Liputan6.com, Jakarta - Seorang istri harus mematuhi suami. Ini merupakan kewajiban baginya setelah menikah selagi perintah itu bukan hal yang dilarang oleh agama.
Istri yang patuh terhadap suami, memenuhi haknya, maka akan dihadiahkan surga untuknya. Ini sebagaimana disebutkan dalam sabda Nabi Muhammad SAW dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha.
Advertisement
“Wanita mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk surga.” (H.R. Tirmidzi no. 1161 dan Ibnu Majah no. 1854)
Advertisement
Baca Juga
Prof Musthofa Al Bugho dalam karyanya Nuzhatul Muttaqin menjelaskan bahwa maksud hadis di atas adalah wanita yang memperhatikan kewajiban terhadap suaminya selama di dunia sampai suaminya ridha, ketika ia meninggal maka akan dijamin surga.
Dalam melayani suami, seorang istri harus berhati-hati agar perbuatannya tidak menjadi dosa. Sebab, ada dosa istri yang dibenci Allah gegara cara melayaninya kepada suami.
Dosa istri kepada suami yang dibenci Allah pernah dibahas oleh Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yabya. Buya Yahya membahas ini ketika mendapat pertanyaan dari jemaahnya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Allah Tidak Senang Hamba-Nya Berbuat Dosa
Sebelum membahas dosa istri yang dibenci Allah, Buya Yahya menyinggung dosa secara umum. Ia menuturkan bahwa pada dasarnya Allah SWT benci dan tidak senang dengan hamba-Nya yang berbuat dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar.
Dosa sekecil apapun jangan dianggap remeh. Sebab, dosa besar itu adalah ketika meremehkan dosa-dosa kecil sehingga tidak menyadari ia melakukan dosa tersebut.
“Karena dia tidak menyadari (akan) sering melakukan dosa itu berulang-ulang, itu bahaya sekali,” kata Buya Yahya, dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Selasa (13/8/2024).
Advertisement
Inilah Dosa Besar Istri kepada Suami
Adapun dosa besar seorang istri adalah durhaka pada sang suami. Pun dosa suami yang paling besar adalah dzalim pada istrinya.
“Maka, pastikan Anda adalah mitra yang baik dengan suami untuk membangun rumah tangga yang indah dan bahagia,” ujarnya.
Rumus membangun rumah tangga yang bahagia menurut Buya Yahya adalah sederhana. Yakni menghilangkan keinginan untuk menuntut terhadap pasangan, siapkan diri untuk mengabdi pada pasangan, dan perbanyak kesabaran untuk menghadapi berbagai tantangan.
“Rumah tangga itu pasti indah kalau orang punya rumusnya. Ngapain juga ribut-ribut. Kalau dia marah kepada Anda, bisa jadi Anda memang layak dimarahi. Kalau ternyata Anda tidak layak dimarahi, alhamdulillah dia salah paham. Pun juga suami Anda, maafkan,” tuturnya.
Pesan Buya Yahya
Buya Yahya berpesan, agar tidak menimbulkan dosa besar istri yang dibenci Allah SWT, maka teruslah mengabdi pada suami. Jangan menuntut pada suami. Syukuri saja apa yang telah suami berikan.
“Kalau hidupnya sudah nuntut, gak akan bahagia sepanjang waktu. Semula gaji suaminya Rp1 juta, maka dia nuntut tas seharga Rp25 ribu. Di saat gajinya jadi Rp10 juta, minta tas yang seharga Rp250 ribu. Tersiksa perempuan penuntut itu, hidupnya tersiksa, gak akan puas dia,” Buya Yahya mencontohkan.
“Akan tetapi, kalau mensyukuri pemberian suami, masya Allah indah. Dengan sisi lain suami yang baik adalah yang bisa menghormati. Jangan mentang-mentang istrinya yang terima apa adanya lalu Anda pelit sekali, Anda gak tau diri,” pungkasnya.
Wallahu ‘alam.
Advertisement