Satai Susu, Sajian Berbuka dari Kampung Jawa di Bali

Warga percaya mengonsumsi satai susu khas Bali bisa menghangatkan tubuh.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Mei 2018, 12:01 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2018, 12:01 WIB
Sate susu
Menikmati kelezatan sate susu di Kampung Jawa, Denpasar, Bali. (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar - Masyarakat muslim Bali di kawasan Kampung Jawa, Wanasari, Kota Denpasar, menyukai sajian kuliner khusus untuk menu berbuka puasa, yakni satai susu. Karena itu, lokasi di depan Masjid Baiturahman, Wanasari, Kampung Jawa, Denpasar itu berubah menjadi pasar dadakan setiap bulan Ramadan tiba.

"Ya, saya sengaja ke pasar di Kampung Jawa yang menjual sajian khusus berbuka puasa dan saya datang hanya untuk membeli satai susu untuk keperluan berbuka puasa bersama keluarga," kata warga Jalan Gatot Subroto, Denpasar, Febi, di Kampung Jawa, Denpasar, Kamis, 24 Mei 2018, dilansir Antara.

Menurut dia, satai susu yang berasal dari susu sapi itu terasa lebih empuk dibandingkan dengan satai daging. Selain itu, warga muslim Bali percaya bahwa sate susu itu dapat menghangatkan tubuh.

Melihat peluang yang ada, sejumlah warga mendadak jadi penjual satai susu. Salah satunya Rahmad. Namun, ia tidak hanya menjual menu satai susu yang berbahan dasar dari daging sapi, tetapi juga beragam satai lainnya, seperti sate usus sapi dan satai sumsum.

"Satai susu setiap harinya selalu habis terjual. Rata-rata pembeli bisa memesan 30-50 tusuk. Kalau satai lilit, harga per tusuk hanya Rp 1.000, sedangkan untuk satai susu saya jual per tusuk Rp 2.000," katanya.

Pasar dadakan di Kampung Jawa itu juga menjual berbagai sajian berbuka puasa, seperti nasi campur, es kolak, es campur, es buah, camilan, dan sebagainya.

Sementara itu, Masjid Baiturrahman juga mengadakan berbuka puasa bersama di dalam masjid dengan penataan takjil secara memanjang seperti layaknya gaya berbuka puasa di Masjidil Haram.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya