Pemerintah Akan Ekspor Ikan ke Arab Saudi untuk Makanan Jemaah Haji Indonesia

Selain ikan, pemerintah Indonesia juga akan memasok bumbu-bumbu dari Tanah Air. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas katering dengan cita rasa tanah air, sehingga mudah diterima oleh lidah-lidah jemaah haji Indonesia.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 13 Apr 2023, 12:52 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2023, 12:17 WIB
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Subhan Cholid saat menjawab pertayaan sejumlah wartawan. (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Subhan Cholid saat menjawab pertayaan sejumlah wartawan. (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia akan memasok bahan baku sendiri untuk makanan jemaah haji selama berada di Arab Saudi. Tahun ini, pemerintah akan mengekspor komoditi berupa ikan untuk dijadikan sebagai salah satu bahan baku makanan jemaah Indonesia. 

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Subhan Cholid mengatakan, pihaknya telah menyusun menu makanan untuk para jemaah haji Indonesia selama berada di Tanah Suci, salah satunya ikan. Adapun bahan baku ikan ini akan diekspor dari Tanah Air.

"Ada 6 jenis ikan yang kita sounding-kan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk disuplai dari Indonesia. Ada jenis ikan patin, ikan kacikaci semacam kakap putih, ikan jahan itu seperti kerapu, ikan tuna. Kemudian ada mangut lele, dan bandeng presto," ujar Subhan usai mengisi materi Bimtek PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (13/4/2023).

Dia mengungkapkan, Kemenag sebenarnya sudah lama mengupayakan pengadaan ikan dari tanah air untuk jemaah haji di Arab Saudi. Hanya saja Kemenag tidak bisa bekerja sendiri karena tidak memiliki kewenangan di bidang ekspor barang.

Pada 2021 lalu, Kemenag telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), dan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) untuk mengekspor bahan baku makanan ke Arab Saudi. Rencananya, dalam waktu dekat pemasokan ikan untuk kebutuhan jemaah haji ini akan di-launching. 

"Kalau kami (Kemenag) sudah sampai pada menuangkan di dalam menu. Jadi dengan menu maka kita mandatorikan kepada penyedia layanan bahwa menu-menu yangg tertuang itu Anda harus ambil bahan baku dari Indonesia. Kalau tidak tahun depan kita akan evaluasi," tutur Subhan.

Selain ikan, pemerintah Indonesia juga akan memasok bumbu-bumbu dari Tanah Air. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas katering dengan cita rasa tanah air, sehingga mudah diterima oleh lidah-lidah jemaah haji Indonesia. 

"Bumbu-bumbu sudah kita sampaikan ke Kemendag. Karena kalau bumbunya bener, apapun bahan bakunya itu enak. Itu yang paling penting bagi kami. Makanya bumbu itu juga yang kita minta supaya dari Indonesia," katanya.

Dengan bumbu yang dikirim dari Indonesia, baik dalam bentuk mentah maupun pasta (bumbu jadi), maka bahan baku lainnya yang dimasak akan memiliki cita rasa kuliner lokal. Kendati bahan baku seperti daging masih dipasok dari negara lain.

"Kita ingin sebenarnya bumbu pastanya itu disuplai dari sini, sehingga racikannya siapapun dia yang masak rendangnya ya rendang beneran, opornya ya opor beneran," ujar Subhan.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kirim Bahan Makanan dari Jemaah Haji dari Indonesia

Katering Jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi
Katering Jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi

Sebelumnya diberitakan, untuk pertama kali dalam sejarah, Indonesia akhirnya bisa mengirim bahan makanan untuk jemaah haji di Arab Saudi pada musim haji 1444 H/2023 M. Sebelumnya, Indonesia selalu mengandalkan pasokan bahan pangan dari negara-negara sahabat.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, keberhasilan memasukkan komoditas untuk jemaah haji Indonesia di Arab Saudi ini berkat kerja sama yang dijalin Kementerian Agama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag).

"Bertahun-tahun apa yang dimakan jemaah haji di sana itu bukan dari Indonesia. Misalnya nasi dari Thailand dari Vietnam, ikan dari Filipina, daging dari Brazil, bumbu masak dari India dan seterusnya," ujar Yaqut usai membuka Bimtek Terintegrasi dengan Kemenkes PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu malam (12/4/2023).

"Tahun ini Insyaallah kita sudah bisa mulai memasukkan komoditas kita ke Saudi untuk bisa dimanfaatkan jemaah haji kita, meskipun belum 100 persen, tetapi sudah pecah telurlah," sambungnya.

Dalam waktu dekat ini, peluncuran komoditas pangan untuk jemaah haji di Arab Saudi ini akan dilakukan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan.

"Insyaallah Senin besok kita akan luncurkan produk pertama, Pak Menteri Perdagangan akan meluncurkan komoditas kita, akan kirim ke Saudi," kata Gus Yaqut.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua MPR Yandri Susanto mengatakan, sejak Indonesia merdeka 77 tahun lalu belum pernah mengirimkan bahan pangan sendiri untuk jemaah haji di Arab Saudi. Padahal Indonesia merupakan negara dengan pengirim jemaah haji terbanyak.

"Dalam waktu dekat Menteri Agama dan Menteri Perdagangan akan bertemu (bahas soal pengiriman bahan pangan ke Arab Saudi), InsyaAllah negara kita akan semakin bermartabat di dunia internasional," ucap Yandri.

Selama ini, kata dia, jemaah haji Indonesia tidak pernah mengkonsumsi bahan pangan dari Tanah Air. Komoditas pangan tersebut justru dikirim dari negara-negara tetangga, seperti Thailand, Vietnam, hingga Filipina.

"Maka InsyaAllah legislasi Gus Men ini akan menjadi sejarah perjalanan bangsa Indonesia," kata anggota Komisi VIII DPR ini menandaskan. 

Infografis: Menjawab Isu Hoax Terkait Pengelolaan Dana Haji dengan Fakta dan Data
Infografis menjawab hoax dana haji dengan data & fakta.
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya