Kebodohan Manusia Penyebab Kiamat, Ini Pandangan Sains dan Islam

Sangat mengejutkan hasil analisis ilmuwan yang mengatakan bahwa salah satu penyebab kiamat ternyata kebodohan manusia.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Feb 2024, 21:30 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2024, 14:30 WIB
[Bintang] 5 Tanda-tanda Kiamat Sudah Dekat!
5 Tanda-tanda Kiamat Sudah Dekat! | via: 2.bp.blogspot.com

Liputan6.com, Cilacap - Sangat mengejutkan hasil analisis ilmuwan yang mengatakan bahwa salah satu penyebab kiamat ternyata kebodohan manusia.

Islam juga memandang hal yang sama dengan pendapat di atas bahwa kerusakan  di darat dan lautan ini karena ulah tangan manusia.

Senada dengan hal di atas, Rasulullah SAW bersabda bahwa kehancuran atas segala sesuatu jika dilakukan oleh manusia yang bukan ahlinya.

Dari Uraian di atas dapat dipahami bahwa bukan hanya pandangan ilmuwan Barat saja yang mengatakan demikian, melainkan Islam pun berpandangan demikian.

Allah SWT melalui firmannya dan Ralulullah SAW telah mengingatkan bahwa penyebab kerusakan di muka bumi ini salah satunya karena ulah kebodohan manusia.

Berikut ini ulasan selengkapnya tentang penyebab kiamat karena kebodohan manusia perspektif sains dan Islam.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Pandangan Sains

Film pendek sains fiksi berjudul Jaga Raya
Jaga Raya

Salah seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris menyebut bahwa ancaman terbesar bagi peradaban manusia ialah ternyata perbuatan manusia itu sendiri.

ilmuwan Inggris mengeluarkan pernyataan yang kontroversial. Adalah Profesor Brian Cox, yang menyebut ancaman terbesar bagi kehidupan di Bumi adalah kebodohan umat manusia itu sendiri.

Profesor Cox mengatakan berkurangnya pangan, perubahan iklim dan ancaman asteroid adalah pemicu musnahnya manusia dan kehidupan lainnya di Bumi.

"Ancaman terbesar bagi peradaban adalah kebodohan manusia itu sendiri," kata Profesor Cox seperti dilansir Daily Mail via dream.co.id.

Menurutnya, kebodohan itu berasal dari para politisi yang tidak serius dalam mencegah ancaman tadi. Dalam sebuah wawancara dengan MailOnline awal bulan ini, Profesor Cox mengatakan masalahnya adalah ada di perilaku manusia.

"Kita tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengatasi itu semua." "Anda bisa melihat dalam angka-angka. Kita menghabiskan banyak sumber daya tapi hasilnya tidak ada." Profesor Cox telah membuat film seri baru dengan lima episode berjudul Human Universe untuk BBC2. "Aku ingin terus mendorong pemerintah untuk melakukan hal yang benar, yaitu berinvestasi dalam pendidikan dan penelitian."

Pandangan Islam

Makna Surat Al Baqarah ayat 183
Ilustrasi Al-Qur’an Credit: freepik.com

Menukil Istiqdal.co.id, kerusakan di muka bumi dan di lautan tidak lain terjadi karena buah tangan manusia. Dampak dari kerusakan ini kemudian berimbas kepada bukan hanya pelaku kerusakan, tetapi juga kepada seluruh semesta raya. Allah dalam Surat Ar-Rum/30 ayat 41, memperingatkan manusia:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (dampak) perbuatan mereka. Semoga mereka kembali (ke jalan yang benar)” (Surat Ar-Rum/30: 41).

Ayat ini umumnya dijadikan sebagai pengingat bahwa pemiliharaan keseimbangan ekosistem adalah tanggungjawab manusia. Adapun sahabat Abu Bakar As-Shiddiq menafsirkan kerusakan di darat dan di laut sebagai kerusakan ucapan dan qalbu manusia. Kerusakan lisan dan qalbu melalui kemungkaran-kemungkaran itu diratapi manusia dan malaikat.

Berbagai macam bencana alam yang berupa erupa kerusakan di darat dan di laut merupakan ulah tangan-tangan manusia yang bodoh dan berdosa. Kekeringan, banjir, gunung meletus, badai, semua itu bukan hanya faktor bencana alam, tapi juga akibat dari kejahilan tangan-tangan manusia.

Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Ketika ada orang yang sering berbuat dosa itu mati, maka hamba-hamba Allah SWT, seperti manusia, bumi, pohon dan hewan-hewan merasa lega”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya