Liputan6.com, Cape Town - Sejak puasa bulan suci Ramadan dimulai pada hampir tiga pekan lalu, komunitas Muslim di Afrika Selatan saling berlomba berbuat kebaikan.
Masjid-masjid di negara yang terletak di ujung selatan Benua Afrika itu telah mengumpulkan beras dan tepung sebanyak 18 kontainer, untuk dikirimkan ke kamp-kamp pengungsi Suriah selama bulan suci Ramadan.
Advertisement
Baca Juga
"Ini akan menjadi pengalaman yang baik bagi kami dalam belajar berbagi dengan mereka yang kurang mampu, di mana pun mereka berada," kata Sheikh Mogamat Moerat, salah satu pemuka agama setempat, sebagaimana dikutip dari Timeslive.co.za pada Kamis (23/5/2019).
Seluruh bantuan itu rencananya akan dikirim dalam tiga gelombang selala Ramadan, di mana pengiriman pertama berlangsung pada Jumat 18 Mei, dari pelabuhan kargo Cape Town.
"Ini suatu kehormatan besar bagi kami, ketika para jemaat yang datang ke sini rela menyisihkan sebagian hartanya untuk saudara-saudara kita yang kesulitan di tempat nun jauh di sana," kata Moerat, saat pelepasan bantuan yang digelar di Muir Street Mosque, di Distrik Enam, Cape Town.
Dilakukan Selama Tiga Tahun Terakhir
Masjid-masjid Afrika Selatan bergabung dengan 47 kelompok lainnya dari Inggris, Prancis, dan Jermann dalam menginisiasi kegiatan amal tersebut. Mereka bergabung dalam sebuah wadah komunikasi umat Islam Eropa-Afrika yang berjuluk Muslim Hands.
Kegiatan amal yang dinamakan Big Aid itu telah dilakukan oleh Muslim Hands selama tiga tahun terakhir, di mana kali ini diperkirakan akan mengirimkan total bantuan sebanyak 84 kontainer.
"Orang-orang cenderung beramal lebih banyak selama bulan suci Ramadan," kata Imraan Roomaney, manajer afiliasi Muslim Hands cabang Afrika Selatan.
"Begitu banyaknya orang yang beramal, sehingga memberi kami kesempatan menyalurkan kelebihan bantuan ke saudara-saudara kita yang kesulitan di luar negeri," lanjutnya.
Advertisement
Kerja Sama Diperluas
Kegiatan amal yang dilakukan oleh Muslim Hands rencananya akan diperluas melalui kerja sama dengan masjid-masjid di Kanada, Australia, dan Amerika Serikat.
"Sepanjang tahun, kami membutuhkan banyak sumber bantuan bagi anak-anak yatim dan manula, membantu orang sakit, memberi makan komunitas yang sangat miskin, mendirikan proyek pendidikan dan air besih," kata Roomaney.
Muslim Hands didirikan pada 1996 silam di Afrika Selatan, dan dalam satu dekade setelahnya mampu menarik perhatian donatur dari negara-negara sekitarnya dan Eropa.
Donatur yang tertarik dapat mendaftarkan bantuannya melalui situs resmi Muslim Hands, atau mendatangi perwakilan resmi di beberapa lokasi yang ditunjuk.
Adapun penggalangan dana untuk membantu para pengungsi Suriah mulai dilakukan sejak tiga tahun lalu, tepatnya pada 2017.