Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang pasti ingin menjadi orang sukses dan berhasil. Sukses dunia dan akhirat adalah dambaan bagi kebanyakan orang.
Standar kesuksesan seseorang berbeda-beda. Ada yang dilihat dari materinya. Misal, dia sukses karena punya rumah mewah, mobil mewah, dan bisnisnya melejit.
Di sisi lain, ada yang memandang kesuksesan bukan dilihat dari harta dan jabatan. Berhasil mendidik anak yang saleh dan rajin beribadah sudah dikatakan sukses bagi sebagian orangtua.
Advertisement
Baca Juga
Dengan begitu, standar kesuksesan seseorang tidak bisa disamaratakan. Kendati demikian, semua orang tetap ingin menggapai kesuksesan menurut versinya masing-masing.
Perjalanan seseorang meraih kesuksesan berbeda-beda. Ada yang cepat dan ada pula yang harus gagal berkali-kali baru sukses.
Ulama besar asal Kalimantan, KH Muhammad Zaini Abdul Ghani atau akrab disapa Abah Guru Sekumpul mengungkap dua sebab seseorang tidak sukses alias gagal terus. Apa saja?
Saksikan Video Pilihan Ini:
Dua Kunci Keberhasilan
Menurut Abah Guru Sekumpul, ketidaksuksesan seorang muslim disebabkan karena dua hal. Bisa jadi sholatnya belum benar atau sabarnya belum benar.
“Tapi bila sholat dan sabarnya benar, maka akan tercapai hasilnya. Sukses,” kata Abah Guru Sekumpul dikutip dari tayangan Instagram @sirr.tareem, Kamis (15/2/2024).
Bagi Abah Guru Sekumpul, dua hal tersebut menjadi kunci meraih kesuksesan. Orang yang menuntut ilmu bisa jadi ulama, yang berdagang atau bekerja jadi kaya karena sholat dan sabarnya.
“Istri taat, anak berbakti. Cuma menjaga sabar dan sholat dengan benar,” katanya mencontohkan yang lain.
“Jadi kalau kita ada punya urusan kecil atau besar apalagi urusan berat, kalau tidak berhasil itu lantaran kita juga tidak menjaga sabar dan sholat dengan benar,” tegas Abah Guru Sekumpul.
Advertisement
Sabar dan Sholat dalam Al-Qur’an
Sabar dan sholat sebagai kunci kesuksesan bukan sekadar omon-omon. Kunci keberhasilan ini telah disebut dalam Al-Qur’an.
“Dan mintalah pertolongan kamu sekalian dengan sabar dan shalat, dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS. Al-Baqarah: 45).
“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)
Mengutip qultummedia.com, berdasarkan kedua ayat di atas, Allah memerintahkan kita untuk menggunakan kunci sabar dan sholat sebagai sarana untuk meminta pertolongan-Nya. Kenapa demikian?
Dengan sabar membuat kita selalu sadar bahwa semuanya berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya. Dalam kondisi tertimpa musibah, misalnya secara sadar kita masih bisa mengontrol emosi sehingga kita tidak mengeluh dan menyalahkan diri sendiri atau nasib yang menimpa kita.
Jika musibah telah lepas dari kita, secara sadar kita dapat mengambil hikmah dan selanjutnya bangkit serta memperbaiki diri. Intinya, dengan sabar, apapun musibah dan problematika yang menimpa diri kita tidak akan membuat kita stres, sakit, atau putus asa. Kita justru akan ridha menerima musibah itu dan menyikapinya dengan penuh ketabahan, sehingga jiwa dan raga kita menjadi tenang.
Sedangkan sholat merupakan cara menyelesaikan masalah dengan memanfaatkan energi ketundukan. Melalui sholat, kita akan menyadari bahwa kita adalah makhluk yang lemah sedangkan Allah Mahakuat, kita adalah makhluk yang miskin sedangkan Allah Mahakaya, kita adalah makhluk yang hina sedangkan Allah Mahamulia, dan kita adalah makhluk yang kecil sedangkan Allah Mahabesar. Wallahu a’lam.