Pesan Mendalam Buya Yahya, Hidup Jangan jadi Benalu

Jangan jadi benalu! Buya Yahya ingatkan ancaman bagi yang suka mengganggu orang lain.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Agu 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2024, 08:30 WIB
Buya Yahya
Buya Yahya (TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Benalu adalah tanaman parasit yang menempel pada pohon inangnya untuk menyerap nutrisi. Benalu sering kali melemahkan dan bahkan membunuh inang tersebut.

Secara metaforis, benalu juga menggambarkan seseorang atau sesuatu yang mengambil keuntungan dari orang lain tanpa memberi kontribusi balik, merugikan dan membebani pihak yang dimanfaatkan.

Baik dalam alam maupun kehidupan sosial, benalu menciptakan ketidakseimbangan yang dapat merusak lingkungan atau hubungan.

Buya Yahya, ulama yang dihormati dengan ceramah-ceramahnya yang tegas namun penuh kasih sayang, baru-baru ini menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menjadi orang beriman yang tidak mengganggu orang lain.

Mengutip ceramah yang diunggah di kanal YouTube @SahabatBuyaYahyaOfficial, ia menekankan bahwa hidup yang baik adalah hidup yang tidak menyusahkan orang lain.

"Jadi orang beriman itu enggak ganggu orang lain. Pastikan hidup Anda seperti itu," ujar Buya Yahya di hadapan para jamaahnya.

Ia menjelaskan bahwa sikap saling mengganggu dan membuat orang lain kesulitan adalah tanda bahwa seseorang belum sepenuhnya memahami esensi keimanan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Jadi Benalu Ancamannya Serius

Bikin Rugi Perusahaan Rp 371 Milliar, Pelaku Gunakan Teknologi Deepfake
ilustrasi merugikan oprang lain//Photo: Pixabay

Buya Yahya mengingatkan bahwa seorang mukmin seharusnya menjadi sosok yang membawa kebaikan dan kenyamanan bagi orang di sekitarnya.

"Setiap kita singgung hidup kita, jangan repoti orang, hidup kita jangan jadi benalu, apalagi bikin sakit orang," lanjutnya.

Buya Yahya juga menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW memberikan ancaman keras bagi mereka yang hidupnya hanya menimbulkan masalah bagi orang lain.

Ia mengutip hadis yang menegaskan bahwa mereka yang menyusahkan orang lain akan dijauhkan dari surga.

"Mana ada Surga untuk orang begini? Ini ancaman dari Nabi yang sangat jelas," katanya, menekankan bahwa perilaku yang merugikan orang lain bisa membawa seseorang kepada kesudahan yang buruk di akhirat.

Selain itu, Buya Yahya mengajak umat Islam untuk selalu melakukan introspeksi diri, memastikan bahwa setiap tindakan dan keputusan yang diambil tidak merugikan orang lain.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama, baik itu dalam keluarga, lingkungan kerja, maupun masyarakat luas.

Ini yang akan Terjadi jika jadi Benalu

Bikin Rugi Perusahaan Rp 371 Milliar, Pelaku Gunakan Teknologi Deepfake
ilustrasi merugikan orang lain dengan berbagai cara Sumber: Odditycentral // Photo: Riki32/Pixabay

"Lihat sesuatu yang menjadikan orang tidak indah itu diancamkan neraka," tegasnya lagi, menunjukkan betapa pentingnya menjaga harmoni dalam kehidupan bermasyarakat.

Dalam ceramahnya, Buya Yahya juga memberikan contoh-contoh konkret tentang bagaimana seseorang bisa menjadi benalu dalam kehidupan orang lain, seperti dengan selalu bergantung pada orang lain tanpa usaha mandiri, atau dengan menyebarkan fitnah dan kebohongan.

"Hidup kita jangan jadi benalu, jangan sampai kita membebani orang lain," ujarnya.

Buya Yahya juga menekankan bahwa hidup yang baik adalah hidup yang penuh dengan rasa syukur dan usaha untuk memberikan manfaat kepada orang lain.

Ia mencontohkan bahwa dengan membantu orang lain dan tidak menambah beban hidup mereka, seseorang akan mendapatkan keberkahan dalam hidupnya.

"Orang yang memberi manfaat kepada orang lain, Allah akan melapangkan rezekinya," kata Buya Yahya, mengutip salah satu ajaran Islam.

Buya Yahya Kembali mengingatkan bahwa semua amal baik yang dilakukan akan sia-sia jika niatnya tidak ikhlas. Ia menjelaskan bahwa banyak orang yang berbuat baik hanya untuk mendapatkan pujian dari manusia, bukan karena ingin mendapatkan ridha Allah.

"Orang yang niatnya tidak tulus, amalnya tidak akan diterima oleh Allah," ungkapnya, menambahkan bahwa niat yang ikhlas adalah kunci utama dalam setiap perbuatan baik.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya