Tawakal itu Bukan Meninggalkan Usaha, Cara yang Benar Begini Menurut Syekh Ali Jaber

Syekh Ali Jaber menyatakan tawakal bukan bersandar pada kemampuan diri, ini penjelasan dan tipsnya

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Agu 2024, 09:30 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2024, 09:30 WIB
Kronologi Meninggalnya Syekh Ali Jaber
Foto Syekh Ali Jaber Credit: dream.co.id

Liputan6.com, Jakarta - Secara umum arti tawakal adalah menyerahkan segala perkara dan usaha kepada Allah SWT, serta berserah diri sepenuhnya kepada Allah terhadap segala ketentuan-Nya untuk mendapatkan kemaslahatan atau menolak kemudaratan.

Syekh Ali Jaber dalam salah satu ceramahnya semasa hidup pernah berkisah tentang tips tawakal. Salah satunya tayang di kanal YouTube @syekhalijaberindonesia dikutip Jumat (16/08).

Di awal video pendek tersebut, Syekh Ali menekankan pentingnya tawakal bagi setiap mukmin. Menurutnya, tawakal bukan sekadar bersandar pada kemampuan diri, melainkan juga menggantungkan hati sepenuhnya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Orang mukmin yang benar-benar tawakal akan selalu mengingat bahwa usaha hanyalah bagian dari ikhtiar, namun hasilnya tetap berada di tangan Allah," ujar Syekh Ali Jaber.

Syekh Ali Jaber juga menjelaskan bahwa tawakal bukan berarti meninggalkan usaha, tetapi harus diiringi dengan keyakinan kuat bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah.

"Tawakal itu bukan meninggalkan usaha, melainkan berusaha dengan sungguh-sungguh sambil menyerahkan hasilnya kepada Allah," katanya.

Dalam ceramah tersebut, Syekh Ali Jaber mengingatkan agar umat Islam tidak hanya mengandalkan kecerdasan dan kemampuan pribadi dalam menjalani hidup.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Begini Mukmin Sejati

Ilustrasi memanjatkan doa
Ilustrasi memanjatkan doa. (Photo Copyright by Freepik)

Menurutnya, seorang mukmin sejati akan selalu memohon pertolongan dan bimbingan Allah dalam setiap langkahnya.

"Kita tidak boleh sombong dengan kecerdasan kita, karena segala sesuatu bisa terjadi hanya dengan izin Allah," tambahnya.

Syekh Ali Jaber juga menekankan pentingnya doa dalam mencapai tawakal yang sejati. Ia mengingatkan bahwa doa adalah wujud ketergantungan seorang hamba kepada Tuhannya.

"Doa adalah senjata seorang mukmin. Dengan berdoa, kita menunjukkan bahwa kita benar-benar membutuhkan Allah dalam setiap urusan kita," kata Syekh Ali Jaber.

Lebih lanjut, Syekh Ali Jaber menyampaikan bahwa orang yang bertawakal tidak akan mudah putus asa. Menurutnya, keyakinan kepada Allah akan membuat seorang mukmin tetap tegar menghadapi segala ujian hidup.

"Orang yang tawakal akan selalu optimis, karena ia yakin Allah tidak akan meninggalkannya," ucapnya.

Dalam ceramah tersebut, Syekh Ali Jaber juga menyoroti bahaya dari sikap sombong dan terlalu percaya diri yang berlebihan. Menurutnya, sikap seperti ini bisa menjauhkan seseorang dari rahmat Allah.

"Jangan sampai kita merasa mampu mengatasi segala sesuatu tanpa Allah. Itu adalah bentuk kesombongan yang bisa merusak iman kita," jelasnya.


Ajakan Syekh Ali Jaber

Ilustrasi introvert, diam, kesepian, diri sendiri, merenung
Ilustrasi introspeksi diri. (Image By freepik)

Syekh Ali Jaber mengajak umat Islam untuk senantiasa introspeksi diri dan meningkatkan kualitas tawakal dalam kehidupan sehari-hari.

Ia menekankan bahwa tawakal yang sejati akan membawa ketenangan dan keberkahan dalam hidup. "Hati yang bersandar kepada Allah akan selalu tenang, karena ia tahu bahwa Allah adalah sebaik-baik pelindung," ujarnya.

Syekh Ali Jaber juga berbicara tentang pentingnya menjaga keikhlasan dalam setiap amal ibadah. Menurutnya, ikhlas adalah kunci diterimanya amal di sisi Allah.

"Jangan sampai amal kita rusak karena tidak ada keikhlasan. Tawakal dan ikhlas adalah dua hal yang harus berjalan beriringan," katanya.

Di tengah ceramah, Syekh Ali Jaber mengingatkan agar umat Islam tidak mudah tergoda dengan kenikmatan dunia yang bisa melalaikan dari tawakal.

Menurutnya, harta dan kekayaan dunia tidak akan ada artinya jika tidak disertai dengan rasa syukur dan tawakal kepada Allah.

"Jangan sampai harta dunia membuat kita lupa bahwa hanya Allah yang mampu memberi dan mengambilnya kapan saja," tegasnya.

Syekh Ali Jaber juga menggarisbawahi pentingnya menjaga hati agar tetap bersih dari penyakit hati seperti iri, dengki, dan sombong.

Ia menegaskan bahwa hati yang bersih akan mudah bertawakal kepada Allah. "Hati yang bersih adalah syarat utama untuk bisa bertawakal dengan baik," jelasnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya