Jelang Wafat, Khalifah Abu Bakar Ingin Dikafankan dengan Kain Usang

Putri Abu Bakar, Aisyah menceritakan saat-saat menjelang ayahandanya wafat.

oleh Muhammad Ali diperbarui 02 Mei 2020, 03:30 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2020, 03:30 WIB
Berziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi Madinah
Tepat di sebelah makam dan mimbar Rasulullah terdapat raudhah yang biasanya digunakan jemaah untuk berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT.

Liputan6.com, Jakarta - Putri Abu Bakar, Aisyah menceritakan saat-saat menjelang ayahandanya wafat. Dia mengungkapkan, sakitnya bermula saat sang ayah mandi pada Senin, 7 Jumadi Tsani saat cuaca sangat dingin. Dia lalu demam selama 15 hari sampai tak bisa keluar untuk mengimami salat berjamaah di masjid.

Dalam buku 10 Shahabat yang dijamin masuk surga, Abdus Sattar Asy-Syaikh menulis, selama dalam kondisi sakit, Abu Bakar meminta Umar bin Khattab untuk menggantikannya menjadi imam. Kian hari demamnya makin parah hingga orang-orang pun berdatangan menjenguknya. Usman bin Affan merupakan orang yang paling banyak menemani Abu Bakar selama sakit.

Abu Bakar pun berwasiat atas seperlima hartanya. Dia berkata, "Aku mengambil bagian dari harta ku sebanyak bagian yang telah Allah tetapkan dari harta kaum muslimin untuk digunakan di jalan Allah. Aku lebih suka mewasiatkan seperlima harta daripada seperempatnya dan mewasiatkan seperempat harta lebih aku sukai ketimbang sepertiganya karena sepertiga tidak menyisakan apa-apa."

Dalam setiap doanya, Abu Bakar selalu meminta yang terbaik di akhir hayat hidupnya. Berikut doa yang dipanjatkan Abu Bakar:

"Ya Allah, jadikanlah saat terbaik dari usiaku pada pengujungnya, bagian terbaik dari amalku yang paling akhir, dan yang terbaik dari hari-hariku adalah hari di saat hamba menghadapmu."

Saat sakitnya semakin parah, putrinya Aisyah datang menjenguknya. Waktu itu, Abu Bakar sedang berjuang menghadapi sakaratul maut. Aisyah pun mengungkapkan situasi itu dengan melantunkan sebait syair.

Mendengar itu, Abu Bakar langsung membuka matanya dan berkata, "bukan begitu, akan tetapi hendaknya engkau mengucapkan, dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya itulah yang dahulu hendak kamu hindari."

Lalu Abu Bakar bertanya pada sang putri, berapa lembar kain yang kalian gunakan untuk mengkafani Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Jawab Aisyah, 3 helai kain putih tanpa gamis dan tanpa penutup kepala. Lalu Abu Bakar bertanya lagi, pada hari apa Rasulullah wafat? Lalu Aisyah menjawab, hari Senin. Abu Bakar berkata, "Saya kira saya akan meninggal di rentang waktu dari sekarang sampai nanti malam."

Lalu mata Abu Bakar tertumpu pada kain putih yang biasa digunakan untuk menyelimutinya. Ada bekas minyak za'faron di sana. Ia pun meminta Aisyah untuk mencucinya agar digunakan sebagai salah satu kain kafan. Kini tinggal menambahkan dua helai kain lagi.

Namun Aisyah pun berkata, tapi kan ini telah usang. Jawab Abu Bakar, "orang yang masih hidup lebih berhak atas pakaian baru daripada orang mati sejatinya kain itu akan habis dimakan ulat."

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dimakamkan di Samping Nabi

Abu Bakar pun menghadap Allah SWT pada Selasa sore, 8 Jumadil Akhir 13 H, yang kemudian dimakamkan Rabu pagi. Beliau wafat di usia 63 tahun.

Abu Bakar sempat berwasiat agar jasadnya dimandikan oleh Asma binti Umais dibantu Abdurrahman bin Abu Bakar dan dimakamkan di samping Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya