Sesuai Sunah Rasulullah SAW, Makan Buah Sebelum atau Sesudah Makanan Berat?

Makan buah setiap hari memang baik untuk kesehatan. Namun, kita perlu mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mengonsumsi buah-buahan.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 22 Sep 2022, 17:52 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2022, 18:30 WIB
Efektif untuk Program Penurunan Berat Badan
Ilustrasi Buah Pisang. Credit: pexels.com/Qeela

Liputan6.com, Bogor - Buah kaya akan vitamin, serat, hingga mineral. Mengonsumsi buah-buahan secara teratur dapat memberikan banyak manfaat untuk tubuh.

Makan buah setiap hari memang baik untuk kesehatan. Namun, kita perlu mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mengonsumsi buah-buahan.

Melansir laman news.uhb.ac.id, dianjurkan memakan buah 20-30 menit sebelum makan berat. Sebab, buah-buahan yang mengandung gula membutuhkan waktu untuk mencerna. Jangan sampai banyak nutrisi penting dari buah yang terbuang percuma karena lamanya proses pencernaan.

Menurut laman tersebut, makan buah setelah makan hanya akan membuat penyerapan tubuh atas fruktosa lebih lambat. Bila dipaksa makan buah, maka perut akan terasa begah akibat keluarnya asam di dalam perut.

Dari segi kesehatan memang banyak manfaat yang diperoleh bila makan buah sebelum makanan berat, di antaranya bisa membantu mengurangi berat badan. Kalaupun ingin tetap mengonsumsi buah setelah makan berat, kita harus menunggu 2-3 jam atau setelah makanan tercerna dengan baik di dalam tubuh. 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Dalil Mendahulukan Makan Buah

Mengonsumsi Buah Nanas
Ilustrasi Buah Nanas Credit: pexels.com/Milano

Pendapat makan buah sebelum makan berat sebenarnya sejalan dengan anjuran Islam dan sunah Rasulullah SAW. Ini juga telah disinggung dalam Al-Qur’an, misalnya dalam QS al-Waqiah 20-21.

Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan,” demikian artinya.

Beberapa ulama berdalil jika ayat ini menjadi peringatan bahwa makan buah dulu baru makanan pokok. Imam al-Ghazali berkata,

ويستحب تقديم الفاكهة إن كانت فذلك أوفق في الطب، فإنها أسرع استحالة فينبغي أن تقع في أسفل المعدة وفي القرآن الكريم تنبيه على تقديم الفاكهة في قوله تعالى: وَفَاكِهَةٍ مِمَّا يَتَخَيَّرُونَ ثم قال: وَلَحْمِ طَيْرٍ مِمَّا يَشْتَهُونَ. 

Artinya: “Dianjurkan mendahulukan makan buah jika karena sesuai dengan ilmu kedokteran yaitu lebih cepat dicerna maka lebih baik buah lebih bawah (dalam perut) daripada hidangan (makanan pokok). Dalam Al-Quran ada peringatan untuk mendahulukan makan buah yaitu dalam firman Allah, ‘Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan’.”

Namun, menurut Syaikh Shalih al-Munajjid, ayat tersebut tidaklah menjadi dalil mendahulukan buah, semata-mata menyebut sebagai ma’tuf  (urutan).

Terlepas dari itu, ada dalil lain terkait mendahulukan buah sebelum makanan berat sesuai sunah Rasulullah SAW. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Imam An-Nawawi rahimahullah.

Imam An-nawawi telah menyebutkan ketika menjelaskan hadis Abi Al-Haitsam bin Thihan tatkala ia datang kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dan ada Abu Bakar dan Umar.

Ia membawa wadah yang berisi kurma basah dan kurma kering. Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berkata, "Makanlah ini (kurma), kemudian mengambil hidangan dan kemudian pergi.”

Menurut Imam An-Nawawi, hadis tersebut menjadi dalil anjuran mendahulukan makan buah sebelum makanan pokok atau berat lainnya.

Wallahu'alam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya