Liputan6.com, Jakarta - Seorang yang melakukan hubungan intim tanpa ikatan pernikahan, maka dihukumi zina. Zina dalam Islam termasuk perbuatan yang dilarang oleh syariat. Dosa besar bagi yang melakukannya.
Kita sebagai umat Islam tentunya harus menghindari perbuatan zina, sebagaimana Allah SWT berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًا
Artinya: "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32)
Advertisement
Baca Juga
Dari berbagai tafsir, ayat ini mengingatkan umat Islam agar jangan mendekati sesuatu yang akan mengakibatkan zina. Mendekatinya pun harus dihindari, apalagi melakukan zina secara murni.
Dalam YouTube Adi Hidayat Official, ada seorang jemaah Ustadz Adi Hidayat (UAH) bertanya. “Bagaimana caranya agar kita terhindar dari zina, dan apakah kalau saya bertaubat dari dosa zina saya yang lalu bisa diampuni Allah SWT?" tanya jemaah tersebut, dikutip Jumat (20/9/2024).
Apa jawaban UAH terkait pertanyaan tersebut? Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Penjelasan UAH tentang Dosa Zina
UAH meminta muslim yang pernah berbuat zina agar tidak putus asa dengan rahmat Allah SWT. Sepanjang kita bertaubat, Allah SWT akan mengampuni dosa zina seluruhnya. UAH kemudian mengutip firman Allah SWT berikut.
قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًاۗ اِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas (dengan menzalimi) dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang’." (Q.S Az-Zumar: 53)
"(Ayat) ini kan turun ketika ada seorang yang bertaubat dari dosa-dosa besar, bahkan ada yang menyebutkan dari zina," jelas UAH.
Advertisement
Allah Suka dengan Orang yang Taubat
Allah sangat menyukai orang yang bertaubat dan berusaha mendekat kepada-Nya, dan Allah pun akan memberikan jalan taubat untuk hambanya sampai titik terakhir yaitu ketika nyawa di ujung kerongkongan.
"Semua punya kesempatan untuk kembali. Saya sering katakan, Allah sangat mencintai para pelaku maksiat yang gemar bertaubat dibandingkan orang sholeh yang tidak pernah merasa salah," ujar UAH.
UAH mengingatkan bahwa semua orang punya kesempatan yang sama untuk menjadi baik dan dimuliakan Allah SWT.
Semoga kita semua diberikan kesempatan untuk berbuat baik dan berusaha untuk konsisten pada nilai-nilai kebaikan. Wallahu a’lam.