Liputan6.com, Jakarta Mandi junub merupakan salah satu kewajiban dalam agama Islam yang harus dilaksanakan dengan benar untuk memastikan ibadah kita sah dan diterima. Junub atau hadas besar terjadi setelah seseorang melakukan aktivitas tertentu seperti hubungan suami istri, mimpi basah, atau setelah menstruasi bagi wanita. Dalam kondisi junub, seorang Muslim tidak diperbolehkan untuk melakukan shalat, membaca Al-Qur'an, maupun ibadah lainnya yang memerlukan kesucian tubuh. Oleh karena itu, mandi junub menjadi langkah penting untuk kembali mencapai keadaan suci sebelum menjalankan ibadah.
Namun, meskipun mandi junub terlihat sederhana, terdapat tata cara dan niat yang harus diperhatikan dengan seksama. Kesalahan dalam niat atau pelaksanaan mandi junub dapat menyebabkan ibadah kita batal atau tidak sah. Oleh karena itu, memahami dengan baik panduan mengenai niat dan langkah-langkah yang benar dalam mandi junub sangat penting bagi setiap Muslim. Dengan mengetahui hal ini, kita bisa menjalankan ibadah dengan hati yang tenang dan sesuai dengan tuntunan syariat Islam.
Baca Juga
Artikel ini akan memberikan panduan lengkap mengenai tata cara mandi junub yang benar serta bacaan niat yang harus diucapkan. Selain itu, kami juga akan membahas kesalahan-kesalahan umum yang sering terjadi saat mandi junub, sehingga Anda bisa menghindarinya dan memastikan ibadah Anda tetap sah. Mari kita simak langkah demi langkah agar Anda dapat menjalankan ibadah dengan sempurna dan sesuai dengan ajaran Islam.
Advertisement
Rukun dan Tata Cara Mandi Junub
Mengutip laman Keislaman NU Online, dalam mandi janabah seseorang wajib melaksanakan dua rukun:
Pertama, niat. Yakni kesengajaan yang diungkapkan dalam hati. Bila ia mampu melafalkan juga secara lisan, hal ini lebih utama.
Contoh lafal niat tersebut adalah:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
"Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."
Dalam madzhab Syafi'i, niat harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh.
Kedua, mengguyur seluruh bagian luar badan, tak terkecuali rambut dan bulu-bulunya.
Untuk bagian tubuh yang berambut atau berbulu, air harus bisa mengalir sampai ke kulit dalam dan pangkal rambut/bulu. Tubuh diasumsikan sudah tidak mengandung najis.
Berikut tata cara mandi junub yang dianjurkan, menggabungkan sunnah dan rukun:
- Membasuh Tangan: Basuhlah tangan tiga kali hingga bersih.
- Membersihkan Kemaluan: Bersihkan kotoran di sekitar kemaluan dan bagian tubuh lainnya (ketiak, pusar, sela jari kaki) dengan tangan kiri, lalu cuci tangan kembali.
- Berwudhu: Lakukan wudhu seperti biasa.
- Membasuh Rambut: Basuh rambut hingga bersih, pastikan air sampai ke kulit kepala. Laki-laki disunnahkan memisahkan rambut, perempuan cukup membasuh tiga kali.
- Mengguyur Tubuh: Guyur seluruh tubuh dengan air bersih, mulai dari kanan lalu kiri, ulangi tiga kali.
- Menggosok Tubuh: Gosok tubuh bagian depan dan belakang sebanyak tiga kali (sunnah).
- Mencuci Kaki: Cuci kedua kaki hingga bersih.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan:
- Air harus suci dan mensucikan.
- Seluruh tubuh harus terbasuh air, termasuk rambut dan bulu.
- Mandi junub bertujuan mensucikan diri dari hadas besar, bukan sekadar membersihkan kotoran.
- Jika ragu, ulangi mandi junub.
Advertisement
Doa Setelah Mandi Junub
Setelah mandi junub, disunnahkan membaca doa:
‘أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ، وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ’
Artinya: ‘Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu menyucikan diri.’
Mandi junub merupakan kewajiban penting dalam Islam. Dengan memahami dan melaksanakan tata cara yang benar, disertai niat yang ikhlas, kita dapat mensucikan diri dan menjalankan ibadah dengan khusyuk. Semoga panduan ini bermanfaat dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Pertanyaan Umum Seputar Mandi Junub
1. Apa itu mandi junub dan kapan seseorang wajib melakukannya?
Mandi junub adalah mandi wajib yang dilakukan untuk menghilangkan hadas besar. Kewajiban ini berlaku setelah keluarnya air mani, hubungan suami istri, mimpi basah, haid, nifas, atau setelah melahirkan.
2. Apa niat mandi junub yang benar menurut Islam?
Niat mandi junub cukup diucapkan dalam hati, misalnya: "Saya niat mandi untuk menghilangkan hadas besar karena Allah Ta’ala." Bisa juga memakai versi Arab: "Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari lillahi ta’ala."
3. Apakah mandi junub harus menggunakan sabun?
Sabun tidak diwajibkan dalam mandi junub. Yang penting adalah mengalirkan air ke seluruh tubuh secara merata, termasuk rambut dan kulit.
4. Bagian tubuh mana saja yang harus dibasuh saat mandi junub?
Seluruh tubuh harus dibasuh tanpa ada bagian yang tertinggal, termasuk sela-sela jari, lipatan kulit, dan bagian tersembunyi lainnya.
5. Bolehkah mandi junub dilakukan sambil berwudhu?
Ya, bahkan sangat dianjurkan untuk berwudhu sebelum mandi junub sebagai bagian dari sunah Rasulullah SAW.
6. Apakah mandi biasa bisa menggantikan mandi junub?
Tidak. Mandi biasa tidak sah untuk menghilangkan hadas besar jika tidak disertai dengan niat dan tata cara yang sesuai dengan syariat Islam.
Advertisement
