5 Tanda Ibu Hamil Harus Membatalkan Puasa, Kenali Segera

Tanda ibu hamil harus membatalkan puasa bisa dilihat dari berbagai gejala yang dirasakan.

oleh Husnul Abdi diperbarui 14 Mei 2020, 11:30 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2020, 11:30 WIB
Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Tanda ibu hamil harus membatalkan puasa harus segera dikenali. Tetap meneruskan puasa bagi ibu hamil dengan kondisi-kondisi ini bisa membahayakan kesehatan, tidak hanya dirinya sendiri, juga bayi dalam kandungannya.

Puasa Ramadan merupakan kewajiban seluruh muslim. Meski begitu, bagi beberapa orang dengan kondisi tertentu seperti ibu hamil dan menyusui diperkenankan untuk meninggalkan puasa lantas menggantinya di hari lain di luar Ramadan.

Tanda ibu hamil harus membatalkan puasa bisa dilihat dari berbagai gejala yang dirasakan. Trimester kedua adalah waktu yang tepat untuk ikut puasa bagi ibu hamil. Ibu hamil di trimester pertama dan ketiga sebaiknya meninggalkan puasa.

Berikut Liputan6.com rangkum tentang tanda ibu hamil harus membatalkan puasa dari berbagai sumber, Kamis (7/5/2020).


Dehidrasi

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Tanda ibu hamil harus membatalkan puasa yang pertama adalah mengalami dehidrasi. Apalagi ibu hamil membutuhkan asupan cairan yang tentunya lebih banyak dari orang lain saat menjalankan ibadah puasa.

Mengalami dehidrasi saat hamil dapat memunculkan akibat yang fatal. Dehidrasi parah bisa menyebabkan ibu hamil sampai mengalami kejang atau syok karena tekanan rendah. Sedangkan bagi janin, dehidrasi yang dialami ibu juga bisa membahayakan tumbuh kembangnya.

Tubuh ibu yang kekurangan asupan cairan akan mengurangi pasokan air ketuban dalam kandungan. Cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan terganggunya perkembangan janin hingga keguguran. Karena itu, penting untuk menghindari dehidrasi selama kehamilan.

Kamu harus segera membatalkan puasa jika mengalami beberapa tanda bahaya dehidrasi seperti rasa haus berlebih, mulut dan bibir terasa kering, merasa lelah atau mengantuk lebih dari biasanya, tidak buang air kecil selama lebih dari delapan jam, hingga kulit kering.

Selain itu, jika ibu hamil juga mengalami sembelit, pusing yang tidak kunjung hilang ketika bangkit dari tempat duduk, mata berkunang-kunang, merasa mau pingsan, linglung dan tidak bisa berpikir, hingga napas memburu, juga menandakan dehidrasi dan menjadi tanda ibu hamil harus membatalkan puasa.


Mual dan muntah

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Tanda ibu hamil harus membatalkan puasa berikutnya adalah jika mengalami mual dan muntah. Apabila ibu hamil sebelumnya tidak mengalamimual dan muntah, namun tiba-tiba saat sedang puasa merasakannya, sebaiknya segeralah berbuka.

Mual dan muntah yang dialami ibu hamil ketika berpuasa tak boleh disepelekan karena bisa jadi merupakan gejala dari masalah kesehatan yang lebih serius.

Jika ibu hamil mengalami hal ini, segera konsumsi makanan yang bernutrisi dan beristirahatlah hingga mual dan muntah berhenti. Jika mual dan muntah masih terus berlanjut meski ibu hamil telah membatalkan puasa dan mengonsumsi makanan tertentu, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.


Mimisan

Mimisan
Ilustrasi mimisan

Tanda ibu hamil harus membatalkan puasa berikutnya adalah jika mengalami mimisan. Hormon kehamilan membuat aliran darah meningkat sementara juga membuat pembuluh darah hidung membengkak dan gampang pecah. Karena itulah ibu hamil rentan mengalami mimisan.

Sebenarnya mimisan saat hamil tidak menimbulkan bahaya besar, tapi harus tetap diperhatikan jika ini terjadi saat puasa. Jika ibu hamil mengalami mimisan dengan beberapa gejala berikut, sebaiknya segera batalkan puasa dan segera lakukan penanganan yang tepat:

- Menjadi pusing atau lelah seketika setelah mimisan

- Sulit bernapas saat mimisan

- Dada terasa nyeri dan sesak saat mimisan

- Perdarahan yang keluar dari hidung tidak berhenti setelah 30 menit

- Darah mimisan keluar banyak

- Kulit wajah jadi pucat sehabis mimisan

Untuk menanganinya, minum air atau minum banyak cairan sehat penting fungsinya untuk menjaga selaput lendir hidung terhidrasi dengan baik.


Saat Bayi Jadi Kurang Bergerak

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Saat bayi jadi kurang bergerak ibu hamil wajib waspada, karena ini merupakan salah satu tanda ibu hamil harus membatalkan puasa. Jika bayi kurang aktif bergerak, ibu hamil trimester kedua sebaiknya segera menghubungi dokter untuk menanyakan keadaan ini.

Cobalah hitung seberapa banyak gerakan dan tendangan bayi selama dua jam pada waktu ketika bayi biasanya aktif. Bila jumlah gerakan dan tendangan berkurang saat ibu hamil puasa, kamu sebaiknya segera membatalkan puasa.

Setelah itu, perhatikan lagi reaksi bayi, apakah ia perlahan mulai bergerak atau menendang lagi setelah kamu membatalkan puasa. Segera hubungi dokter jika masih belum ada gerakan setelah membatalkan puasa.


Ibu Hamil yang Berisiko Mengalami Tekanan Darah Tinggi

Ilustrasi ibu hamil
Ilustrasi ibu hamil (iStock)

Tanda ibu hamil harus membatalkan puasa berikutnya adalah adanya risiko mengalami tekanan darah tinggi. Ibu hamil yang berisiko tinggi atau malah sudah didiagnosis preeklampsia (tekanan darah tinggi saat hamil) harus segera membatalkan puasanya.

Hal ini bisa dilihat ketika ibu hamil mengalami gejala-gejala seperti mata berkunang, sakit kepala, bengkak di kaki dan tangan, sulit bernapas, hingga mual dan muntah. Ibu hamil bisa langsung minum obat hipertensi dan segera cek tekanan darah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya