Liputan6.com, Jakarta Perusahaan yang bergerak di bidang asuransi, PT Askrindo bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) membantu 200 warga tidak mampu di Jabodetabek untuk menjalani operasi katarak gratis.
Program tersebut terealisasi berkat dukungan dari PT Askrindo melalui pendanaan program TJSL (Tanggung Jawab Sosial Lingkungan) yang disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Baca Juga
Acara ini dihadiri oleh Wakil Ketua BAZNAS, Mokhammad Mahdum, Direktur Operasi sekaligus Plt Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS RI, Wahyu TT Kuncahyo, Direktur Kepatuhan dan SDM PT Askrindo Kun Wahyu Wardhana serta Kepala Biro Umum PT Askrindo, Ahmad Faisal yang diselenggarakan di Rumah Sehat BAZNAS (RSB) Jakarta, Senin (19/4/2021).
Advertisement
Direktur Kepatuhan dan SDM PT Askrindo Kun Wahyu Wardhana mengatakan, dengan adanya program ini diharapkan dapat membantu masyarakat di wilayah Jabodetabek yang kurang beruntung dalam layanan kesehatan berupa operasi katarak untuk penyembuhan penglihatannya kembali.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada BAZNAS yang telah memfasilitasi program ini. Semoga program ini dapat berjalan dengan lancar dan mendapat banyak manfaat bagi para mustahik,” jelasnya.
Operasi Katarak Gratis
Sementara itu Wakil Ketua BAZNAS Mokhamad Mahdum mengatakan, operasi katarak dilaksanakan dalam 4 tahap terdiri dari screening, operasi dan pasca-operasi dimulai dari bulan Maret hingga bulan April 2021 dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 200 orang.
Kegiatan ini telah melalui protokol kesehatan yang ketat bagi pasien dan dilaksanakan di Rumah Sehat BAZNAS.
“Kami juga mengucapkan terima kasih atas terealisasinya program ini, yang mana berkat dukungan dari PT Askrindo ini, BAZNAS dan PT Askrindo telah berupaya membantu program pemerintah dalam mengentaskan masalah kebutaan yang diakibatkan oleh penyakit katarak,” jelas Mahdum.
Advertisement
Katarak Penyebab Kebutaan Tertinggi
Program operasi katarak gratis diselenggarakan berdasarkan hasil Survei Kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) tahun 2014 – 2016 oleh Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dan Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan di lima belas provinsi (Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku dan Papua Barat).
Hasil tersebut menunjukan angka kebutaan mencapai 3% dan katarak merupakan penyebab kebutaan tertinggi (81%) (P2PTM Kemenkes RI, 2019).
Selain di bidang kesehatan, Askrindo dan BAZNAS bekerja sama dalam penanganan pascabencana di Sulawesi Tengah serta penanganan bagi masyarakat terdampak Covid-19.