Liputan6.com, Jakarta - Setiap orangtua tentu ingin anaknya tumbuh menjadi pribadi yang sukses. Orangtua tak segan berkorban dan mendoakan agar anaknya mencapai kesuksesan tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Doa orangtua adalah doa yang mustajab. Malahan, dikatakan bahwa doa ibu dapat menembus langit dan langsung dikabulkan oleh Allah SWT. Begitulah dahsyatnya kekuatan doa orangtua.
Meski demikian, ada tindakan orangtua yang membuat Allah menolak doa mereka untuk anak-anaknya. Apakah tindakan tersebut?
Ternyata, Allah tak akan mengabulkan doa orangtua yang memberi makan anak mereka dengan uang haram atau syubhat. Ya, ketika hal tersebut terjadi, salah satu efeknya adalah doa tidak akan diijabah.
Apalagi, bila mereka memakan makanan dari hasil yang serupa. Rasulullah SAW bersabda:
“Wahai manusia, sesungguhnya Allah Maha Baik dan hanya menerima yang baik. Sesungguhnya Allah telah memerintahkan orang-orang mukmin untuk sama seperti yang diperintahkan kepada para nabi. Kemudian beliau membaca firman Allah yang artinya, ‘Wahai para rasul, makanlah makanan yang baik dan kerjakanlah amal shalih. ’
Dia juga berfirman yang artinya, ‘Hai orang-orang mukmin, makanlah makanan yang baik yang telah Kami anugerahkan kepadamu. ’ Kemudian beliau menceritakan seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh hingga rambutnya kusut dan kotor, ia menengadahkan tangannya ke langit seraya berdoa, ‘Ya Rabb, ya Rabb’. Akan tetapi makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan ia kenyang dengan yang haram. Maka bagaimana mungkin doanya dikabulkan.” (HR. Muslim)
Hadis lainnya
Dalam hadis lainnya, Nabi Muhammad SAW kembali mengulang betapa makanan, minuman, dan pakaian haram adalah penghalang terkabulnya doa.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam (SAW) bersabda,”Ketahuilah, bahwa suapan haram jika masuk dalam perut salah satu dari kalian, maka amalannya tidak diterima selama 40 hari.” (Riwayat At Thabrani).
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam (SAW) bersabda,”Tidaklah tumbuh daging dari makanan haram, kecuali nereka lebih utama untuknya.” (Riwayat At Tirmidzi).
Advertisement