Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan kendaraan listrik di industri pertambangan Indonesia semakin menjadi pilihan utama. Peralihan ini didorong berbagai faktor, termasuk komitmen terhadap lingkungan yang lebih bersih, efisiensi biaya operasional, dan inovasi teknologi terbaru.
"Electric Vehicle (EV) adalah salah satu solusi terbaik saat ini dan masa depan dalam transisi green energy. Dengan pasokan listrik yang andal serta pemanfaatan energi terbarukan, Electric Vehicle menjadi kendaraan yang efisien, ramah lingkungan, dan dapat diandalkan dalam berbagai kondisi," ujar Direktur Utama PLN Icon Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi, Selasa (18/3/2025).
Advertisement
Baca Juga
Dengan efisiensi energi lebih tinggi dan emisi karbon lebih rendah, menurutnya, penggunaan EV di sektor tambang menjadi langkah konkret dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik di seluruh Indonesia. "Maka dengan itu Electric Vehicle mampu diandalkan dalam berbagai banyak situasi," katanya.
Advertisement
PLN Icon Plus sebagai penyedia solusi teknologi untuk industri energi dan pertambangan turut berperan dalam optimalisasi penggunaan kendaraan listrik. Salah satu dukungan yang diberikan adalah pengembangan infrastruktur pengisian daya, seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di berbagai lokasi strategis. Selain itu, sistem pemantauan energi berbasis Internet of Things (IoT) juga diterapkan untuk memastikan efisiensi penggunaan daya serta pemeliharaan kendaraan listrik secara optimal.
Industri energi dan pertambangan memiliki tantangan operasional yang berat, termasuk mobilitas di medan yang sulit dan kebutuhan transportasi yang tinggi. Dengan teknologi yang semakin berkembang, kendaraan listrik modern mampu beradaptasi dengan kondisi ekstrem dan tetap memberikan performa optimal. Tidak hanya itu, integrasi EV dengan sumber energi terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) semakin memperkuat keberlanjutan operasional sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
Selain mendukung operasional industri, penggunaan EV juga menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam mencapai target dekarbonisasi. Dengan mengadopsi kendaraan listrik, perusahaan dapat berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca serta meningkatkan efisiensi energi dalam operasionalnya. Hal ini sejalan dengan visi PLN Icon Plus dalam mendorong transformasi energi yang lebih hijau dan berkelanjutan di Indonesia.
Dengan dukungan teknologi dan layanan dari PLN Icon Plus, kendaraan listrik dapat dioptimalkan untuk berbagai kebutuhan industri, mulai dari transportasi logistik, operasional tambang, hingga penggunaan di pusat distribusi energi. PLN Icon Plus terus berinovasi dalam menyediakan solusi yang mendukung industri dalam mengadopsi teknologi kendaraan listrik secara efektif dan berkelanjutan.
Sat ini, salah satu perusahaan tambang yang sudah mulai beralih ke EV adalah PT Bukit Asam (PTBA). Perusahaan telah aktif berinvestasi dalam EV sebagai bagian dari strategi keberlanjutan mereka. Sementara itu, PT Manggala Usaha Manunggal, anak usaha Titan Infra Energy Group, memimpin penggunaan alat berat listrik, khususnya untuk penambangan batu bara, bahkan telah mengoperasikan truk listrik 75 ton.
Tantangan Adopsi Kendaraan Listrik di Pertambangan
Meskipun menawarkan banyak manfaat, adopsi EV di sektor pertambangan Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan. Salah satu kendala utama adalah ketersediaan infrastruktur pendukung, seperti stasiun pengisian daya cepat (fast charging) dan stasiun penukaran baterai (swap station), yang masih terbatas. Kondisi operasional pertambangan yang berat, seperti medan yang sulit dan cuaca ekstrem, juga memerlukan kendaraan listrik yang dirancang khusus dan tahan lama.
Kapasitas baterai EV juga menjadi pertimbangan penting. Jarak tempuh kendaraan listrik masih terbatas, sehingga dibutuhkan perencanaan yang matang untuk memastikan operasional pertambangan tetap berjalan lancar. Perusahaan tambang perlu mempertimbangkan dengan cermat aspek ini sebelum berinvestasi dalam EV. PLN Icon Plus, melalui pengembangan SPKLU dan integrasi dengan sumber energi terbarukan seperti PLTS, berupaya mengatasi tantangan ini.
Produsen alat berat seperti XCMG (didistribusikan oleh PT Panca Mega Makmur) dan Sany Heavy Industri Indonesia turut berkontribusi dengan menawarkan dam truk listrik untuk pasar pertambangan Indonesia. Hal ini menunjukkan adanya dukungan dari berbagai pihak untuk mendorong adopsi EV di sektor ini. Namun, perlu diingat bahwa keberhasilan adopsi EV juga bergantung pada komitmen perusahaan tambang untuk berinvestasi dan beradaptasi dengan teknologi baru.
Advertisement
Keunggulan Kompetitif dan Masa Depan EV di Pertambangan
Adopsi teknologi kendaraan listrik dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan tambang. Citra perusahaan yang ramah lingkungan dan efisiensi operasional yang lebih tinggi dapat menarik investor dan meningkatkan daya saing di pasar global. Hal ini sejalan dengan visi PLN Icon Plus dalam mendorong transformasi energi yang lebih hijau dan berkelanjutan di Indonesia.
Penggunaan EV di pertambangan Indonesia masih dalam tahap perkembangan, tetapi potensinya sangat besar. Dengan dukungan inovasi teknologi, pengembangan infrastruktur, dan komitmen dari perusahaan tambang, penggunaan kendaraan listrik di sektor ini diprediksi akan terus meningkat di masa depan. Perusahaan tambang, baik besar maupun kecil, perlu mempertimbangkan secara matang manfaat dan tantangan sebelum berinvestasi dalam teknologi ini. Dukungan dari PLN Icon Plus melalui berbagai solusi teknologi dan layanan diharapkan dapat mempercepat adopsi EV secara efektif dan berkelanjutan.
PLN Icon Plus juga menawarkan kemudahan dalam pencatatan data secara digital dan dapat dihubungi melalui email marketing@iconpln.co.id atau Instagram marketing.plniconplus.
Kesimpulannya, kendaraan listrik menawarkan solusi yang menjanjikan bagi industri pertambangan Indonesia, namun kesuksesannya bergantung pada kolaborasi antara pemerintah, perusahaan tambang, dan penyedia infrastruktur untuk mengatasi tantangan yang ada.
