Tips Bepergian ke 'Negeri Orang' Selama Puasa Ramadhan

Simak beberapa tips yang bisa dijadikan paduan selama bepergian ke negara-negara yang memperingati Ramadhan.

oleh Fitria Putri Jalinda diperbarui 13 Mar 2024, 20:05 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2024, 20:05 WIB
Ilustrasi puasa Ramadhan
Ilustrasi puasa Ramadhan (dok.unsplash/ Artur Aldyrkhanov)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar dari 1,6 miliar umat Islam di dunia merayakan bulan suci Ramadhan setiap tahunnya.

Ramadhan adalah bulan terpenting dalam kalender Islam, di mana ayat pertama Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad.

Selama Ramadhan, umat Islam di seluruh dunia berpuasa dari matahari terbit hingga terbenam.

Karena umat Islam memiliki kalender tersendiri yaitu kalender Hijriyah, tanggal untuk bulan Ramadhan berubah setiap tahun.

Ramadhan tahun 2024  ini dimulai sekitar tanggal 11 Maret, tergantung dengan kapan hilal terlihat dan berlangsung selama 30 hari.

Setiap negara memiliki kebiasaan berbeda saat merayakan Ramadhan. 

Simak beberapa tips yang bisa dijadikan paduan selama bepergian ke negara-negara yang merayakan Ramadhan, mengutip smartraveller.gov.au, Rabu (13/3/2024):

1. Hormatilah kepekaan, aturan, dan adat istiadat setempat

Penting untuk menghormati budaya dan adat istiadat setempat saat Anda bepergian. Ketika kamu sampai di tempat tujuan, tanyakan kepada penduduk setempat tentang perilaku yang pantas. Ikuti jejak penduduk setempat yang tidak berpuasa.

2. Makanan dan Minuman

Umat ​​Muslim berpuasa dari matahari terbit hingga terbenam selama bulan Ramadhan, makan atau minum di depan umum selama jam puasa adalah hal yang dilarang di beberapa negara. 

3. Pakaian dan perilaku

Beberapa negara mungkin memiliki standar pakaian dan perilaku yang lebih ketat selama Ramadhan. Anda mungkin perlu:

  • Kenakan pakaian yang menutupi lengan, kaki, dan bahu.
  • Tutupi rambutmu jika kamu seorang wanita.
  • Hindari menunjukkan kemesraan di depan umum.
  • Hindari musik keras di depan umum.

4. Ramadhan bisa Mempengaruhi Perjalananmu

Ramadhan
Ilustrasi Ramadhan (Sumber: Freepik.com)

Bepergian di negara Muslim selama Ramadhan bisa menjadi pengalaman budaya yang bermanfaat. Namun bersiaplah dengan beberapa perbedaan yang ada selama Ramadhan.

Jangan berasumsi bahwa semua hal yang dibutuhkan selama berpergian di Bulan Suci ini akan selalu tersedia. 

Bulan Ramadhan bisa mempengaruhi jam operasional karena umat Muslim berpuasa di siang hari, dan hal ini juga mencakup tujuan wisata serta layanan penting seperti transportasi. 

Mengutip dari smartraveller.gov.au, ada beberapa kemungkinan yang terjadi selama bulan Ramadhan:

  • Buka di sore hari dengan jam yang lebih singkat.
  • Buka pagi-pagi sekali, lalu tutup pada siang hari, buka kembali setelah berbuka puasa dan tetap buka hingga larut malam.
  • Beroperasi dengan staf yang lebih sedikit.

Penting untuk mengkonfirmasi terlebih dahulu tentang jam operasional saat hendak bepergian selama bulan Ramadhan. 

 

Tips Bepergian untuk Kamu yang Berpuasa

Menikmati Suasana Ramadhan di Masjid Biru Turki
Orang-orang berbuka puasa dengan latar belakang Masjid Sultan Ahmed yang ikonik, lebih dikenal sebagai Masjid Biru, dihiasi dengan lampu dan slogan bertuliskan "Ramadhan adalah cinta," menandai bulan Ramadhan, di distrik bersejarah Sultan Ahmed di Istanbul (13/4/2021). (AP Photo/Emrah Gurel)

Banyak umat Muslim yang mungkin memilih untuk tidak bepergian selama bulan Ramadhan karena tuntutan fisik dan mental saat puasa. 

Namun, tentunya ada satu waktu yang mengharuskan kamu berpergian dalam kondisi sedang berpuasa.

Berikut adalah beberapa tips perjalanan selama Ramadhan untuk membantu mempersiapkan diri sebaik mungkin, mengutip dari holidaytourstravel.com.

1. Puasa atau Tidak Puasa  

Seseorang yang berpergian diperbolehkan untuk melewatkan puasa selama bulan Ramadhan karena dapat menjadi tantangan dan memberatkan saat bepergian. Al-Quran menyatakan bahwa “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan Dia tidak ingin menyulitkanmu” (Al-Baqarah:185).

Pada saat kamu berpergian, kamu bisa memulai puasa setelah matahari terbit dan berhenti segera setelah dianggap "bepergian", kamu bisa mengganti puasa tersebut di lain hari di luar bulan Ramadhan. 

2.Puasa dalam Penerbangan – Bagaimana Caranya?

Jika kamu sedang dalam penerbangan, sebaiknya berbuka puasa saat melihat matahari terbenam dari lokasi saat itu. Selama waktu menunjukkan bahwa malam telah tiba di tempat kamu berada, maka kamu diperbolehkan untuk makan dan minum.

Jika kamu berpuasa dalam penerbangan, maka jam puasa tidak berhubungan dengan negara asal berangkat atau negara yang akan kamu datangi. Dianjurkan untuk berbuka puasa ketika melihat matahari telah terbenam.

3. Buka Puasa Sambil Bepergian

Hal ini berlaku baik ketika kamu bepergian saat berpuasa atau tidak – berbuka puasa dengan kurma, yoghurt, dan air merupakan hal yang umum dilakukan, lalu tunggu sekitar sepuluh menit sebelum mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral.

Para ahli medis menyarankan bahwa cara terbaik untuk berbuka puasa adalah dengan makanan ringan dan seimbang yang mencakup protein, karbohidrat kompleks, dan lemak sehat. Hindari asupan gula dan makanan berlemak dalam jumlah besar secara tiba-tiba karena dapat mengganggu metabolisme dan membuat Anda pusing, sehingga menyebabkan gangguan pencernaan atau kelelahan.

4. Pilih Waktu yang Tepat untuk Melakukan Perjalanan 

Disarankan untuk menghindari tempat yang panas dan lembab yang akan membuat dehidrasi, dan bepergian setelah sahur atau berbuka puasa adalah pilihan yang baik.

 

5. Tetap Aktif, tapi Jangan Terlalu Aktif

Beribadah saat bulan Ramadan
Ilustrasi muslim berpuasa saat bulan Ramadhan

Saat berpuasa, secara alami kamu akan menjadi kurang aktif, dan juga akan makan makanan berat sebelum tidur.

Hal ini membuat sulit untuk berolahraga tetapi tetap penting untuk tetap aktif.

6. Cek Jam Puasa Secara Online dan Jangan Lewatkan Sahur

Kamu mungkin bingung menentukan waktu berbuka puasa saat bepergian ke banyak negara. Amati puasa harian berdasarkan matahari terbit dan terbenam dari lokasi kamu berada.

Periksa waktunya secara online atau pantau terus pengumuman TV atau radio berdasarkan lokasi Anda.

Tujuan wisata seperti Afrika Selatan, memiliki jam puasa terpendek, antara 11 hingga 12 jam setiap hari.

Sedangkan destinasi di Asia Tenggara, seperti Indonesia dan Singapura, rata-rata memiliki jam puasa 12 hingga 14 jam per hari.

Jika ragu, disarankan untuk mengikuti jam puasa Arab Saudi, tempat Mekah berada, atau negara asal.

7. Teliti Keberadaan Masjid, Akomodasi dan Komunitas Muslim Terlebih Dahulu

Lakukan pencarian masjid, dan akomodasi ramah Muslim.

8. Cobalah Untuk Mengikuti Pembelajaran

Ramadhan juga mendorong umat Islam untuk fokus belajar lebih banyak tentang agama, selain berpuasa dan beramal.

Hal ini mungkin menimbulkan masalah selama perjalanan karena jadwal dan waktu yang mungkin terganggu.

Namun, cobalah yang terbaik untuk meluangkan waktu, baik di pagi hari sebelum memulai perjalanan atau malam hari saat kembali. kamu bisa membaca Al-Quran, mendengarkan podcast atau menonton video ceramah Islami di Youtube. 

INFOGRAFIS: Beda Durasi Waktu Puasa Negara-Negara di Dunia (Liputan6.com / Triyasni)
INFOGRAFIS: Beda Durasi Waktu Puasa Negara-Negara di Dunia (Liputan6.com / Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya