Liputan6.com, Jakarta - KH Abdul Hamid, atau yang lebih dikenal sebagai Mbah Hamid, adalah seorang ulama dan pendakwah terkemuka dari Pasuruan, Jawa Timur. Sebagai pengasuh pondok pesantren, Mbah Hamid Pasuruan telah mengabdikan hidupnya untuk pengembangan agama Islam di kota tersebut.
Kiprah beliau dalam membimbing umat tak hanya dikenal di kalangan santri, tetapi juga oleh masyarakat luas yang mengagumi kebijaksanaan dan keberkahan dalam ajaran-ajarannya.
Advertisement
Seiring dengan pengaruhnya yang luas, Mbah Hamid juga dikenal memiliki berbagai kisah tentang karomah atau keajaiban spiritual yang menakjubkan. Salah satu cerita yang menjadi pembicaraan banyak orang adalah peristiwa yang melibatkan seorang tukang togel yang bertobat berkat bimbingan Mbah Hamid. Kisah ini tidak hanya menarik, tetapi juga mengandung pesan mendalam tentang perubahan dan pertobatan.
Advertisement
Menurut sumber dari video yang dikutip dari kanal YouTube @Fakta_Bray, cerita ini bermula ketika seorang pria yang bekerja sebagai penjudi atau pemain judi togel datang kepada Mbah Hamid.
Ia meminta nomor togel kepada Kiai Hamid, sebuah permintaan yang biasa dilakukan oleh banyak orang yang mencari cara cepat untuk memperoleh uang melalui perjudian. Namun, Mbah Hamid memberikan respons yang tak terduga.
Kiai Hamid tidak langsung menanggapi permintaan tersebut dengan menolak atau mengutuknya. Sebaliknya, beliau memberi nomor togel tersebut dengan sebuah syarat yang tak lazim. Jika pria itu berhasil menang, ia harus membawa uang hasil kemenangan tersebut untuk diserahkan langsung kepada Mbah Hamid.
Beberapa waktu setelah itu, pria tersebut benar-benar memenangkan togel dengan nomor yang diberikan Kiai Hamid. Tanpa ragu, ia pun menepati janji dan membawa uang hasil perjudian itu ke hadapan Mbah Hamid. Sesampainya di hadapan sang Kiai, pria tersebut menyerahkan uang yang dimaksud.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Cara Mbah Hamid yang Luar Biasa
Di sinilah keajaiban terjadi. Mbah Hamid mengambil uang tersebut dan memasukkannya ke dalam sebuah bejana. Kemudian, beliau meminta pria itu untuk melihat apa yang ada di dalam bejana tersebut. Ketika pria itu melihat, ia terkejut. Uang yang tadinya tampak normal, kini berubah menjadi darah dan belatung yang menjijikkan.
Dengan penuh hikmah, Mbah Hamid kemudian bertanya kepada pria tersebut, "Apakah kamu tega memberi makan anak dan istrimu dengan darah dan belatung?" Kalimat tersebut mengguncang hati pria itu. Menyaksikan apa yang terjadi dengan uang yang ia bawa, pria itu pun menangis tersedu.
Dalam momen tersebut, Mbah Hamid tidak menghujat atau mengutuk. Sebaliknya, beliau mengajarkan pentingnya kejujuran dan bertobat dari perbuatan yang salah. Tanpa ada kata-kata kasar, Mbah Hamid berhasil menggugah hati pria itu untuk meninggalkan kebiasaan berjudi yang telah merusak hidupnya.
Proses pertobatan pria tersebut tidak hanya berakhir dengan menangis di hadapan Mbah Hamid. Ia akhirnya sadar akan kesalahannya dan bertekad untuk berubah. Dalam hatinya, ia merasa dipenuhi rasa penyesalan dan keinginan untuk memperbaiki hidupnya dengan jalan yang benar.
Cerita ini bukan hanya sekadar kisah tentang seorang tukang togel yang bertobat, tetapi juga menggambarkan betapa besar pengaruh Mbah Hamid dalam membimbing orang untuk kembali ke jalan yang benar. Beliau selalu terbuka untuk menerima siapapun, tanpa memandang latar belakang atau profesi mereka, dan memberikan pencerahan melalui pendekatan yang penuh kasih sayang.
Melalui kisah ini, kita bisa melihat bagaimana Mbah Hamid mampu menggunakan karomahnya untuk mendidik dan memberikan pemahaman kepada orang lain dengan cara yang sangat manusiawi. Keajaiban yang beliau tunjukkan bukanlah untuk membuat orang takut, tetapi untuk membuka hati mereka agar kembali kepada Tuhan.
Dalam dunia yang semakin terjerat oleh dosa dan kesalahan, kisah-kisah seperti ini mengingatkan kita tentang pentingnya memberi kesempatan kedua kepada orang yang ingin berubah. Mbah Hamid tidak hanya menjadi panutan dalam agama, tetapi juga menjadi contoh nyata tentang bagaimana seseorang bisa berubah berkat bimbingan seorang guru yang penuh kasih.
Cerita ini menjadi salah satu contoh bagaimana Kiai Hamid menggunakan karomah untuk mendidik masyarakat dan membuat mereka sadar akan bahaya perjudian. Kebaikan hati beliau dalam menerima orang dari berbagai latar belakang dan membimbing mereka menuju kebenaran patut dihargai.
Advertisement
Tak Menghukum dan Tak Mengutuk, tapi Urusan Selesai
Cerita ini juga mengajarkan kita tentang betapa pentingnya untuk berhati-hati dalam menjalani hidup dan menjauhi perbuatan yang dapat merusak diri kita. Judi, meskipun sering dianggap sebagai cara mudah untuk mendapatkan uang, pada kenyataannya hanya membawa kesengsaraan dan kehancuran.
Mbah Hamid melalui kisah ini menunjukkan bahwa pertobatan itu tidak hanya datang dari kata-kata, tetapi juga dari pemahaman mendalam tentang akibat yang ditimbulkan oleh perbuatan kita. Dalam kasus pria penjudi itu, pemahaman tentang bagaimana uang yang diperoleh dengan cara yang salah bisa berubah menjadi sesuatu yang sangat menjijikkan, membukakan matanya akan bahaya yang selama ini ia abaikan.
Sikap Mbah Hamid yang tidak menghukum atau mengutuk, melainkan memberi kesempatan untuk bertaubat, menjadikan beliau sebagai contoh ulama yang bijaksana. Mbah Hamid bukan hanya berperan sebagai pengajar agama, tetapi juga sebagai penasihat hidup yang dapat membantu seseorang keluar dari kesulitan dengan penuh kasih sayang.
Kisah seperti ini tentunya menjadi inspirasi bagi kita semua untuk tidak cepat menghakimi orang lain, melainkan memberi mereka kesempatan untuk berubah. Kebaikan dan keteladanan yang ditunjukkan Mbah Hamid menjadi contoh bagaimana seorang ulama bisa memberikan pengaruh besar terhadap masyarakat di sekitarnya.
Sebagai pengasuh pondok pesantren yang dikenal oleh banyak orang, Mbah Hamid selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam mendidik umat. Tidak hanya melalui ceramah, tetapi juga melalui tindakan nyata yang memberikan efek jangka panjang terhadap kehidupan spiritual seseorang.
Peran ulama seperti Mbah Hamid sangat penting dalam menjaga agar umat tidak terjerumus dalam perbuatan dosa yang dapat merugikan diri mereka sendiri dan orang lain. Keberadaan beliau sebagai pengasuh pondok pesantren menjadi tempat bagi banyak orang untuk mendapatkan pencerahan dan bimbingan dalam menjalani hidup dengan benar.
Kisah ini juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya iman dan kepercayaan kepada Tuhan dalam setiap aspek kehidupan. Tidak ada jalan pintas yang benar-benar membawa kebahagiaan, dan setiap tindakan yang kita lakukan haruslah sesuai dengan ajaran agama dan moral yang baik.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul