Wow, Masjid di Uni Emirat Arab Sajikan 35.000 Porsi Buka Puasa Setiap Hari

Setiap hari di bulan Ramadan, sebuah masjid di Uni Emirat menyediakan 35.000 porsi makanan untuk buka puasa. Cara membuat hidangan itu ternyata mencengangkan.

oleh Siti Khotimah diperbarui 20 Mei 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2019, 13:00 WIB
Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Abu Dhabi - Masjid Agung Sheikh Zayed di Uni Emirat Arab menjamu kaum muslim setiap harinya selama bulan Ramadan. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 35.000 porsi makanan dihidangkan.

Dibalik rasa puas yang didapat oleh jemaah masjid, terdapat proses yang luar biasa di balik dapur. Sekitar 1.000 orang bekerja keras untuk memasak hidangan melimpah.

Tim itu terdiri atas 350 koki, 160 pelayan, dan 450 staf pelayan - termasuk mengerjakan tugas pembelian bahan makanan, membersihkannya, hingga pekerjaan lain. Mereka saling bahu-membahu untuk menyiapkan makanan iftar, demikian sebagaimana dikutip dari Khaleej Times pada Minggu (19/5/2019).

"Untuk menyajikan kotak makanan kepada para tamu yang berpuasa setiap harinya, kami telah meningkatkan layanan kami dengan ide-ide baru seperti... mengganti peralatan di dapur demi alasan kesehatan dan keselamatan dan untuk efisiensi dalam menyiapkan sejumlah besar makanan. Tak hanyaitu, juga demi meningkatkan standar, dekorasi, serta akurasi juga,"kata Karsten Gottschalk, sang koki eksekutif.

Sementara itu dalam proses memasak, sebanyak 12 ton ayam dan enam ton domba digunakan setiap harinya.  Bahan lainnya seperti nasi, sayuran, tomat dan bawang juga dalam jumlah besar, yakni 35 ton.

Paket Buka Puasa yang Lengkap

Ilustrasi berbuka puasa
Ilustrasi berbuka puasa (sumber: iStockphoto)

Dalam satu porsi makanan juga terdapat apel, air, kurma, minuman laban, dan jus buah. Setelah paket makan dikemas, hidangan itu akan dibawa ke Masjid Agung Sheikh Zayed yang terletak dekat dengan dapur yang didirikan dengan tenda.

Para penikmat buka puasa biasanya telah menunggu di tenda besar ber-AC yang telah didirikan di taman-taman masjid - dengan masing-masing menampung hingga 1.500 orang.

Relawan dari Bulan Sabit Merah UEA juga membantu kelompok dari Angkatan Bersenjata UEA dalam menyerukan dan mengarahkan orang-orang untuk mengambil kursi dengan baik sebelum kanon tersebut mengumumkan akhir dari puasa dan doa Maghrib.

Tim Kasozi, 32, seorang sopir taksi Uganda, mengatakan tahun lalu adalah pertama kalinya dia berbuka puasa di tempat itu.

"Itu tempat yang sejuk dan nyaman," katanya. "Saya terkesan dengan pengorganisasian yang hebat. Saya tidak pernah memiliki kesempatan untuk berbuka puasa dengan begitu banyak orang."

Sebagian Jemaah Diangkut dengan Bus

Ini Alasan Menarik Mengapa Kursi Bus Dibuat Bermotif
(Foto: Lolwot) Ilustrasi kursi bus

Pekerja konstruksi Bangladesh Omar Abdul Kareem yang tinggal di akomodasi buruh di Musaffah mengatakan bus perusahaan mengangkut mereka setiap hari ke acara buka puasa massal itu.

"Saya pergi ke Masjid Agung Sheikh Zayed setiap hari untuk berbuka puasa. Makanan yang disajikan benar-benar enak," aku Kareem.

Abdul Kareem menambahkan bahwa dia telah mengikuti acara buka puasa gratis itu selama tiga tahun terakhir. "Ini hal yang baik bagi saya yang diberikan gaji bulanan Dh1.000," katanya.

Para bujangan dan keluarga dari pusat kota dan ribuan pekerja dari akomodasi buruh di Mussafah, Mafraq dan Baniya berduyun-duyun ke Masjid Agung setiap hari menggunakan mobil dan layanan antar-jemput gratis ke dan dari masjid ke akomodasi mereka.

Apa yang ada di kotak makanan

> Apel

> Air

> Kurma

> Minuman Laban

> Jus buah

> Nasi dengan daging atau ayam

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya