Liputan6.com, Jakarta - Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat erupsi pada Sabtu, 7 Januari 2023. Hingga Sabtu malam, tercatat Gunung Marapi erupsi sebanyak delapan kali.
Mitigasi dilakukan dengan larangan pendakian. Sementara, puluhan pendaki yang semula sudah berada di Gunung Marapi dipastikan selamat. BMKG juga menetapkan status waspada atau Level II.
Terlepas dari itu, gunung meletus merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia setiap tahunnya. Peristiwa gunung meletus terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas bertekanan tinggi.
Advertisement
Ada beberapa ciri gunung yang akan meletus, di antaranya suhu di sekitar gunung naik, mata air menjadi kering, sering mengeluarkan suara gemuruh, tumbuhan di sekitar gunung layu, hingga binatang di sekitar gunung bermigrasi.
Ketika tanda-tanda gunung meletus sudah terlihat dan terjadi, ada baiknya masyarakat di sekitar lereng gunung mulai melakukan persiapan. Mengutip bpbd.tanjungbalaikota.go.id, persiapan dalam menghadapi gunung yang akan meletus adalah sebagai berikut.
Baca Juga
Pertama, mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk mengungsi. Kedua, membuat perencanaan penanganan bencana. Ketiga, mempersiapkan pengungsian jika diperlukan. Keempat, mempersiapkan kebutuhan dasar.
Saat terjadi gunung meletus diimbau untuk menghindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar. Kemudian lindungi diri dari abu letusan dan awan panas di tempat terbuka.
Ketika gunung meletus pastikan menggunakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya. Tidak lupa menggunakan masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Doa-Doa Saat Gunung Meletus
Selain ikhtiar jasmani, sebagai seorang muslim jangan melupakan ikhtiar rohani. Ikhtiar rohani yang dimaksud adalah berdoa kepada Allah SWT saat terjadi gunung meletus.
Mengutip NU Online, ketika seseorang ditimpa bencana gunung meletus dapat membaca doa memohon perlindungan dari bahaya. Doa saat gunung meletus yang dirangkum dari kitab Al-Adzkâr karya Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi ini terbagi menjadi doa mohon perlindungan dari bahaya dan doa bagi mereka yang tertimpa musibah. Berikut adalah lafalnya.
Doa Mohon Perlindungan dari Bahaya
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أعُوذُ بِكَ مِنَ الهَدْمِ وأعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وأعُوذُ بِكَ مِنَ الغَرَقِ وَالحَرَقِ وَالهَرَمِ وَأعُوذُ بِكَ أن يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطانُ عِنْدَ المَوْتِ وأعُوذُ بِكَ أنْ أمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا وأعُوذُ بِكَ أن أمُوتَ لَديغاً
Arab-latin: Allâhumma innî a‘ûdzubika minal hadmi wa a‘ûdzubika minat taraddî wa a‘ûdzubika minal gharaqi wal haraqi wal harami wa a‘ûdzubika an yatakhabbathanîsy syaithânu ‘indal maut wa ‘aûdzubika an amûta fî sabîlika mudbiran wa a‘ûdzubika an amûta ladîghan
Artinya: “Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari reruntuhan (longsor), dan aku berlindung pada-Mu dari tergelincir, dan aku berlindung pada-Mu dari tenggelam (banjir), terbakar, dan tak berdaya. Dan aku berlindung pada-Mu apabila syetan menjerumuskan padaku ketika akan mati, dan aku berlindung pada-Mu apabila mati dalam keadaan berbalik.arah dari jalan-Mu (murtad), dan aku berlindung pada-Mu apabila mati karena disengat. (HR Abu Daud)
Doa untuk Mereka yang Tertimpa Musibah
إنَّا للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْها
Arab-latin: Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji‘un. Allâhumma ajirnî fî mushîbatî wa akhlif lî khairan minhâ.
Artinya: “Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya.”
Advertisement