Tolong Dihindari, Ini 5 Perkara yang jadi Penghalang Terkabulnya Doa

Perlu kita sadari bahwa tidak semua doa yang dipanjatkan pasti terkabul. Setidaknya ada lima perkara yang dapat menjadi penghalang doa.

oleh Putry Damayanty diperbarui 03 Agu 2024, 12:30 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2024, 12:30 WIB
Berdoa
Ilustrasi Berdoa Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta - Doa merupakan salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah SWT. Doa dapat berupa permintaan atas segala harapan atau pun permohonan akan pengampunan dosa. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Mu'minun ayat 60:

وَالَّذِيْنَ يُؤْتُوْنَ مَآ اٰتَوْا وَّقُلُوْبُهُمْ وَجِلَةٌ اَنَّهُمْ اِلٰى رَبِّهِمْ رٰجِعُوْنَ

Artinya: dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan (sedekah) dengan hati penuh rasa takut (karena mereka tahu) bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya,

Tapi, kita tahu bahwa tidak semua doa terkabul. Mungkin kita sering beranggapan jika doa yang tidak terkabul itu mungkin akan diganti Allah dengan hal baik lainnya.

Namun apakah kita pernah menyadari jika tertolaknya doa tersebut sebab karena ada sebab-sebab tertentu yang menghalanginya? Mengutip dari laman NU Online, setidaknya ada 5 perkara yang dapat menjadi penghalang doa.

Hal ini sebagaimana dikemukakan Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad dalam kitabnya berjudul Nafaisul Uluwiyyah fi al-Masail al-Sufiyyah.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan ini:


1. Memakan Makanan Haram dan Mengenakan Pakaian Haram

Ilustrasi lemari pakaian
Ilustrasi lemari pakaian. (Shutterstock/Ivchenko Evgeniya)

Darah dan daging kita berasal dari apa yang kita makan. Doa orang yang darah dan dagingnya berasal dari rezeki yang haram akan merintangi doa itu sampai kepada Allah. Demikian pula apabila pakaian kita merupakan barang haram. Oleh karena itu siapapun yang menginginkan doanya diterima Allah, maka hendaklah ia menjauhkan diri dari mengkonsumsi dan memakai barang-barang haram, baik haram karena dzatnya atau karena proses mendapatkannya. 

Rasulullah saw bersabda: 

ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ

Artinya: Nabi saw menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdoa: “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.” Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan doanya? (HR. Muslim).


2. Selalu Menzalimi Orang lain

Ilustrasi perempuan mengalami perundungan, bully, dizalimi
Ilustrasi perempuan mengalami perundungan, bully, dizalimi. (Photo created by KamranAydinov on www.freepik.com)

Allah sangat memperhitungkan perbuatan zalim seseorang kepada orang lain sebagaimana hal ini dinyatakan dalam sebuah hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan dari Anas bin Malik ra berikut:

وَأَمَّا الظُّلْمُ الَّذِي لا يَتْرُكُهُ الله فَظُلْمُ الْعِبَادِ بَعْضِهِمْ بَعْضًا حَتَّى يُدَبِّرَ لِبَعْضِهِمْ مِنْ بَعْضٍ. 

Artinya: Adapun kezaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah adalah kezaliman manusia atas manusia lainnya hingga mereka menyelesaikan urusannya.

Hadits ini sangat penting untuk diperhatikan terutama bagi mereka yang merasa doa-doanya banyak yang belum dikabulkan oleh Allah selama ini. Bisa jadi penyebabnya adalah karena mereka sering berbuat zalim kepada orang lain dan belum menyelesaikannya baik secara moral seperti memohon maaf, maupun secara hukum seperti menyelesaikan masalahnya sesuai yang dijanjikan atau menurut kesepakatan bersama.  


3. Hati yang Lalai terhadap Allah

Ilustrasi kerja
Terapkan 4 cara ini supaya portofolio Anda dilirik saat melamar pekerjaan

Maksud hati yang lalai terhadap Allah adalah orang yang melupakan Allah dari kehidupan akhirat dengan meninggalkan apa yang diperintahkan dan melakukan apa yang dilarang-Nya. Kelalaian seperti ini akan menjadi rintangan bagi terkabulnya doa sebagaimana hadits Rasulullah: 

وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ لَا يَسْتَجِيْبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ

Artinya: Ketahuilah oleh kalian semua, sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari orang yang hatinya lalai (HR. at-Tirmidzi). 


4. Memutuskan Tali Silaturahim

Ilustrasi Silaturahmi Sesama Muslim
Ilustrasi Silaturahmi Sesama Muslim. Photo by Freepik

Menyambung silaturrahim adalah perintah Allah sebagaimana ditegaskan di dalam Al-Qur’an:

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفۡسٍ۬ وَٲحِدَةٍ۬ وَخَلَقَ مِنۡہَا زَوۡجَهَا وَبَثَّ مِنۡہُمَا رِجَالاً۬ كَثِيرً۬ا وَنِسَآءً۬ۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلۡأَرۡحَامَۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيۡكُمۡ رَقِيبً۬ا

Artinya: Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya, dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu (QS. An-Nisa’: 1).

Orang-orang yang memutus silaturahim sama saja dengan orang-orang yang lalai terhadap perintah Allah swt. Dengan demikian doa-doa mereka kepada Allah terkendala oleh persoalan silaturahim ini.


5. Membenci Saudaranya Sesama Muslim dan Tidak Berbicara dengan Mereka

Ilustrasi perasaan benci, tidak suka
Ilustrasi perasaan benci, tidak suka. (Image by tulyawat01 on Freepik)

Membenci kepada sesama Muslim bertentangan dengan larangan-larangan sebagaimana ditegaskan dalam hadits Rasulullah saw berikut:

لاَ تَبَاغَضُوا ، وَلاَ تَحَاسَدُوا ، وَلاَ تَدَابَرُوا ، وَكُونُوا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا ، وَلاَ يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثِ لَيَالٍ

Artinya: Janganlah kalian saling membenci, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling memutuskan hubungan. Wahai hamba-hamba Allah, hendaklah kalian bersaudara. Seorang Muslim tidaklah dihalalkan untuk mendiamkan sesama Muslim lebih dari tiga hari (HR. Al-Bukhari dan Muslim). 

Membenci sesama Muslim hingga putus komunikasi selama tiga hari saja sudah merupakan pelanggaran terhadap ajaran agama. Hal itu karena menunjukkan lalainya hati dari menaati perintah-perintah dan larangan-larangan Allah swt yang bisa berakibat tertolaknya doa hingga Allah tidak mengabulkannya. 

Demikianlah kelima perkara yang dapat merintangi terkabulnya doa kepada Allah. Semoga kita termasuk orang-orang yang terhindar dari kelima perkara tersebut sehingga doa-doa kita yang baik dapat diterima dan dikabulkan Allah swt.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya