Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam sangat mendambakan memperoleh Lailatul Qadar. Sebab, malam spesial itu setara dengan 1.000 bulan.
Bisa dibayangkan satu amalan yang dilakukan akan berpahala berlipat, seperti halnya orang yang beribadah selama 83 tahun.
Berbagai amalan dilakukan oleh umat Islam demi memperoleh kemuliaan Lailatul Qadar. Berikut ini adalah kisah Rasulullah SAW saat malam Lailatul Qadar.
Advertisement
Baca Juga
Seperti dilansir dari Laduni.id, alkisah bahwa pada hari-hari terakhir bulan Ramadhan, Rasulullah Saw sedang duduk i’tikaf semalam suntuk. Para sahabat pun tidak sedikit yang mengikuti apa yang beliau lakukan.
Ketika Rasulullah berdiri shalat, para sahabat juga menunaikan shalat. Ketika beliau menegadahkan tangannya untuk berdoa, para sahabat pun serempak mengamininya.
Saat itu langit mendung tidak berbintang. Angin pun meniup tubuh-tubuh yang memenuhi masjid. Dalam riwayat tersebut malam itu adalah malam ke-27 dari bulan Ramadhan.
Di saat Rasulullah Saw dan para sahabat sujud, tiba-tiba hujan turun cukup deras. Masjid yang tidak beratap itu menjadi tergenang air hujan.
Salah seorang sahabat nabi ada yang ingin membatalkan shalatnya, ia bermaksud ingin berteduh dan lari dari shaf, namun niat itu digagalkan karena dia melihat Rasulullah Saw dan sahabat lainnya tetap sujud dengan khusuk tidak bergerak.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Rasulullah Basah Kuyup saat Bersujud
Air hujan pun semakin menggenangi masjid dan membasahi seluruh tubuh Rasulullah SAW dan para sahabatnya yang berada di dalam masjid tersebut, akan tetapi Rasulullah Saw dan para sahabat tetap sujud dan tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya.
Beliau basah kuyup dalam sujud. Namun sama sekali tidak bergerak. seolah-olah beliau sedang asyik masuk kedalam suatu alam yang melupakan segala-galanya. Beliau sedang masuk ke dalam suatu alam keindahan. Beliau sedang diliputi oleh cahaya Ilahi.
Beliau takut keindahan yang beliau saksikan ini akan hilang jika beliau bergerak dari sujudnya. Beliau takut cahaya itu akan hilang jika beliau mengangkat kapalanya. Beliau terpaku lama sekali di dalam sujudnya. Beberapa sahabat ada yang tidak kuat menggigil kedinginan. Ketika Rasulullah Saw mengangat kepala dan mengakhiri shalatnya, hujan pun berhenti seketika.
Anas bin Malik, sahabat Rasulullah Saw bangun dari tempat duduknya dan berlari ingin mengambil pakaian kering untuk Rasulullah SAW. Namun beliau pun mencegahnya dan berkata “Wahai anas bin Malik, janganlah engkau mengambilkan sesuatu untukku, biarkanlah kita sama-sama basah, nanti juga pakaian kita akan kering dengan sendirinya”.
Semoga malam yang tersisa di bulan Ramadhan ini mampu kita manfaatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt dan meraih Lailatul Qadar. Amiin....!
Tim Rembulan
Advertisement