8 Peristiwa Penting dan Bersejarah di Bulan Rajab, Isra Mi’raj hingga Pembebasan Baitul Maqdis

Di bulan Rajab yang penuh kemuliaan ini terdapat sederet peristiwa penting yang terjadi.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jan 2024, 11:30 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2024, 11:30 WIB
Keutamaan Ibadah Puasa Rajab
Ilustrasi Masjid Credit: unsplash.com/Mala

Liputan6.com, Cilacap - Rajab merupakan salah satu dari empat bulan yang dimuliakan Allah SWT. Sebagai bulan yang mulia, tentu saja ibadah dana mal sholeh di bulan ini akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Perihal tentang Rajab sebagai salah satu bulan haram atau bulan yang dimuliakan Allah SWT, tertera dalam dalam Surah At-Taubah ayat 36:

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu) dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.“

Selain sebagai bulan yang penuh dengan kemuliaan, pada bulan ini terdapat sederet peristiwa penting yang harus diketahui oleh umat Islam.  Menukil NU Online, berikut ini peristiwa-peristiwa penting dan bersejarah yang terjadi di bulan Rajab.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Peristiwa Penting di Bulan Rajab (1-5)

Ilustrasi Peristiwa Isra’ dan Mi’raj (Sumber: Bersamadakwah)
Ilustrasi Peristiwa Isra’ dan Mi’raj (Sumber: Bersamadakwah)

1. Permulaan Aminah Mengandung Bayi Rasulullah SAW

Sayyidah Aminah binti Wahb mulai mengandung janin yang kelak diberi nama Muhammad pada bulan Rajab. Setelah mengandung selama sembilan bulan, pada bulan Rabi’ul Awwal Sayyidah Aminah melahirkan makhluk yang paling mulia, baginda nabi agung Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Kelahirannya adalah rahmat yang Allah hadiahkan kepada alam semesta. 

2. Isra' dan Mi'raj

Pada 27 Rajab, terjadi peristiwa Isra’ dan Mi’raj, salah satu mukjizat terbesar yang Allah anugerahkan kepada baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Mengenai mukjizat agung ini, penting untuk digarisbawahi bahwa maksud dan tujuan Isra’ dan Mi’raj bukan berarti Allah di atas lalu Rasulullah diperintah untuk naik ke atas untuk sowan bertemu dan menghadap Allah. Bukan seperti itu yang dimaksud dengan mukjizat yang luar biasa ini.

Para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah menegaskan bahwa Allah Maha Suci dari tempat dan arah. Dia ada namun keberadaan-Nya tidak membutuhkan pada tempat dan arah. Dia ada tanpa tempat dan arah sebelum terciptanya tempat dan arah, dan setelah menciptakan keduanya, Dia tidak berubah, tetap ada tanpa tempat dan arah. Maksud dan tujuan Isra’ dan Mi’raj adalah memuliakan Rasulullah, memperlihatkan kepadanya beberapa keajaiban dan tanda kekuasaan Allah dan menerima perintah shalat di tempat yang sangat mulia dan tidak pernah satu kali pun dilakukan maksiat di dalamnya. 

3. Perang Tabuk

Pada hari kesepuluh bulan Rajab tahun 9 H, terjadi perang Tabuk. 

4. Wafatnya Raja Najasyi

Pada bulan Rajab tahun 9 H, An-Najasyi, Raja al-Habasyah tutup usia dalam keadaan muslim.

5. Wafatnya Imam Syafi’i

Imam Syafi'i wafat pada bulan Rajab tahun 204 H dalam usia 54 tahun. Beliau dimakamkan di Mesir. 

 

Peristiwa Penting di Bulan Rajab (6-8)

Isra Miraj: 8 Fakta yang Kamu Tidak Tahu Tentang Masjid Al-Aqsa
Masjid Al-Aqsa, Yerusalem dipercaya sebagai tempat Rasulullah naik ke surga dalam peristiwa Isra Mi'raj.

6. Meninggalnya Khalifah Umar bin Abdul Aziz

Pada bulan Rajab tahun 101 H, Khalifah ‘Umar bin ‘Abdil ‘Aziz meninggal dalam usia 39 tahun.

7. Pembebasan Baitul Maqdis

Pada tanggal 27 Rajab 583 H, Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil membebaskan Baitul Maqdis, Palestina. Ketika ingin membebaskan Palestina, Sultan Shalahuddin al Ayyubi tidak langsung menyiapkan tentara dan peralatan perang. Akan tetapi yang mula-mula beliau lakukan adalah mempersatukan umat Islam dalam satu ikatan aqidah yang benar, yaitu aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah. Kesatuan aqidah akan melahirkan kesatuan hati. Kesatuan hati antarumat Islam adalah kekuatan dahsyat yang tidak terkalahkan. Salah satu upaya untuk mewujudkan hal itu, beliau memerintahkan setiap muadzdzin di semua wilayah yang beliau kuasai untuk mengumandangkan aqidah Asy'ariyyah setiap hari sesaat sebelum adzan shubuh.

8. Berdirinya Jamiyyah Nahdlatul Ulama (NU)

Pada 16 Rajab 1344 H bertepatan dengan 31 Januari 1926, para ulama berkumpul di Surabaya menyepakati lahirnya jam’iyah Nahdlatul Ulama, sebuah organisasi sosial dan keagamaan yang salah satu tujuan utamanya adalah memperjuangkan aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah dan sistem bermazhab dalam beragama. 

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya