Liputan6.com, Jakarta - Ulama asal Arab Saudi, Sheikh Assim Al-Hakeem melakukan safari dakwah di Indonesia belum lama ini. Salah satu materi dakwahnya yang disorot dan menjadi perbincangan adalah soal surah Al-Fatihah.
Awalnya, Sheikh Assim mengomentari jemaah yang membaca surah Al-Fatihah dalam kajian tersebut. Menurutnya, membaca Al-Fatihah di luar sholat dan rukiah ruqyah adalah bid’ah dan tidak ada dalam syariat Islam.
“Saya tidak ingin kelak di hari kiamat Allah bertanya kepada ku, ‘Kenapa mereka berbuat bid'ah tapi kamu tidak memperingatkannya?’ Pernahkah disebutkan pada kitab hadis bahwa Nabi Muhammad SAW membaca Al-Fatihah dalam keadaan seperti ini?” katanya dikutip dari cuplikan YouTube World Islam, Ahad (6/8/2023).
Advertisement
Baca Juga
Sheikh Assim menjelaskan, dalam hadis nabi tidak ada yang menerangkan bahwa Al-Fatihah dibaca selain saat sholat atau ruqyah. Membaca Al-Fatihah di luar itu termasuk bid’ah dan bukan sunnah nabi.
“Perkara ini bukan berasal dari ajaran Islam. Al-Fatihah itu dibaca ketika sholat. Surah paling agung Al-Fatihah dibaca ketika melakukan ruqyah dalam Shahih Bukhari hadis dari Abu Sa'id al-Khudri digunakan untuk meruqyah (mengobati),” paparnya.
Potongan ceramah Sheikh Assim soal Al-Fatihah viral. Bahkan, materi dakwahnya itu menjadi pertanyaan seorang jemaah Al-Bahjah kepada KH Yahya Zainul Ma’arif (Buya Yahya), meskipun isi pertanyaannya tidak menyebutkan nama ulama yang menyatakan Al-Fatihah bid’ah dibaca di luar sholat.
“Buya mau bertanya terkait tentang salah satu sheikh yang mungkin sekarang viral karena safari di Indonesia. Salah satunya beliau, bukannya buka aib ya, mungkin beliau melihat fenomena yang ada di Indonesia salah satunya takbir yang terlalu keras kemudian menyinggung juga Al-Fatihah,” kata penanya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV.
“Beliau menyampaikan kenapa kalian membaca Al-Fatihah? Kemudian beliau mengeluarkan hadis bahwa Al-Fatihah itu untuk dua yaitu untuk sholat dan untuk ruqyah dan kemudian memang beliau itu menyampaikan intinya Al-Fatihah itu buat apa,” lanjutnya.
Peserta kajian Al-Bahjah itu bertanya kepada Buya Yahya untuk diberikan penjelasan, terutama bagi orang awam agar tidak bingung mengenai surah Al-Fatihah.
“Ada juga yang berkomentar kenapa ya ulama-ulamanya yang tinggi berbeda pendapat jadi kita sebagai orang awam jadi bingung,” tutupnya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Jawaban Buya Yahya
Buya Yahya tidak tahu siapa orang yang dimaksud penanya tadi. Namun, Pengasuh Al Bahjah itu menjelaskan secara gamblang mengenai surah Al-Fatihah. Ia mengatakan, soal Al-Fatihah tidak ada perbedaan pendapat di kalangan ulama. Al-Fatihah boleh dibaca di luar sholat sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim.
“Ada hadis riwayat Imam Muslim. Ceritanya malaikat dibukakan langit lalu malaikat turun lalu memberikan kabar, “Hei Muhammad bergembiralah dengan dua cahaya yang tidak pernah diberikan kecuali kepadamu.’,” ucap Buya Yahya.
“Nabi diberi kabar gembira ada dua cahaya yang diberikan oleh Allah kepada beliau yang tidak pernah diberikan kepada orang lain. Apa cahaya itu? Dijawab oleh malaikat, pungkasan surah Al-Baqarah dan surah Al-Fatihah. Kamu tidak akan baca satu huruf kecuali dikabul,” jelas Buya Yahya.
Buya Yahya menuturkan, hadis tersebut menunjukkan bahwa keutamaan surah Al-Fatihah yang dibaca setelah berdoa akan dikabulkan. Makanya, banyak muslim yang membaca surah Al-Fatihah usai berdoa.
“Pokoknya jangan mencaci deh, suruh bertanya dulu. Kalau Anda ndak mau lakukan permasalahannya beda. Jangan dipercaya orang-orang seperti itu. Terserah saya gak tau orangnya, itu membuat kegaduhan dong dalam negeri ini,” ujarnya.
Buya Yahya berpesan agar para ustadz atau tokoh agama harus memahami perbedaan para ulama. “Kalau Anda tidak suka jangan sampai membuat orang gelisah,” pesannya.
Advertisement