Simak, Fakta-fakta Penyelenggaraan Haji 2019

Kelompok terbang (kloter) terakhir akan pulang dari Madinah menuju Tanah Air pada 15 September 2019.

oleh Nurmayanti diperbarui 11 Sep 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2019, 08:00 WIB
Wow, Begini Pemandangan Masjidil Haram dari Ketinggian
Pemandangan Masjidil Haram dengan Menara Abraj Al-Bait terlihat dari helikopter saat umat muslim melaksanakan ibadah haji di Makkah, Arab Saudi, Senin (12/8/2019). Di tempat paling suci bagi umat muslim ini terdapat Kakbah yang menjadi kiblat bagi umat muslim seluruh dunia. (AP Photo/Amr Nabil)

Liputan6.com, Madinah - Penyelenggaraan ibadah haji 1440H/2019M sudah mendekati fase akhir. Secara umum penyelenggaraan haji tahun ini dinilai berjalan dengan lancar dan baik.

Adapun Kelompok terbang (kloter) terakhir akan pulang dari Madinah menuju Tanah Air pada 15 September 2019.

Staf Teknis Haji yang juga Konsul Haji pada Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah Endang Djumali menyampaikan total ada 229.613 jemaah haji Indonesia yang berangkat. Jumlah ini terdiri dari 212.732 jemaah haji reguler dan 16.881 jemaah haji khusus.

"Untuk jemaah haji reguler, diangkut oleh 529 kelompok terbang yang berangkat dari 13 embarkasi haji dan untuk jemaah haji khusus diberangkatkan oleh 270 PIHK," ujar Endang Djumali, kemarin.

Dia menyebut, jumlah petugas haji yang turut membantu dalam penyelenggaraan tahun ini sebanyak 4.807 orang. Mereka terbagi dalam petugas yang menyertai jemaah sebanyak 2.645 petugas dan non kloter sebanyak 2.162 petugas.

Selama penyelenggaraan ibadah haji, kata Endang, sejumlah layanan telah disiapkan dengan data sebagai berikut:

a. Ada dua maskapai penerbangan yang terlibat, yaitu: Garuda Indonesia yang membawa 284 kloter, dan Saudia Airlines dengan 245 kloter;

b. Layanan akomodasi berjumlah 289 hotel, terdiri dari 173 hotel di Makkah dan 116 di Madinah;

c. Layanan konsumsi disiapkan 53 perusahaan katering: 36 di Makkah, 11 di Madinah, dan 2 perusahaan di Jeddah;

d. Ada enam perusahaan bus yang melayani transportasi antar kota (Madinah - Makkah - Jeddah atau sebaliknya). Jumlah bus antar kota yang digunakan pada masa kedatangan dan kepulangan sebanyak 14.212 bus;

e. Dua perusahan bus melayani transportasi shalawat, yaitu: Saptco dan Rawahil. Bus shalawat yang beroperasi pada masa puncak berjumlah 415 bus;

f. Jumlah boks makanan yang didistribusikan pada masa kedatangan dan kepulangan (sampai hari ini), sebanyak 12.266.991 boks makanan. Sedang saat masa Arafah-Muzdalifah-Mina (Armuzna) sebanyak 3.216.537 boks makanan.

"Sehingga, total boks yang sudah dilayani sampai saat ini sebanyak 15.483.528 bok makanan," urai Endang Djumali.

g. Jemaah yang melakukan nafar awal sebanyak 122.726 jemaah (57 persen) dan nafar tsani sebanyak 92.676 jemaah (43 persen).

h. Jemaah yang melakukan tarwiyah sebanyak 15.096 orang;

i. Jumlah trip layanan transportasi yang digunakan Makkah – Arafah – Muzdalifah – Mina – Makkah sebanyak 16.426 trip.

j. Jumlah jemaah yang disafariwukufkan sebanyak 65 orang dengan 10 bus, sedang yang dibadalhajikan sebanyak 231 jemaah.

 


Jemaah Sakit

Penanganan Jemaah Haji Sakit di KKHI Makkah. Bahauddin/MCH
Penanganan Jemaah Haji Sakit di KKHI Makkah. Bahauddin/MCH

Endang menambahkan, dalam rangka melakukan perlindungan kepada jemaah haji yang sakit dan wafat, PPIH juga telah melakukan upaya pemulihan kesehatan di klinik sektor, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan Rumah Sakit Arab Saudi, dengan data sebagai berikut:

a. Jemaah yang telah dirawat di klinik sektor sebanyak 717 orang;

b. Jemaah yang telah dirawat di KKHI sebanyak 1.636 orang;

c. Jemaah yang telah dirawat di RSAS sebanyak 1.091 orang.

d. Sampai dengan saat ini jumlah jemaah sakit yang masih dirawat di KKHI sebanyak 27 jemaah dan di RSAS sebanyak 100 jemaah.

e. Jumlah jemaah wafat sampai saat ini sebanyak 440 orang, terdiri dari 413 jemaah haji reguler dan 27 jemaah haji khusus.

Operasional haji akan berakhir setelah pemulangan jemaah kloter terakhir pada 15 September dan petugas haji pada 18 September.

Selanjutnya, KUH membentuk tim pemulangan untuk jemaah yang masih dirawat di Arab Saudi.

"Kita menunggu catatan medis dari rumah sakit. Jika rumah sakit menilai jemaah sudah bisa diterbangkan, kita akan koordinasi dengan maskapai untuk pemulangan," ujar Endang.

"Jemaah tidak perlu khawatir. Selama masih dirawat, rumah sakit akan terus jamin pengobatan," tandasnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya