Liputan6.com, Jakarta - Neraka merupakan tempat siksaan yang tidak terbayangkan. Keberadaan neraka menjadi peringatan keras bagi umat manusia mengenai balasan yang akan diterima atas segala perbuatan buruk mereka di dunia.
Siksa neraka itu sendiri bervariasi, mulai dari yang sangat berat hingga yang dianggap lebih ringan, namun tetap menakutkan.
Penjelasan mengenai siksaan di neraka yang dianggap ringan, disampaikan oleh Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya. Buya Yahya mengungkapkan bagaimana bentuk siksaan yang dianggap paling ringan di neraka, namun tetap mengerikan.
Advertisement
Dikutip dari tayangan video tersebut, Buya Yahya menjelaskan bahwa siksaan yang paling ringan di neraka adalah ketika seseorang diperintahkan untuk memakai sandal. Namun, sandal tersebut bukan sandal biasa, melainkan sandal yang terbuat dari api neraka yang sangat panas. Sandal tersebut akan memberikan siksaan yang luar biasa bagi orang yang memakainya.
"Di neraka itu, yang paling ringan siksanya adalah jika seseorang disuruh memakai sandal. Tetapi sandal ini bukan sembarang sandal, melainkan sandal yang terbuat dari api neraka," ujar Buya Yahya, dinukil dari tayangan video di kanal YouTube @buyayahyaofficial.
Menurut Buya Yahya, mereka yang disiksa dengan memakai sandal ini adalah mereka yang dosanya dianggap ringan dibandingkan dengan dosa besar seperti meninggalkan salat, zina, atau makan riba. Namun, meskipun dosanya dianggap lebih ringan, siksaan yang diterima tetap sangat pedih dan mengerikan.
"Setelah diperintahkan memakai sandal tersebut, api dari sandal itu akan langsung membakar kaki orang yang mengenakannya," lanjut Buya Yahya. Sandal yang terbuat dari api neraka itu sangat panas, sehingga orang yang memakainya akan merasakan sensasi terbakar yang luar biasa.
Selain membakar kaki, panas dari sandal api tersebut juga akan menyebar ke bagian tubuh lainnya, terutama kepala.
"Ubun-ubun kepala orang tersebut bisa mendidih karena panasnya sandal api itu," ungkap Buya Yahya.
Gambaran ini jelas menunjukkan betapa pedihnya siksaan yang diterima meskipun dosanya tidak sebesar dosa-dosa besar lainnya.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Gara-gara Dosa Kecil
Dalam penjelasan ini, Buya Yahya mengingatkan bahwa setiap perbuatan, sekecil apapun, akan mendapatkan balasan yang setimpal di akhirat. "Meskipun dosa itu tampak kecil, tetap saja ada balasan yang sangat besar. Ini adalah pengingat bagi kita semua agar selalu menjaga amal perbuatan," jelas Buya Yahya.
Lebih lanjut, Buya Yahya mengingatkan umat Islam untuk tidak meremehkan dosa-dosa kecil. "Jangan anggap remeh dosa kecil. Setiap dosa tetap harus dihindari. Kita tidak pernah tahu apa balasan yang akan diterima di akhirat," tambah Buya Yahya. Penekanan ini sangat penting, karena seringkali umat Islam lebih fokus pada dosa besar dan mengabaikan dosa-dosa kecil.
Dengan penjelasan tersebut, Buya Yahya mengajak umat Islam untuk selalu menjaga diri dan memperbaiki amal perbuatan mereka. Salah satu cara untuk menghindari siksa neraka adalah dengan memperbanyak amal ibadah, menjaga salat, dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan.
Tobat, menurut Buya Yahya, juga menjadi salah satu jalan untuk menghapus dosa. "Jika kita telah melakukan dosa, segera bertobat. Tobat adalah cara untuk menghapus dosa dan membersihkan diri," ujar Buya Yahya. Ini menjadi pengingat bahwa Allah selalu menerima tobat hamba-Nya yang sungguh-sungguh.
Buya Yahya menegaskan bahwa hidup di dunia ini hanya sementara, sedangkan kehidupan akhirat adalah kehidupan yang abadi. "Hidup kita di dunia ini hanya sementara, tapi kehidupan akhirat adalah kehidupan yang abadi. Oleh karena itu, setiap perbuatan kita di dunia akan dihitung dan mendapat balasan," katanya.
Setiap amal perbuatan kita, baik itu besar maupun kecil, akan mendapatkan balasan yang setimpal di akhirat. "Jangan sia-siakan hidup kita di dunia ini. Lakukan yang terbaik agar kita bisa selamat dari siksa neraka," tegas Buya Yahya dalam ceramahnya.
Â
Advertisement
Menghindari Siksa Neraka
Dalam akhir ceramahnya, Buya Yahya mengajak semua umat Islam untuk memperbaiki diri dan menjaga hubungan dengan Allah. "Jaga hubungan dengan Allah, selalu beribadah dengan ikhlas, dan jauhi segala bentuk kemaksiatan," ujarnya. Ini adalah cara terbaik untuk menghindari siksaan di neraka.
Selain itu, Buya Yahya juga mengingatkan agar umat Islam senantiasa menjaga diri dari segala bentuk dosa dan selalu berusaha untuk hidup sesuai dengan tuntunan agama. "Semoga kita semua diberi kekuatan untuk menghindari siksa neraka dan diberikan keselamatan di akhirat," doa Buya Yahya.
Dalam penutupan ceramahnya, Buya Yahya menekankan bahwa setiap umat Islam harus selalu waspada terhadap perbuatan mereka. "Marilah kita memperbaiki amal perbuatan kita. Jangan sampai kita terjerumus ke dalam siksa neraka hanya karena kelalaian kita di dunia," pesan Buya Yahya.
Ceramah ini memberikan banyak pelajaran bagi umat Islam, terutama dalam hal menjaga amal perbuatan dan memperbaiki diri. "Semoga kita semua bisa terhindar dari siksa neraka dan mendapatkan kehidupan yang bahagia di akhirat," ujar Buya Yahya dengan penuh harapan.
Akhirnya, Buya Yahya mengingatkan kita semua untuk tidak menunda-nunda perbaikan diri dan selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. "Jangan menunggu sampai terlambat untuk memperbaiki diri. Marilah kita semua berusaha untuk hidup lebih baik," tutup Buya Yahya dengan penuh doa.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul