189 Ribu Jemaah Haji Sudah Dipulangkan ke Indonesia

Jemaah haji dipulangkan melalui dua maskapai yakni Garuda Indonesia dan Saudi Airlines.

oleh Nurmayanti diperbarui 12 Sep 2019, 11:24 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2019, 11:24 WIB
Jemaah haji di Bandara Prince Mohammed bin Abdulaziz, Madinah. Dok Daker Bandara
Jemaah haji di Bandara Prince Mohammed bin Abdulaziz, Madinah. Dok Daker Bandara

Liputan6.com, Madinah - Jemaah haji Indonesia yang dipulangkan ke Tanah Air sudah mencapai 189.108 orang, dari 470 kelompok terbang (kloter).

Sementara yang tiba di Indonesia tercatat sebanyak 184.374 orang, dari 458 kloter. Dengan jumlah petugas 2.350 orang.

Demikian mengutip Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag), Kamis (12/9/2019).

Jemaah haji dipulangkan melalui dua maskapai yakni Garuda Indonesia dan Saudi Airlines. Jemaah yang pulang merupakan dari gelombang kedua kedatangan.

Mereka kembali ke Tanah Air melalui Bandara Prince Mohammed bin Abdulaziz, Madinah.

Tercatat, jelang berakhirnya operasional haji 2019, sebanyak 444 jemaah haji sudah menutup mata di Arab Saudi.

Sementara sebanyak 102 orang masih dalam perawatan di klinik maupun rumah sakit di Arab Saudi.

Sebelumnya, Kantor Urusan Haji (KUH) sudah membentuk tim pemulangan untuk mengurusi jemaah haji yang masih dalam perawatan di Arab Saudi.

Jemaah haji sakit tetap dalam pantauan meski operasional haji 1440H/2019M hampir selesai. Kloter terakhir jemaah haji Indonesia akan kembali ke Tanah Air pada 15 September. 

Ketua PPIH Arab Saudi yang juga Konsul Haji KUH KJRI Jeddah Endang Djumali mengatakan, jemaah yang belum bisa pulang karena sakit, tetap akan mendapat perawatan. Jika dinyatakan layak terbang oleh rumah sakit, maka akan dipulangkan. 

"Kita menunggu catatan medis dari rumah sakit. Jika rumah sakit menilai jemaah sudah bisa diterbangkan, kita akan koordinasi dengan maskapai untuk pemulangan," ujar Endang Jumali.

 

 

Tanggung Jawab Maskapai

Kasi Penyiapan Transportasi Udara Edayanti Dasril menambahkan pemulangan jemaah haji sampai ke tanah air menjadi bagian dari kontrak kerjasama penerbangan dengan Garuda Indonesia dan Saudia Airlines.

Menurutnya, kedua maskapai ini bertanggung jawab mengantar jemaah haji sakit, baik pada masa operasional maupun pasca operasional haji.

Jemaah sakit yang mendapat izin penerbangan saat operasional haji masih berlangsung, kata Eda akan diantar sampai embarkasi. Apabila embarkasi jemaah tersebut sudah selesai operasionalnya, maka jemaah diantar ke embarkasi terdekat.

"Adapun untuk jemaah haji sakit yang dipulangkan pasca operasional, akan diantar sampai provinsinya masing-masing," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya