Tips Ampuh Sukses Belajar meski Tidak Pintar ala Gus Iqdam

Bagi mereka yang ingin sukses tapi tidak pintar tidak perlu khawatir. Pengasuh Majelis Ta’lim Sabilu Tubah sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II Blitar memaparkan tips belajar agar sukses.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Feb 2024, 11:30 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2024, 11:30 WIB
Gus Iqdam (SS: YT Gus Iqdam Official)
Gus Iqdam (SS: YT Gus Iqdam Official)

Liputan6.com, Cilacap - Bagi mereka yang ingin sukses tapi tidak pintar tidak perlu khawatir. Pengasuh Majelis Ta’lim Sabilu Tubah sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II Blitar, Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam memaparkan tips belajar agar sukses meskipun kita tidak pintar.

Hal ini disampaikan di sela-sela tausiyahnya di almamaternya yakni MTs 1 Negeri Kunir. Di hadapan para guru dan siswa ia memberikan materi tentang belajar.

Bahkan ia menandaskan bahwa kesukesan belajar tidak hanya diperoleh oleh siswa yang pintar saja. Melainkan yang tidak pintar alias bodoh juga bisa mendapatkan kesuksesan dalam belajar.

"Pokoknya tenang saja. Di sini itu kalau masalah pintar bodoh itu kan masalah Gusti Allah SWT. Yang penting itu kamu tetap istiqamah dan terus belajar," terang Gus Iqdam dikutip dari tayangan Youtube Gus Iqdam Official, Rabu (21/02/2024).

 

Simak Video Pilihan Ini:

Cara Pertama: Muzakarah

FOTO: Semangat Santri Menuntut Ilmu di Tengah Keterbatasan
Santri belajar kitab kuning di bangunan nonpermanen Pesantren Ismun Karim, Citaringgul, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Senin (8/3/2021). Pesantren ini menampung 20 santri yatim piatu dan 30 pulang pergi secara gratis dengan fasilitas seadanya dan minim bantuan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Cara pertama yang dilakukan, menurut Gus Iqdam ialah melakukan muzakarah. Muzakarah sendiri merupakan kegiatan mengulangi materi pelajaran secara istiqamah atau terus menerus.

Menurut Sayyid Alwi Al-Maliki bahwa sifat istiqamah atau terus menerus serta tidak bosan belajar ini merupakan cara efektif untuk menghilangkan kebodohan.

"Diri sendiri itu baik pintar atau tidak yang penting saba’atul ilmi lil mudzakaroh (melekatnya ilmu dengan mudzakaroh)" sambungnya.

Dalam tradisi pesantren muzakarah  merupakan kegiatan belajar dengan cara berkelompok. Bisa diisi dengan diskusi dengan teman-teman sejawatnya atau juga mengulang pelajaran secara bersama-sama tanpa kehadiran seorang guru. Biasanya kegiatan ini dilakukan malam hari setelah ngaji bersama seorang guru.

Cara Kedua: Muthala'ah

Semangat Santri Dhuafa Belajar di Pesantren Non Permanen
Santri mengaji Kitab Kuning pada bangunan non permanen di Pesantren Nurul Fattah, Kampung Cisauk, Kab. Tangerang, Banten, Senin (7/2/2022). Sekitar 50 santri dari kaum dhuafa dan yatim piatu belajar secara gratis pada pesantren non permanen yang berdiri di atas tanah wakaf. (merdeka.com/Arie Basuki)

Selain muzakarah, Gus Iqdam juga menekankan pentingnya seorang siswa bermuthalaah. Menurutnya seorang siswa harus selalu lekat dengan buku. Cara ini pula tidak kalah efektif dengan cara pertama.

"Bisa ngga bisa harus tetap muthalaah dan pintar atau tidak tetap pegang buku," ujarnya. 

Muthalaah dalam tradisi pesanren merupakan salah satu metode pembelajaran yang menekankan kepada kegiatan berfikir dengan cara membaca baik dengan bersuara maupun membaca dalam hati.

Sesuai dengan obyek dakwahnya kali ini, ia pun banyak mengulas tentang masalah-masalah pembelajaran. Ia pun menekankan kepada siswa siswi MTs Negeri 1 Kunir agar tidak menyia-nyiakan usia emasnya dalam belajar.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya