Liputan6.com, Jakarta - Setidaknya tujuh penerbangan internasional dari Bali dibatalkan menyusul letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Pulau Flores pada Jumat (21/3/2025). Letusan tersebut mengakibatkan semburan abu hitam setinggi 8 kilometer ke langit, memaksa pihak berwenang untuk meningkatkan status waspada gunung berapi ke level tertinggi.
Gunung yang memiliki dua puncak setinggi 1.703 meter, meletus selama 11 menit dan sembilan detik pada Kamis malam. Akibat letusan ini, Bandara Internasional Ngurah Rai Bali mengalami pembatalan dan penundaan sejumlah penerbangan.
Advertisement
Baca Juga
Hingga pukul 9.45 pagi waktu setempat, tujuh penerbangan internasional telah dibatalkan, enam di antaranya adalah penerbangan Jetstar menuju Australia, dan satu penerbangan AirAsia ke Kuala Lumpur, kata juru bicara bandara, Andadina Dyah, dalam sebuah pernyataan, lapor CNA.Â
Advertisement
Selain pembatalan, beberapa penerbangan lainnya, baik domestik maupun internasional, termasuk ke Thailand, Singapura, dan Australia, juga mengalami penundaan. Singapore Airlines (SIA) dan anak perusahaannya, Scoot, mengonfirmasi bahwa total delapan penerbangan mereka ke dan dari Bali telah diubah jadwalnya. Kedua maskapai tersebut meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan menegaskan bahwa keselamatan pelanggan dan awak mereka adalah prioritas utama.
Scoot juga telah menghubungi pelanggan yang terdampak untuk memberi tahu mereka tentang perubahan jadwal penerbangan. SIA menyarankan pelanggannya untuk memeriksa situs web mereka untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai status penerbangan.Hal ini lantaran penerbangan antara Singapura dan Denpasar mungkin terpengaruh lebih lanjut oleh letusan tersebut.Â
Kondisi Terkini Erupsi Gunung Lewotobi
Sementara itu, bandara lokal di Maumere, yang terletak paling dekat dengan gunung berapi, belum terpengaruh oleh abu, menurut Kementerian Perhubungan. Pusat Vulkanologi, Meterologi, dan Geofisika melaporkan bahwa kolom abu letusan berwarna abu-abu hingga hitam dengan intensitas tebal. Meskipun tidak ada laporan kerusakan di desa-desa terdekat, badan tersebut memperingatkan penduduk mengenai potensi aliran lumpur vulkanik akibat hujan lebat.
Letusan panjang ini mendorong badan geologi negara untuk menaikkan tingkat kewaspadaan gunung berapi ke tingkat tertinggi dari empat tingkat sistem yang ada. Zona eksklusi antara tujuh dan delapan kilometer diberlakukan di sekitar gunung berapi untuk memastikan keselamatan penduduk setempat.
Pada November 2024, Gunung Lewotobi Laki-Laki juga mengalami beberapa kali letusan yang menewaskan sembilan orang, memaksa sejumlah penerbangan ke Bali dibatalkan, dan memaksa ribuan orang mengungsi. Gunung berapi ini dikenal sebagai gunung kembar dengan gunung berapi yang lebih tenang yang disebut Gunung Lewotobi Perempuan. Indonesia, sebagai negara kepulauan yang luas, sering mengalami aktivitas seismik dan vulkanis karena posisinya di Cincin Api Pasifik.
Â
Advertisement
Status Gunung Lewotobi
Mengutip dari kanal Regional Liputan6.com, Jumat (21/5/2025), Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur kembali mengalami erupsi, Kamis, 20 Maret 2025, pukul 22.56 WITA. Saat ini, Gunung Lewotobi Laki-Laki yang sebelumnya berada pada status III Siaga, naik ke level IV (Awas).
Jumat, 21 Maret 2025, sekitar pukul 22:00 WITA, ledakan besar terjadi di gunung kembar ini. Letusan ini membuat warga di beberapa desa berhamburan keluar.
Kadib Kedaruratan dan Logistik BPBD Flores Timur, Avelina Manggota Hallan mengatakan setelah adanya ledakan besar, terjadi hujan batu dan kerikil di wilayah desa Lewotobi, Lewo Awang dan sekitarnya, termasuk Desa Riang Rita Kecamatan Ile Bura.
"Kami tetap siaga," katanya. Seorang warga, Asis Muda mengatakan ledakan besar itu langsung diikuti material kerikil dan pasir.
Di saat warga hendak berlari menyelamatkan diri, listrik di wilayah itu mendadak padam. Tak lama kemudian, disusul dengan hujan lumpur mengepung warga yang selama ini bertahan di rumah. "Muntahan matrial kerikil dan pasir, membuat kami tidak bisa keluar rumah, ditambah lagi listrik padam," ungkap Asis.
Status Lewotobi Naik ke Level VI
Petugas Pos Pengamatan Gunungapi Lewotobi Laki-laki mengatakan, dengan naiknya ke level IV Awas, masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan dilarang tidak beraktivitas apapun dalam radius tujuh kilometer dari pusat erupsi dan sektoral Barat Daya - Utara - Timur Laut sejauh delapan kilometer.
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote.
Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki diimbau agar memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan. "Kita minta agar masyarakat tenang dan mengikuti arahan pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya," kata petugas.
Advertisement
