Liputan6.com, Jakarta Anjuran surat-surat pendek Al-Qur’an untuk sholat tarawih perlu diketahui dan dipahami oleh setiap kaum Muslim. Ketika menjalankan ibadah sholat tarawih, ada beberapa surat-surat pendek yang bisa dibaca.
Dengan mengetahui urutan atau susunan anjuran surat-surat pendek Al-Qur’an untuk sholat tarawih, hal ini tentu akan memudahkan umat Muslim ketika menunaikan ibadah sholat tarawih. Semua anjuran surat-surat pendek Al-Qur’an untuk sholat tarawih tersebut dapat anda amalkan saat sholat sendiri maupun menjadi imam.
Baca Juga
Anjuran surat-surat pendek Al-Qur’an untuk sholat tarawih bisa dilafalkan dimulai dari Surat At Takasur dan diakhiri dengan surat Al Ikhlas, Al Falaq, dan juga Surah An Nas. Surat-surat pendek Al-Qur’an ini sering dilafalkan bukan hanya saat tarawih namun juga dalam sholat wajib.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas mengenai anjuran surat-surat pendek Al-Qur’an untuk sholat tarawih yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (27/3/2023).
Anjuran Surat-Surat Pendek Al-Qur’an pada Tarawih untuk 15 Hari Pertama
Dikutip dari buku Kitab Perukunan Melayu (1901) karya Tuan Guru Haji Abdurrasyid, menjelaskan tentang anjuran surat-surat pendek Al-Qur’an pada sholat tarawih untuk 15 hari pertama bulan Ramadhan, antara lain:
- Surat Al-Fatihah dan Surat At-Takatsur (rakaat pertama), Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Ikhlas (rakaat kedua)
- Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Ashr (rakaat pertama), Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Ikhlas (rakaat kedua)
- Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Humazah (rakaat pertama), Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Ikhlas (rakaat kedua)
- Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Fil (rakaat pertama), Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Ikhlas (rakaat kedua)
- Surat Al-Fatihah dan Surat Quraisy (rakaat pertama), Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Ikhlas (rakaat kedua)
- Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Ma’un (rakaat pertama), Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Ikhlas (rakaat kedua)
- Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Kautsar (rakaat pertama), Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Ikhlas (rakaat kedua)
- Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Kafirun (rakaat pertama), Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Ikhlas (rakaat kedua)
- Surat Al-Fatihah dan Surat An-Nashr (rakaat pertama), Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Ikhlas (rakaat kedua)
- Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Lahab (rakaat pertama), Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Ikhlas (rakaat kedua)
Advertisement
Surat-Surat Pendek pada Tarawih untuk 15 Hari Kedua
Selain itu, ada urutan atau susunan bacaan surat pada shalat tarawih untuk 15 hari kedua bulan Ramadhan adalah sebagai berikut:
- Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Qadr (rakaat pertama), Surat Al-Fatihah dan Surat At-Takatsur (rakaat kedua)
- Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Qadr (rakaat pertama), Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Ashr (rakaat kedua)
- Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Qadr (rakaat pertama), Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Humazah (rakaat kedua)
- Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Qadr (rakaat pertama), Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Fil (rakaat kedua)
- Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Qadr (rakaat pertama), Surat Al-Fatihah dan Surat Quraisy (rakaat kedua)
- Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Qadr (rakaat pertama), Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Ma’un (rakaat kedua)
- Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Qadr (rakaat pertama), Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Kautsar (rakaat kedua)
- Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Qadr (rakaat pertama), Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Kafirun (rakaat kedua)
- Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Qadr (rakaat pertama), Surat Al-Fatihah dan Surat An-Nashr (rakaat kedua)
- Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Qadr (rakaat pertama), Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Lahab (rakaat kedua).
Hadis tentang Membaca Surat-Surat Pendek dalam Tarawih
Syaikh al-Azhar, Sulaiman al-Jamal berkata:
“Mengerjakan Tarawih dengan mengkhatamkan al-Qur’an selama 1 bulan lebih utama daripada mengulang-ulang surat al-Ikhlas 3 kali di setiap rakaat, atau mengulang-ulang surat ar-Rahman, atau mengulang surat al-Ikhlas setelah surat at-Takatsur sampai al-Lahab, sebagaimana yang biasa dilakukan kebanyakan imam di Mesir.” (Hasyiah al-Jamal 4/325)
Meski begitu, pernyataan dalil di atas berbeda dengan pernyataan dari hadis riwayat dari Anas, yang mengatakan:
“Bahwa ada seorang laki-laki (Kaltsum bin Hadam) dari Anshor yang menjadi imam di masjid Quba’. Setiap ia membaca surat selalu didahului dengan membaca surat Al-Ikhlas sampai selesai, baru kemudian membaca dengan surat lainnya, dan ia lakukan dalam setiap rakaatnya. Para sahabat yang lain merasa kurang senang dengan hal ini, lalu dihaturkan kepada Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallama. Beliau bertanya: ‘Apa yang menyebabkan kamu membaca surat ini terus-menerus di setiap rakaat?’. Ia menjawab: ‘Saya senang dengan surat al-Ikhlas.” Nabi menjawab: ‘Kesenanganmu pada surat itu memasukkanmu ke dalam Surga.’” (HR al-Bukhari No. 774)
Lain halnya dengan Al-Hafidz Ibnu Hajar yang lebih memperbolehkan membaca surat-surat pendek Al-Qur’an untuk sholat tarawih sesuai kemauannya. Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata:
“Hadis ini adalah dalil diperbolehkannya menentukan atau membaca sebagian al-Qur’an berdasarkan kemauannya sendiri dan memperbanyak membacanya, dan hal ini tidak dianggap sebagai pembiaraan terhadap surat yang lain.” (Fathul Bari 3/150)
Advertisement