Vaksinasi COVID-19 Saat Ramadan, Dokter: Puasa Tak Ganggu Kekebalan Tubuh

Dokter Yoana Periskila dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan, orang yang menjalani vaksinasi vaksinasi COVID-19 saat berpuasa tetap punya kekebalan tubuh yang sama dengan mereka yang divaksin ketika tidak puasa.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Apr 2021, 23:00 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2021, 23:00 WIB
Istora Senayan Jadi Pusat Vaksinasi COVID-19
Petugas menyiapkan vaksin Covid-19 saat kegiatan Sentra Vaksinasi Bersama COVID-19, Jakarta, Senin (15/3/2021). Sentra Vaksinasi Bersama COVID-19 bagi lansia untuk mendorong percepatan program vaksinasi nasional demi mencapai target satu juta vaksin per bulan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Dokter Yoana Periskila dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan, orang yang menjalani vaksinasi COVID-19 saat berpuasa tetap punya kekebalan tubuh yang sama dengan mereka yang divaksin ketika tidak puasa.

"Puasa hanya menggeser waktu makan dan aktivitas yang dilakukan tetap sama. Justru banyak yang berpuasa lebih sehat dibanding saat tidak puasa karena jam makan ketika berpuasa lebih teratur," ujar dr Yoana Periskila, MKK, dilansir Antara.

Yoana juga mengatakan, masyarakat boleh melakukan vaksinasi COVID-19 meski tengah berpuasa. Terlebih Majelis Ulama Indonesia pun telah mengeluarkan fatwa yang menegaskan vaksinasi tidak membatalkan puasa.

Jika ada individu yang merasa lemas saat berpuasa dan harus disuntik vaksin COVID-19, Yoana menyarankan agar peserta vaksinasi langsung beristirahat dan tidak melakukan aktivitas berat yang menguras tenaga. Selain itu, Yoana juga menyarankan orang yang hendak divaksin saat puasa Ramadan untuk mempersiapkan diri dengan konsumsi makanan dan minum bergizi seimbang ketika sahur dan berbuka.

"Maka dari itu, penting bagi setiap orang untuk selalu memperhatikan kondisi fisik tubuh sebelum vaksinasi COVID-19, baik ketika berpuasa maupun tidak sedang berpuasa," ujar dokter yang juga ketua gugur COVID-19 Primaya Hospital Bekasi Barat.

 

Simak Juga Video Berikut Ini

Peserta Vaksinasi Harus Dalam Kondisi Sehat

Yoana menambahkan, peserta vaksinasi harus dalam kondisi sehat serta tidak memiliki keluhan seperti demam, sesak, batuk, serta penyakit komorbid lain sebelum divaksin.

Peserta vaksinasi harus dalam kondisi stabil, fit dan cukup beristirahat serta mendapat asupan makanan bergizi tinggi dengan porsi yang cukup untuk tubuh. Setelah vaksinasi, disarankan beristirahat dan hanya melakukan aktivitas ringan.

Dalam kesempatan berbeda, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, program vaksinasi tetap akan dilakukan siang hari selama Ramadan dengan alternatif malam hanya akan dilakukan dalam kondisi tertentu.

Nadia juga mengatakan bahwa vaksinasi tidak memberikan dampak langsung terhadap seseorang yang berpuasa. Namun, yang harus diperhatikan adalah efek samping yang muncul pada sebagian orang. Terkait hal tersebut, maka pemberian vaksin COVID-19 bisa dengan alternatif di malam hari. Pelaksanaan harus dijadwalkan dengan berkoordinasi dengan pengurus masjid, RT/RW dan Puskesmas setempat. Alternatif ini merupakan salah satu langkah guna mempercepat proses vasinasi, terutama untuk lansia.

Jam operasional untuk vaksinasi juga dikurangi selama Ramadan karena ada petugas kesehatan yang menjalankan puasa, ingin beribadah, dan harus menjaga kesehatan.

 

Infografis

Infografis Aman Berpuasa Saat Pandemi Covid-19
Infografis Aman Berpuasa Saat Pandemi Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya