Liputan6.com, Jakarta Masyarakat Indonesia mulai bergegas untuk mudik lantaran peringatan Hari Raya Idul Fitri tinggal menghitung hari.
Memasuki musim mudik 2022, pemerintah memprediksi akan ada sedikitnya 85 juta warga Indonesia yang mudik ke kampung halaman dengan beragam pilihan moda transportasi.
Baca Juga
Terkait hal ini, pengurus Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Fahmy Arif Tsani mengatakan, terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan agar perjalanan mudik lancar dan aman.
Advertisement
Kali ini, ia membagikan lima tips untuk menjaga stamina selama di perjalanan. Keempat tips tersebut yakni:
Pertama, melakukan santap sahur. Bagi pemudik yang melakukan perjalan di siang hari diimbau untuk bersantap sahur.
“Jangan sampai tidak sahur. Pilihlah makanan yang menjadi modal perjalan selama mudik,” terangnya mengutip NU Online, Jumat (29/4/2022).
Saat bersantap sahur, usahakan memenuhi jumlah kalori, kebutuhan karbohidrat, protein, serta mikronutrien seperti vitamin dan mineral.
“Buah itu baik dikonsumsi saat berbuka puasa maupun sahur, sangat dianjurkan. Apalagi buah memiliki efek kenyang yang lebih lama,” ujar Fahmy.
Kedua, memenuhi kebutuhan cairan. Dalam sehari, idealnya seseorang mengonsumsi 2 liter air putih atau setara 8 gelas mineral, begitupun saat berpuasa.
Memenuhi kebutuhan cairan dapat membantu menjaga konsentrasi. Hal ini menjadi penting utamanya bagi pemudik yang akan melakukan perjalanan panjang.
“Cairan harus diperhatikan saat sahur dan sebelumnya, dari mulai berbuka, tarawih, dan sahur. Bagaimana eksekusi 8 gelas sehari bisa dilakukan. Cairan itu untuk konsentrasi,” katanya.
**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini
Tips Selanjutnya
Ketiga, menjaga kesehatan tubuh. Fahmy mengatakan bahwa menjaga kesehatan tubuh bisa dengan mengonsumsi sumber antioksidan.
Sumber antioksidan ini, lanjutnya, dapat ditemukan pada buah-buahan yang mengandung vitamin A, C, dan E.
“Vitamin A itu ada di wortel, vitamin C ada di jeruk dan jambu,” ungkap pria yang juga dosen di Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro tersebut.
Keempat, mempertimbangkan opsi waktu mudik. Fahmy menilai, dari segi waktu, mudik setelah berbuka puasa merupakan pilihan yang baik. Apabila memungkinkan, seseorang disarankan untuk melakukan mudik usai berbuka.
“Kalau dari sisi waktu, mudik paling aman setelah berbuka, karena di perjalanan mudik setelah berbuka dari segi cuaca tidak panas sekali,” pungkasnya.
Kelima, jangan lupa istirahat sebelum perjalanan, dan selama perjalanan saat merasa kelelahan.
Selain memastikan asupan makan dan minum sebelum melakukan perjalanan, masyarakat juga diimbau untuk memastikan bahwa kendaraan sudah layak dan aman untuk perjalanan jauh.
Advertisement
Doa Naik Kendarana
Selanjutnya, agar diberi keselamatan dan dilindungi selama perjalanan, pemudik juga dianjurkan untuk membaca doa.
Dalam tulisan NU Online berjudul Doa Naik Kendaraan dijelaskan doa yang bisa dibaca saat hendak berkendara untuk mudik atau perjalanan pada umumnya sebagai berikut:
1. Awali dengan Bismillah
2. Lalu membaca doa berikut:
الحَمْدُ للهِ/سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
Alhamdulillāhilladzī/subhānalladzī sakhkhara lanā hādzā wa mā kunnā lahū muqrinīna, wa innā ilā rabbinā lamunqalibūna.
Artinya : Segala puji bagi Allah/maha suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami. Padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Sungguh, kami akan kembali kepada Tuhan kami, dikutip dari situs NU Online pada Jumat, 29 April 2022.
3. Baca Alhamdulillāh (tiga kali)
4. Baca Allāhu akbar (tiga kali)
5. Kemudian membaca doa berikut:
سُبْحَانَكَ إِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى فَاغْفِرْ لِى فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ
Subhānaka innī zhalamtu nafsī faghfirlī fa innahū lā yaghfiruz dzunūba illā anta.
Artinya : Maha suci Engkau, sungguh aku menganiaya diriku, maka ampunilah aku. Sungguh, tidak ada yang mengampuni dosa selain Engkau.
Lengkapi dengan Al-Ikhlash
Doa ini disampaikan oleh Imam an-Nawawi dalam al-Adzkar. Ia mengutip riwayat Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan An-Nasai dari Sayyidina Ali ra terkait doa berkendaraan. (Imam an-Nawawi, al-Adzkar, 1971: 188).
Dalam praktiknya, orang sering menyingkat doa di atas hanya membaca nomor satu yaitu membaca basmalah dan nomor dua yaitu membaca Subhānaka innī zhalamtu nafsī faghfirlī fa innahū lā yaghfiruz dzunūba illā anta.
Selain serangkaian bacaan di atas, masyarakat yang hendak mudik juga bisa membaca surat Al-Ikhlash saat perjalanan sebagaimana dijelaskan dalam tulisan NU Online berjudul Doa Perjalanan Mudik.
Berikut bacaan lengkap Surat Al-Ikhlash:
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4
Qul huwallâhu aḫad. Allâhush shamad. Lam yalid, wa lam yûlad. Wa lam yakullahû kufuwan aḫad.
Artinya : Katakanlah, ‘Dialah Allah yang esa. Dia tempat bergantung. Dia tidak melahirkan dan tidak dilahirkan. Tiada satu pun yang menyamai-Nya.
Advertisement