Siapa Haman yang Disebut Cak Nun Bersama Firaun dan Qorun? Ini Penjelasan dalam Al-Qur'an

Siapa Haman? Sebegitu pentingkah perannya sehingga Al-Qur'an menyebut berkali-kali? Lantas apa pelajaran yang bisa diperoleh dari kisahnya?

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jan 2023, 00:30 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2023, 00:30 WIB
FOTO: Penampakan Mumi Firaun Seqenenre Taa II Berusia 3.600 Tahun
Gambar selebaran yang dirilis oleh Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir pada 17 Februari 2021 menunjukkan penampakan mumi raja Mesir kuno Seqenenre Taa II. Jurnal Frontiers of Medicine menjelaskan sebab kematian firaun berusia lebih dari 3.600 tahun ini. (Egyptian Ministry of Antiquities/AFP)

Liputan6.com, Banyumas - Baru-baru ini, nama Firaun mendadak trending seturut kontroversi yang bergulir usai disebut penceramah, budayawan, cum cendekiawan, Emha Ainun Najib atau Cak Nun. Bersama Firaun, dia juga menyebut sosok lain, Haman dan Qorun.

Firaun begitu populer sehingga siapapun akan tahu, dia adalah penguasa Mesir. Firaun jadi perlambang penguasa lalim, diktator, dan paling terkenal, lambang kemusyrikan karena menganggap dirinya sebagai Tuhan.

Adapun Qorun adalah orang kaya di zaman Firaun yang menumpuk hartanya hingga nyaris tak terhitung jumlahnya. Ia adalah konglomerat yang menguasai segalanya; harta, kekuasaan, akses politik, dan segala hal keduniawian.

Nah, pertanyaannya, siapa Haman? Namanya tidak begitu populer dibanding dua sosok lain yang juga disebut Cak Nun.

Sebagian muslim mungkin pernah mendengar nama Haman. Namanya ternyata juga disebut enam kali dalam Al-Qur'an.

Masing-masing terdapat pada Alqashash (28) ayat 6, 8, dan 38; surah Al-Ankabut (29) ayat 39; dan surah Almu'min (40) ayat 24 dan 36.

Siapa Haman? Sebegitu pentingkah perannya sehingga Al-Qur'an menyebut hingga berkali-kali? Lantas apa pelajaran yang bisa diperoleh dari kisahnya?

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Sosok Haman yang Tewas Tenggelam Bersama Firaun

Lima Makam Kuno Ditemukan di Mesir
Seorang arkeolog memegang lampu senter di dinding yang ditutupi ukiran hieroglif di makam Beti, salah satu dari lima makam Firaun kuno di situs arkeologi Saqqara, Kairo, Mesir (19/3/2022). Menurut Waziri, lima makam yang semuanya dalam kondisi baik itu milik petinggi kerajaan. (AFP/Khaled Desouki)

"Dan, berkata Firaun, 'Hai Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi supaya aku sampai ke pintu-pintu, yaitu pintu-pintu langit, supaya aku dapat melihat Tuhan Musa dan sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta'." (Almu'min: 36-37).

"Dan, berkata Firaun, 'Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka, bakarlah, hai Haman, untukku tanah liat, kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa. Dan, sesungguhnya, aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta'." (QS Alqashash: 38)

Mengutip Republika, berdasarkan keterangan ini, dapat diketahui bahwa Haman adalah seorang pembesar Firaun dan hidup sezaman dengan Nabi Musa AS. Ia bertugas membantu Firaun dalam melaksanakan segala perintahnya, seperti membuat bangunan yang tinggi. Dan, Haman adalah sekutu Firaun.

Dalam pengkajian Al-Qur'an, diidentifikasikan bahwa Haman muncul setelah kembalinya Musa dari Madyan. Haman jugalah yang menasihati Firaun untuk menolak misi keagamaan Musa. Pada peristiwa pelarian Bani Israel dari Mesir, Haman tenggelam bersama Firaun dan tentaranya di Laut Merah.

Di kerajaan Firaun, Haman menempati beberapa posisi penting kerajaan sebagai menteri, penasihat raja (terutama bidang keagamaan), dan sebagai pelaksana proyek pembangunan menara. Haman diperintah oleh Firaun untuk membuat menara yang akan digunakan Firaun untuk melihat "Tuhan Musa". Pembuatan menara itu membutuhkan 50.000 pekerja dan belum termasuk tukang untuk membuat kuil-kuil.

Konon, setelah pembangunan menara selesai, Firaun menembakkan panah dari puncak menara untuk mengalahkan Tuhan Musa. Firaun berbohong kepada Musa bahwa Tuhannya telah mati dengan menunjukkan anak panahnya yang kembali telah berlumuran darah. Menurut sebagian ahli tafsir, Firaun diam-diam telah mencelupkan anak panah itu ke dalam darah.

Haman jugalah yang menasihati Firaun untuk menolak misi keagamaan Musa. Pada peristiwa pelarian Bani Israel dari Mesir, Haman tenggelam bersama Firaun dan tentaranya.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya