Menurut Gus Baha Hidup Itu Tidak Jelas, Hanya Ini yang Pasti

Gus Baha menyatakan hidup ini bukan tentang mencari kepastian duniawi, karena ketidakjelasan.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Agu 2024, 01:30 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2024, 01:30 WIB
Gus Baha
Gus Baha (TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Hidup ini sering kali dianggap tidak jelas dan penuh dengan ketidakpastian. Namun, dalam pandangan tasawuf, hanya ada satu kepastian mutlak yaitu Allah SWT.

Ketidakpastian dalam hidup manusia mencakup berbagai aspek seperti rezeki, jodoh, umur, dan berbagai kejadian yang terjadi sehari-hari. Semua hal ini berada di luar kendali manusia dan sering kali membawa kebingungan serta ketidakpastian.

Namun, Allah SWT adalah satu-satunya yang Maha Pasti, Maha Mengetahui, dan Maha Mengatur segala sesuatu. Dalam konteks ini, penting bagi setiap individu untuk selalu mengembalikan segala urusan dan ketidakpastian hidup kepada Allah SWT.

Menyoal hal ini, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha memiliki pandangannya tentang kehidupan yang tidak menentu dan bagaimana hanya Allah Subhanahu wa Ta'ala yang memiliki kepastian.

"Hidup ini enggak jelas, yang jelas hanya Allah Subhanahu wa Ta'ala," ujar Gus Baha, dikutip dari tayangan video pendek Yotube kanal @PLATKA-production.

Ia menjelaskan bahwa dalam ilmu tasawuf, ada sebuah prinsip penting yang perlu dipahami, yaitu "Qulillahu tsumma dzarhum fii khaudhihim yal'abuun."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Utamakan Allah SWT

Ilustrasi kitab Allah Swt.
Ilustrasi kitab Allah SWT. (Image by chandlervid85 on Freepik)

Menurut Gus Baha, prinsip ini mengajarkan kita untuk kembali kepada Allah dan membiarkan mereka yang terjebak dalam permainan duniawi untuk terus berbuat seperti biasa.

Ia menekankan bahwa kita harus selalu mengutamakan Allah dalam segala hal yang kita lakukan. "Sudahlah kembali ke Allah berteman orang kecil ya karena perintah Allah," katanya.

Dalam konteks ini, berteman dengan orang-orang yang kurang mampu atau memiliki kedudukan rendah adalah bentuk ketaatan kepada perintah Allah.

Gus Baha melanjutkan dengan menjelaskan bahwa perintah Allah untuk memuliakan orang kecil harus dilakukan dengan niat yang ikhlas. "Kalau karena perintah Allah pasti inginnya ikram atau memuliakan," jelasnya.

Ini menunjukkan bahwa niat kita dalam berinteraksi dengan orang-orang tersebut harus murni karena Allah, bukan karena kepentingan pribadi atau ekspektasi duniawi.

Di sisi lain, Gus Baha juga mengingatkan pentingnya berteman dengan orang-orang yang memiliki kedudukan tinggi atau berpengaruh. "Berteman orang besar juga karena perintah Allah supaya gak hasud," tambahnya.

Dalam hal ini, Gus Baha menegaskan bahwa berteman dengan orang besar juga harus dilandasi oleh niat karena Allah, untuk menghindari perasaan iri hati atau hasud.

Dalam menjalani kehidupan, Gus Baha mengajak umat untuk selalu kembali kepada ajaran Allah dalam setiap aspek hidup. Hal ini penting agar kita tidak terjebak dalam permainan duniawi yang penuh dengan ketidakpastian. "Kembali ke Allah dalam setiap tindakan kita," kata Gus Baha.


Hal Ini Sangat Penting Menurut Gus Baha

Ilustrasi mesjid dengan tulisan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW
Ilustrasi mesjid dengan tulisan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Foto: Abdullah Oguk/Unsplash.com

Dengan cara ini, kita akan menemukan kepastian dan kedamaian dalam hidup.

Gus Baha juga menekankan bahwa ketidakpastian hidup adalah hal yang tidak bisa dihindari. Namun, dengan selalu kembali kepada Allah, kita akan mendapatkan panduan dan ketenangan hati.

"Hidup ini memang penuh ketidakpastian, tetapi Allah selalu memberikan kepastian dan kedamaian," ujar Gus Baha.

Pentingnya menjaga niat yang ikhlas dalam setiap tindakan juga menjadi fokus utama Gus Baha. Ia mengingatkan bahwa niat yang tulus adalah kunci untuk menjalani hidup dengan baik dan mendapatkan ridha dari Allah.

"Niat yang ikhlas dan tulus dalam setiap tindakan kita adalah hal yang sangat penting," katanya.

Dalam ceramahnya, Gus Baha juga memberikan nasihat agar umat tidak terjebak dalam perasaan negatif seperti iri hati. Dengan berteman dengan orang-orang besar atau kecil dengan niat karena Allah, kita akan terhindar dari perasaan hasud dan lebih fokus pada kepentingan spiritual.

"Hindari perasaan iri hati dengan selalu menjaga niat karena Allah," tegasnya.

Gus Baha mengajak umat untuk selalu berlindung kepada Allah dari segala bentuk godaan duniawi. Dengan perlindungan Allah, kita akan lebih mampu menghadapi segala ketidakpastian hidup.

Perlu ada pemahaman yang mendalam tentang bagaimana menjalani hidup dengan selalu kembali kepada Allah. Menurut Gus Baha, hanya dengan menggantungkan harapan kepada Allah, kita akan menemukan ketenangan dan kepastian dalam kehidupan.

Gus Baha juga menegaskan bahwa hidup ini bukanlah tentang mencari kepastian duniawi, melainkan tentang bagaimana kita menjalani kehidupan dengan niat yang benar dan mendapatkan ridha dari Allah.

"Hidup ini bukan tentang kepastian duniawi, tetapi tentang menjalani hidup dengan niat yang benar," ujar Gus Baha.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya