Liputan6.com, Jakarta Anda disarankan untuk tidak mengonsumsi sisa makanan Lebaran yang sudah berdiam di kulkas tanpa dibekukan selama seminggu.
Menurut dietisien Katherin Zeratsky dalam tulisannya di Mayo Clinic, makanan sisa hanya bisa disimpan selama tiga sampai empat hari di kulkas. Sehingga, Anda harus memakannya dalam waktu tersebut.
Baca Juga
"Setelah itu, risiko keracunan makanan meningkat. Jika Anda tidak berpikir Anda akan mengonsumsi sisa makan dalam waktu empat hari, bekukan segera," kata Zeratsky dikutip dari Mayo Clinic pada Jumat (14/6/2019).
Advertisement
Karena itu, jika Anda masih punya makanan sisa Lebaran yang disimpan di kulkas, buang segera. Mengonsumsinya hanya akan menimbulkan masalah kesehatan.
Risiko Keracunan
Risiko yang terjadi apabila Anda mengonsumsi makanan basi adalah keracunan makanan. Masalah itu bisa disebabkan oleh bakteri dari makanan terkontaminasi.
"Karena bakteri biasanya tidak mengubah rasa, bau, atau tampilan makanan, Anda tidak bisa memastikan apakah makanan itu berbahaya untuk dikonsumsi," Zeratsky menambahkan.
Karena itu, apabila Anda ragu untuk mengonsumsi makanan sisa, jalan terbaik adalah dengan membuangnya. Hal ini lebih baik daripada Anda mengalami keracunan makanan.
Â
Advertisement
Menyimpan Makanan di Kulkas
Dalam menyimpan makanan secara umum, Zeratsky mengatakan bahwa bagi makanan yang mudah busuk seperti daging, unggas, ikan, susu, dan telur, harus segera didinginkan.
"Jangan biarkan mereka tetap di suhu ruangan biasa lebih dari dua jam atau lebih dari satu jam pada suhu di atas 90 derajat Fahrenheit atau 32 derajat Celcius," jelasnya.
Selain itu, makanan yang mengandung bahan mentah seperti salad atau sandwich juga harus segera dimakan atau didinginkan. Anda harus mengurangi waktu makanan berada di saat-saat yang berbahaya yaitu antara 4 hingga 60 derajat Celcius. Di waktu tersebut, bakteri bisa berkembang biak dengan cepat.
Ketika Anda akan memakannya kembali, panaskan lagi makanan tersebut di kompor, oven, atau microwave. Suhu yang diperlukan paling tidak mencapai 74 derajat Celcius.
"Pemasak yang lambat tidak disarankan untuk memanaskan sisa makanan karena perangkat ini mungkin tidak memanaskan makanan dengan cukup panas untuk membunuh bakteri," kata editor nutrisi di Mayo Clinic itu.