Liputan6.com, Jakarta - Penceramah Muhammadiyah, Ustadz Adi Hidayat (UAH), menjelaskan dengan mendalam tentang perintah berhijab atau jilbab bagi perempuan dalam Islam. Penjelasan ini memberikan gambaran hikmah di balik aturan tersebut yang bertujuan melindungi, menghormati, dan memberikan manfaat yang luar biasa bagi muslimah.
Dalam salah satu ceramahnya yang dikutip dari kanal YouTube @hasuriaceng8823, UAH menguraikan bahwa jilbab bukan hanya pakaian, melainkan wujud kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya.
Advertisement
"Perempuan berjilbab itu hikmahnya banyak. Kalau kita bahas suatu saat tentang jilbab, akan terlihat betapa dalamnya makna di balik perintah ini," jelas UAH.
Advertisement
Menurut UAH, Allah memerintahkan perempuan untuk mengenakan jilbab sebagai bentuk perlindungan. Perintah ini tertuang dalam ayat Al-Qur'an yang menyebutkan agar perempuan mengenakan jilbab untuk menunjukkan identitas sebagai wanita beriman.
UAH juga menjelaskan bahwa hijab memberikan dampak sosial yang besar. "Jika seorang perempuan berjilbab, maka hukum melekat pada laki-laki untuk menghormati, membantu, dan melindunginya," tambahnya.
Dalam ceramah tersebut, UAH mengungkapkan sejarah turunnya ayat tentang jilbab. Di masa Nabi Muhammad SAW, perempuan muslimah sering menghadapi gangguan dari laki-laki ketika keluar di malam hari untuk buang hajat.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Bukan Hanya Sekedar Pakaian, Tapi Ini Maksud Allah SWT
Setelah masalah ini dilaporkan, turunlah ayat yang memerintahkan perempuan muslimah untuk berjilbab. Perintah ini segera dipatuhi, dan perempuan yang berjilbab mulai mendapat penghormatan dari masyarakat.
UAH juga menyoroti bagaimana aturan berjilbab ini menjadi tanda kasih sayang Allah yang luar biasa kepada perempuan. Jilbab bukan hanya identitas, tetapi juga simbol perlindungan yang diberikan Allah.
"Jilbab itu bukan sekadar pakaian, melainkan bukti kasih sayang Allah. Bahkan, saat meninggal pun perempuan tetap 'dijilbabin' dengan kain kafan yang berbeda dari laki-laki," ungkapnya.
Perintah berjilbab juga memberikan dampak psikologis bagi pemakainya. UAH menjelaskan bahwa perempuan berjilbab akan merasa lebih dihormati dan memiliki rasa aman yang lebih tinggi.
Dalam aspek hukum dan sosial, UAH mengingatkan bahwa Indonesia telah menjamin kebebasan beragama melalui Pasal 29 ayat 2 UUD 1945. Perempuan yang berjilbab menjalankan salah satu bentuk ibadah sesuai dengan ajaran Islam.
"Alhamdulillah, di Indonesia kita bebas mempraktikkan agama, termasuk mengenakan jilbab. Ini adalah bentuk ibadah yang dijamin oleh undang-undang," kata UAH.
Menurutnya, mengenakan jilbab tidak hanya untuk urusan dunia, tetapi juga memiliki manfaat untuk kehidupan akhirat. UAH mengingatkan pentingnya mematuhi perintah Allah agar tidak ada penyesalan di kemudian hari.
Â
Advertisement
Bentuk Kasih Sayang Allah SWT Terhadap Perempuan
"Dengan berjilbab, perempuan menunjukkan bahwa dirinya adalah insan beriman yang menjalankan perintah Allah dengan penuh kesadaran," tambahnya.
Dalam ceramahnya, UAH juga membahas dampak positif berjilbab dari segi kesehatan. "Jika dikaji lebih dalam, ada manfaat kesehatan yang besar dari berjilbab, tetapi yang utama adalah bentuk kasih sayang Allah," jelasnya.
Sebagai wujud kepatuhan kepada Allah, perempuan muslimah diimbau untuk menjadikan jilbab sebagai bagian dari keseharian mereka. UAH menegaskan bahwa perintah ini tidak boleh dianggap remeh.
UAH juga menekankan pentingnya konsistensi dalam berjilbab. Ia menyebutkan bahwa jilbab bukan sekadar untuk acara tertentu, tetapi menjadi bagian dari identitas seorang muslimah.
"Jangan sampai nanti meninggal dengan kain kafan berjilbab, tetapi selama hidup tidak berjilbab. Malaikat pun bisa bertanya, 'Mengapa hanya saat meninggal mengenakan jilbab?'" katanya.
Penjelasan ini disampaikan dengan gaya yang ringan, tetapi tetap menekankan pentingnya memahami hikmah di balik perintah Allah. UAH berharap agar setiap muslimah dapat mengambil pelajaran dari ceramah ini.
Menurut UAH, berjilbab adalah wujud syukur atas kasih sayang Allah yang tidak terbatas. Ia mengingatkan bahwa setiap perintah Allah pasti memiliki manfaat yang besar bagi umat manusia.
Ceramah ini menutup dengan pesan agar perempuan muslimah menjalankan perintah berjilbab dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Hal ini tidak hanya menunjukkan ketaatan, tetapi juga membawa keberkahan dalam kehidupan.
Dengan berjilbab, perempuan tidak hanya melindungi diri secara fisik, tetapi juga menunjukkan identitas sebagai hamba Allah yang patuh terhadap aturan-Nya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul