi utara, di mana waktu siang bisa sangat panjang.

Ottawa di Kanada juga termasuk dalam daftar kota dengan durasi puasa yang panjang, yaitu sekitar 16,5 jam. Meskipun terletak di benua Amerika, namun Ottawa berada di bagian utara Amerika yang cukup jauh dari garis khatulistiwa, sehingga memiliki karakteristik durasi siang yang mirip dengan negara-negara di Eropa Utara. Paris di Prancis dan Reykjavik di Islandia juga memiliki durasi puasa yang cukup panjang, masing-masing sekitar 15,5 jam dan 15 jam.

Rata-rata Jam Puasa di Berbagai Benua

Jika dilihat berdasarkan pembagian benua, rata-rata durasi puasa di berbagai belahan dunia memiliki pola yang menarik. Berikut ringkasan rata-rata jam puasa berdasarkan benua:

Rata-rata Durasi Puasa Berdasarkan Benua/Kawasan:

  • Timur Tengah: 14-15 jam (UEA, Arab Saudi, Qatar)
  • Asia Tenggara: 12-14 jam (Indonesia, Malaysia, Thailand)
  • Afrika Utara: 14-15 jam (Mesir, Maroko, Tunisia)
  • Afrika Tengah: 13-14 jam (Nigeria, Senegal)
  • Afrika Selatan: 12,5 jam (Afrika Selatan)
  • Amerika Selatan: 11-13 jam (Argentina, Brasil, Chili)
  • Amerika Utara: 15-16 jam (Amerika Serikat, Kanada)
  • Eropa Utara: 17-18 jam (Finlandia, Swedia, Norwegia)
  • Eropa Barat: 16-17 jam (Prancis, Swiss)
  • Eropa Selatan: 15-16 jam (Yunani, Italia, Spanyol)

Di kawasan Timur Tengah, durasi puasa berkisar antara 14-15 jam. Meskipun tidak sepanjang di negara-negara Eropa Utara, namun puasa di Timur Tengah memiliki tantangan tersendiri karena suhu yang sangat tinggi, terutama jika Ramadhan jatuh pada musim panas.

Di kawasan Asia Tenggara, termasuk Thailand, Malaysia, dan Indonesia, rata-rata durasi puasa berkisar antara 12-14 jam. Durasi yang relatif singkat ini menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai salah satu kawasan dengan puasa tercepat di dunia. Hal ini disebabkan karena hampir seluruh negara di Asia Tenggara terletak di dekat atau tepat di garis khatulistiwa, sehingga memiliki durasi siang dan malam yang relatif seimbang sepanjang tahun.

Afrika memiliki variasi durasi puasa yang cukup beragam tergantung pada letaknya. Negara-negara di Afrika Utara seperti Mesir, Maroko, dan Tunisia memiliki durasi puasa yang relatif lebih panjang, sekitar 14-15 jam. Sementara negara-negara di Afrika Tengah seperti Nigeria dan Senegal memiliki durasi puasa sekitar 13-14 jam. Afrika Selatan yang terletak di belahan bumi selatan memiliki durasi puasa yang lebih singkat, sekitar 12,5 jam.

Benua Amerika juga memiliki variasi durasi puasa yang beragam. Di Amerika Selatan, negara-negara seperti Argentina, Brasil, dan Chili memiliki durasi puasa yang relatif singkat, berkisar antara 11-13 jam. Sementara di Amerika Utara, durasi puasa cenderung lebih panjang, mencapai 15-16 jam di Amerika Serikat dan Kanada. Perbedaan ini terjadi karena Amerika Selatan sebagian besar terletak di belahan bumi selatan atau dekat dengan garis khatulistiwa, sementara Amerika Utara terletak jauh dari garis khatulistiwa di belahan bumi utara.

Eropa menjadi benua dengan rata-rata durasi puasa terpanjang di dunia. Di negara-negara Eropa Utara seperti Finlandia, Swedia, dan Norwegia, durasi puasa bisa mencapai 17-18 jam saat Ramadhan jatuh pada musim panas. Sementara di negara-negara Eropa Barat seperti Prancis dan Swiss, durasi puasa berkisar antara 16-17 jam. Di Eropa Selatan seperti Yunani, Italia, dan Spanyol, durasi puasa relatif lebih singkat, sekitar 15-16 jam.

Puasa tercepat di dunia terjadi di negara-negara yang terletak dekat dengan garis khatulistiwa atau di belahan bumi selatan ketika Ramadhan jatuh pada musim dingin. Christchurch di Selandia Baru dan Puerto Montt di Chili menjadi dua kota dengan durasi puasa tercepat, yaitu sekitar 11,5 jam. Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di garis khatulistiwa, juga termasuk dalam kategori negara dengan puasa tercepat dengan durasi sekitar 12,5 jam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya