Nama-Nama Tokoh Muhammadiyah Pejuang Kemerdekaan, Soekarno hingga KH Ahmad Dahlan

Mengetahui nama-nama tokoh Muhammadiyah yang jadi pejuang kemerdekaan dapat memberikan motivasi dan semangat bagi generasi penerus.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 17 Agu 2023, 00:30 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2023, 00:30 WIB
Bendera berlogo Muhammadiyah. (Foto: muhammadiyah.or.id)
Bendera berlogo Muhammadiyah. (Foto: muhammadiyah.or.id)

Liputan6.com, Jakarta - Perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia melibatkan berbagai unsur masyarakat. Organisasi-organisasi yang sudah terbentuk sejak zaman penjajahan juga ikut andil dalam perjuangan ini.

Salah satunya adalah organisasi Islam Muhammadiyah. Muhammadiyah termasuk organisasi yang memiliki peranan selama periode perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Banyak tokoh-tokoh Muhammadiyah yang berkontribusi dalam upaya melawan kolonialisme, baik secara politik maupun sosial. Mereka rela mengorbankan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk mengusir penjajah dari Tanah Air.

Atas jasa dan kiprahnya, beberapa tokoh Muhammadiyah diangkat menjadi Pahlawan Nasional. Meskipun banyak juga pejuang dari kalangan Muhammadiyah yang belum tercatat sebagai Pahlawan Nasional tapi berperan besar dalam memperjuangkan kemerdekaan.

Mengetahui nama-nama tokoh Muhammadiyah yang jadi pejuang kemerdekaan dapat memberikan motivasi dan semangat bagi generasi penerus. Terkhusus warga Muhammadiyah dapat menjadi inspirasi langkah-langkah konkrit ke depan untuk kemajuan bangsa.

Mengutip laman resmi Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan, berikut beberapa tokoh Muhammadiyah pejuang kemerdekaan. Secara khusus nama-nama tokoh yang disebutkan dalam artikel ini adalah yang bergelar Pahlawan Nasional.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Tokoh-Tokoh Pejuang dari Muhammadiyah

KH Ahmad Dahlan, Pahlawan Nasional pendiri Muhammadiyah keturunan Rasulullah SAW dan Walisongo. (Foto: muhammadiyah.or.id)
KH Ahmad Dahlan, Pahlawan Nasional pendiri Muhammadiyah keturunan Rasulullah SAW dan Walisongo. (Foto: muhammadiyah.or.id)

1. KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. Lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1968. KH Ahmad Dahlan mendapat gelar Pahlawan Nasional pada tahun 1961 berdasarkan SK Presiden No.657 pada tahun 1961. 

2. Hj. Siti Walidah, pendiri gerakan perempuan Aisyiyah. Ia dinobatkan Pahlawan Nasional pada tanggal 10 November 1971 sesuai Keputusan Presiden Nomor 42/TK. 

3. Fatmawati Soekarno, ibu negara pertama yang juga menjahit sang Saka Merah Putih. Diangkat menjadi Pahlawan Nasional berdasarkan Keppres Nomor 118/TK/200 pada tanggal 4 November tahun 2000. 

4. Ir Soekarno, Presiden Pertama Republik Indonesia. Ia menjadi anggota dan sosok yang mencintai Muhammadiyah. 

5. Jenderal Soedirman, Panglima Besar TNI dan Pahlawan Nasional yang aktif di organisasi Muhammadiyah. 

6. Ir Djoeanda, Perdana Menteri dan Menteri Keuangan zaman awal republik. Ia mendapat gelar Pahlawan Nasional dan aktif di Muhammadiyah.

Tokoh-Tokoh Pejuang dari Muhammadiyah

Buya Hamka
Buya Hamka

7. KH Fachrodin, sosok ulama yang mendapat gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI no.16 tahun 1964. 

8. Buya Hamka, dikenal sebagai ulama, filsuf, hingga sastrawan. Ia termasuk Pahlawan Nasional dan gerilyawan saat masa revolusi. Ia adalah ulama yang disegani dan aktif di Muhammadiyah sampai akhir hayat. 

9. Gatot Mangkoepradja, pendiri pasukan Sukarela Pembela Tanah Air atau PETA. 

10. KH Mas Mansoer, ulama sekaligus negarawan. Ia merupakan anggota Badan Pengurus Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). 

11. Ki Bagus Hadikoesoemo, anggota BPUPKI dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). 

12. Kasman Singodimedjo, Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat (cikal bakal DPR), anggota BPUPKI dan PPKI. Ia juga merupakan Jaksa Agung Indonesia di zaman revolusi. Pada November 2018, ia mendapat gelar Pahlwan Nasional dari pemerintah di era Presiden Jokowi.

Dalam situs Suaramuhammadiyah.id, ada tokoh Muhammadiyah lainnya yang mendapat gelar Pahlawan Nasional seperti Adam Malik, Nani Wartabone, Andi Sulthan Daeng Radja, Teuku H. Moehammad Hasan, Lafran Pane, Abdurrahman Baswedan, dan Abdul Kahar Mudzakkir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya