Niat Ganti Puasa Ramadhan, Dapat Pahala Dobel Jika Dikerjakan di Bulan Syawal

Ketahui niat puasa qadha Ramadhan, tata cara, ketentuan, dan keutamaan mengganti puasa di bulan Syawal untuk mendapatkan pahala berlipat ganda. Pelajari bacaan niat, hukum, dan panduan lengkapnya disini.

oleh Nafiysul Qodar Diperbarui 11 Apr 2025, 07:20 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2025, 07:20 WIB
Qadha Puasa
Ilustrasi Membaca Doa dan Niat Puasa Qadha Ramadhan. Credit: freepik.com... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Bulan Ramadhan telah berlalu, namun masih ada kewajiban bagi sebagian muslim, yaitu mengganti puasa Ramadhan yang terlewatkan. Mengganti puasa Ramadhan atau yang dikenal dengan qadha puasa merupakan kewajiban yang harus dipenuhi.

Artikel ini akan membahas tuntas tentang niat puasa qadha Ramadhan, tata cara, ketentuan, dan keutamaannya, khususnya jika dilakukan di bulan Syawal.

Puasa Ramadhan merupakan rukun Islam yang wajib dijalankan bagi setiap muslim yang telah baligh dan mampu. Namun, ada beberapa kondisi yang membolehkan seseorang untuk tidak berpuasa, seperti sakit, bepergian jauh, atau haid. Bagi yang meninggalkan puasa Ramadhan karena alasan syar'i, maka tetap wajib menggantinya di lain waktu.

Selain kewajiban mengganti puasa Ramadhan, bulan Syawal juga memiliki keutamaan tersendiri. Melaksanakan puasa sunnah Syawal, enam hari setelah Idul Fitri, memiliki keutamaan yang besar. Meski begitu, tetap diutamakan untuk menyelesaikan kewajiban qadha puasa Ramadhan terlebih dahulu sebelum melaksanakan puasa sunnah Syawal.

Hukum mengganti puasa Ramadhan telah dijelaskan dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 185. Ayat ini menegaskan kewajiban mengqadha puasa sebanyak hari yang ditinggalkan. Dengan memahami niat dan tata cara yang benar, kita dapat menjalankan ibadah qadha dengan khusyuk dan mendapatkan pahala yang maksimal.

Niat Puasa Qadha Ramadhan dan Tata Caranya

Niat merupakan rukun dalam ibadah puasa, termasuk puasa qadha Ramadhan. Sama seperti puasa di dalam bulan Ramadhan, niat puasa qadha ini juga harus diucapkan dengan tulus dan ikhlas sebelum fajar tiba.

Berikut bacaan niat puasa qadha Ramadhan:

  • Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
  • Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an qadhai fardhi syahri Ramadhana lillahi ta'alaa.
  • Artinya: "Aku berniat puasa esok hari untuk mengganti puasa Ramadhan karena Allah SWT." Niat ini sebaiknya diucapkan pada malam hari sebelum fajar atau saat sahur.

Ketentuan Puasa Qadha Ramadhan dan Keutamaannya

Ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam mengganti puasa Ramadhan. Jumlah hari yang harus diganti harus sesuai dengan jumlah hari puasa yang ditinggalkan. Jika lupa jumlahnya, sebaiknya mengganti dengan jumlah yang paling mendekati.

Disarankan untuk mengganti puasa secara berturut-turut, meskipun diperbolehkan melakukannya secara terpisah. Keutamaan puasa qadha dapat dimaksimalkan dengan memperbanyak amalan sunnah selama berpuasa, seperti membaca Al-Quran, berdzikir, dan bersedekah.

Mengganti puasa Ramadhan dengan niat tulus dan ikhlas merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Dengan menyelesaikan kewajiban ini, kita telah menyempurnakan ibadah Ramadhan yang tertunda.

Apabila seseorang menunda mengganti puasanya hingga bertahun-tahun, menurut sebagian ulama, kewajiban tersebut tetap ada. Beberapa mazhab juga mewajibkan fidyah sebagai denda. Oleh karena itu, sebaiknya segera mengganti puasa setelah bulan Ramadhan berakhir.

Pahala Dobel Puasa Qadha di Bulan Syawal

Bulan Syawal memiliki keutamaan tersendiri. Selain puasa sunnah enam hari di bulan Syawal, mengganti puasa Ramadhan di bulan ini juga memiliki keutamaan yang luar biasa.

Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti puasa setahun penuh."

Mengganti puasa Ramadhan di bulan Syawal memiliki potensi pahala berlipat ganda. Hal ini karena selain mendapatkan pahala qadha puasa Ramadhan, kita juga mendapatkan pahala puasa sunnah Syawal. Namun niatnya tetap puasa Qadha Ramadhan.

“Niatnya yang fardhu saja. Niatnya mengqadha, tapi dapat puasa sunnahnya. Niatnya enggak usah didobel, enggak sah. Jadi ibu niat saja, saya niat qadha puasa,” kata Ulama sekaligus Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Senin (31/3/2025).

“Enggak usah digabung (niat puasa) sunnahnya. Akan tetapi, Allah Maha Kasih. Karena puasa Anda puasa di hari sunnah, maka dapat bonus pahala sunnah,” tuturnya menambahkan.

Berikut beberapa poin penting yang perlu diingat:

  • Niat puasa qadha Ramadhan harus diucapkan sebelum fajar.
  • Ganti puasa sesuai jumlah hari yang ditinggalkan.
  • Puasa qadha di bulan Syawal memiliki keutamaan tersendiri.
  • Jangan tunda kewajiban qadha puasa Ramadhan.
infografis Makanan dan Minuman Manis yang Tepat untuk Berbuka Puasa
Makanan dan Minuman Manis yang Tepat untuk Berbuka Puasa (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya