Jika Hati Sudah Bertaut dengan Allah, Semua Indah Kata Gus Baha

Kalau kamu Iman sama Allah dan Rasul hormati tetangga, bukan pakai hukum sosial kalau baik saya baiki, kalau gak ya enggak. Berarti Anda terdikte oleh makhluk.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jun 2024, 09:30 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2024, 09:30 WIB
Gus Baha
Gus Baha (TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Menjalin hubungan yang baik dengan tetangga merupakan salah satu ajaran yang sangat ditekankan dalam agama Islam.

Hal ini diungkapkan oleh Gus Baha, seorang ulama yang terkenal dengan pemahaman agama yang humanis.

Dalam sebuah tayangan di saluran YouTube @hafizad7978, Gus Baha menegaskan bahwa hidup yang terhubung dengan Allah akan membawa kedamaian dan keindahan dalam hubungan dengan sesama, termasuk tetangga.

"Jadi kalau hidup kamu sudah bertautan dengan Allah semuanya indah," kata Gus Baha.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Jangan Terdikte Makhluk, Tapi Begini

Potret Ayudia Bing Slamet dan Ditto di Resepsi Mahalini-Rizky Febian, Sambut Tetangga Baru
Pernikahan Mahalini dan Rizky Febian digelar di outdoor di hotel bintang lima Ritz Carlton, Bali. Pancarkan pesona bak ABG, detail makeup dan gaya hijab Ayudia Bing Slamet curi perhatian. Artis berusia 33 tahun ini memang selalu tampil simpel namun tetap kece ketika berbusana. Poles bibir dengan lipstik bold, makeup Ayudia on point karena kontras dengan busana putih yang dipakainya. (Liputan6.com/IG/@langstonhues)

Gus Baha, yang juga dikenal dengan nama lengkap KH Ahmad Bahauddin Nursalim, menegaskan bahwa iman kepada Allah dan Rasul-Nya mengajarkan untuk menghormati tetangga.

Hal ini tidak semata-mata berdasarkan hukum sosial atau kebiasaan, tetapi lebih pada penghormatan kepada perintah Allah.

Baginya, jika seseorang baik kepada tetangga karena Allah, maka hubungan itu akan memiliki kedalaman spiritual yang lebih.

"Kalau kamu iman sama Allah dan Rasul hormati tetangga, bukan pakai hukum sosial kalau baik saya baiki, kalau gak ya enggak. Berarti Anda terdikte oleh makhluk, terdiktelah oleh Allah subhanahu wa taala," kata Gus Baha.

Dalam pengajarannya, Gus Baha merujuk pada tiga tingkatan tetangga yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Pertama, tetangga yang memiliki tiga hak, dia Muslim, kerabat, dan tetangga.

Kedua, tetangga yang memiliki dua hak, dia Muslim dan tetangga. Dan yang terakhir, tetangga yang memiliki satu hak, dia bukan Muslim, bukan kerabat, tetapi tetap harus diperlakukan dengan baik.


Dengan Nonmuslim Harus Baik

Cindy Fatikasari di Kanada
Cindy Fatikasari Jalan Santai di Kanada, Sudah Punya Tetangga (Sumber: Instagram/@cindyfatikasari18 dan @tengku_firmansyah)

"Dengan nonmuslim juga harus baik," ungkapnya.

Menurut Gus Baha, sikap baik terhadap tetangga tidak hanya berlaku bagi mereka yang seiman atau berkerabat, tetapi juga harus ditunjukkan kepada tetangga yang mungkin berbeda keyakinan atau tidak memiliki hubungan darah.

Ini adalah bentuk pengamalan ajaran agama yang inklusif dan memperluas cakupan kasih sayang kepada seluruh sesama manusia.

Pesan Gus Baha tentang pentingnya menjaga hubungan baik dengan tetangga menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk berlaku lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan menyebarkan pesan kedamaian dan kasih sayang kepada sesama, ia berkontribusi dalam membangun masyarakat yang harmonis dan penuh toleransi. Gus Baha juga menegaskan bahwa prinsip ini adalah bagian integral dari ajaran Islam yang sejati.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya