Liputan6.com, Jakarta Penemuan arkeologi terbaru di Mesir kembali menarik perhatian dunia. Tim arkeolog gabungan dari Inggris dan Mesir baru saja mengonfirmasi bahwa mereka telah menemukan makam kuno yang diduga milik Firaun Thutmose II, penguasa Dinasti ke-18 Mesir Kuno. Penemuan ini menjadi yang pertama dalam satu abad sejak makam Raja Tutankhamun ditemukan pada tahun 1922.
Makam tersebut ditemukan di Western Valleys, sebuah wilayah di Nekropolis Theban dekat Luxor. Lokasi ini sebelumnya tidak dianggap sebagai tempat peristirahatan firaun, melainkan lebih sering dikaitkan dengan makam istri-istri kerajaan. Fakta ini membuat para peneliti awalnya mengira makam tersebut milik seorang wanita bangsawan sebelum akhirnya menemukan bukti autentik mengenai identitas penghuninya.
Advertisement
"Sebagian langit-langit masih utuh: langit-langit bercat biru dengan bintang-bintang kuning di atasnya. Dan langit-langit bercat biru dengan bintang-bintang kuning hanya ditemukan di makam raja," ungkap Piers Litherland, direktur lapangan dari misi penggalian dikutip dari BBC pada Senin (24/2).
Advertisement
Lokasi yang Tidak Terduga
Awalnya, para arkeolog meyakini bahwa makam firaun dari Dinasti ke-18 terletak lebih dari 2 km dari lokasi penemuan, lebih dekat ke Lembah Para Raja. Namun, penelitian yang lebih mendalam membawa mereka ke tempat yang tidak diduga sebelumnya.
Wilayah ini sebelumnya lebih dikenal sebagai tempat pemakaman istri kerajaan. Hal ini membuat para peneliti sempat berasumsi bahwa makam yang mereka temukan adalah milik salah satu istri raja, mungkin milik Ratu Hatshepsut, yang juga merupakan saudari tiri dan istri Thutmose II. Namun, berbagai indikasi di dalam makam, termasuk motif langit-langit dan relief khas raja, akhirnya mengarahkan mereka pada kesimpulan bahwa ini adalah makam seorang firaun.
Identitas penghuni makam semakin terkonfirmasi ketika tim menemukan pecahan guci alabaster bertuliskan nama Thutmose II dan Hatshepsut.
Advertisement
Proses Ekskavasi yang Menantang
Ekskavasi makam ini bukanlah tugas yang mudah. Para arkeolog harus menghadapi reruntuhan yang disebabkan oleh bencana alam kuno. Lorong masuk menuju ruang pemakaman dipenuhi oleh puing-puing dan lumpur yang terbawa banjir ribuan tahun lalu. Menurut Litherland, tim harus bekerja keras menggali melalui lorong sempit sepanjang 10 meter, dengan celah hanya 40 cm di bagian atasnya.
Namun, ketika mereka berhasil memasuki ruang pemakaman, mereka menemukan hiasan dinding yang menggambarkan Amduat, teks pemakaman kuno yang umumnya digunakan untuk raja-raja Mesir. Sayangnya, makam tersebut kosong, tanpa adanya mumi atau barang-barang berharga yang biasanya ditemukan dalam makam firaun.
Mengapa Makam Ini Kosong?
Meskipun makam telah ditemukan, isinya sudah tidak ada lagi. Para peneliti meyakini bahwa tidak seperti makam Tutankhamun yang dipenuhi harta karun, makam Thutmose II telah dikosongkan sejak zaman kuno. Ada beberapa kemungkinan penyebabnya.
Salah satu teori utama menyebutkan bahwa makam ini terendam banjir hanya beberapa tahun setelah pemakaman sang raja. Air yang masuk ke dalam ruang makam kemungkinan besar menghancurkan banyak artefak di dalamnya. Akibat bencana ini, jenazah dan barang-barang berharga yang tersisa kemungkinan dipindahkan ke tempat lain oleh orang-orang Mesir Kuno.
Beberapa sejarawan juga berspekulasi bahwa pemindahan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya melindungi jenazah firaun dari para perampok makam yang sering mengincar kuburan kerajaan.
Advertisement
Signifikansi Penemuan bagi Sejarah Mesir
Meskipun makam Thutmose II tidak lagi berisi artefak berharga, penemuan ini tetap menjadi pencapaian besar bagi dunia arkeologi. Hal ini membantu mengisi bagian yang hilang dalam sejarah Dinasti ke-18 Mesir dan memberikan wawasan lebih dalam mengenai praktik pemakaman kerajaan di masa lalu.
Penemuan ini juga semakin mengukuhkan pentingnya wilayah Luxor sebagai pusat penelitian arkeologi. Selama lebih dari 12 tahun, tim yang sama telah menemukan lebih dari 50 makam di area ini, termasuk yang berkaitan dengan para ratu dan bangsawan istana.
Menurut Menteri Pariwisata dan Purbakala Mesir, Sherif Fathy, "Ini adalah momen luar biasa bagi ilmu Mesir Kuno dan pemahaman yang lebih luas tentang kisah manusia bersama kita."
Tim peneliti berencana untuk melanjutkan penggalian di area sekitar makam Thutmose II dengan harapan dapat menemukan lebih banyak petunjuk mengenai pemindahan jenazahnya serta kemungkinan adanya makam lain yang masih utuh.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Makam Thutmose II
1. Siapa Firaun Thutmose II?
Firaun Thutmose II adalah penguasa Dinasti ke-18 Mesir Kuno yang memerintah sekitar tahun 1493-1479 SM. Ia dikenal sebagai suami dari Ratu Hatshepsut, salah satu firaun perempuan paling terkenal dalam sejarah Mesir.
2. Mengapa makam ini begitu penting?
Penemuan makam ini mengakhiri pencarian panjang terhadap tempat peristirahatan asli Thutmose II, serta memberikan wawasan baru tentang lokasi pemakaman firaun-firaun awal Dinasti ke-18.
3. Mengapa makam ini ditemukan dalam keadaan kosong?
Para ahli menduga bahwa makam ini telah terendam banjir di zaman kuno, sehingga jenazah dan artefak di dalamnya dipindahkan ke lokasi lain oleh orang Mesir Kuno.
Advertisement
